Bismillah
Alhamdulillah hari ini saya diberi kesempatan untuk mengetikkan beberapa huruf yang nantinya akan terangkai menjadi kalimat dan semoga dapat bermanfaat.
Kejenuhan pada beberapa hari ini membuat saya berpikir sesaat untuk mengevaluasi apa yang telah saya lakukan. Sebenarnya bukan kejenuhan sih. Tetapi Beberapa masalah lebih tepatnya.
GOLDEN RULE
Treat others the way you would like to be treated. Ya.. Perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan. Saya mencoba mengkaji kalimat ini dan mengaplikasikan ke dalam kehidupan saya. Walhasil, ada beberapa yang memang sesuai dengan prinsip ini tetapi ada pula yang tidak kompatibel dengan prinsip ini. Salah satunya adalah achievement, Goal Achieving.
Satu per satu. Dalam pengalaman saya mengaplikasikan prinsip ini dalam menggapai keinginan saya, atau setidaknya fokus kepada tujuan hasil ternyata saya menemukan beberapa kali ketidaksampaian target.
Ya, kesalahan saya. Tampak di sini saya ingin diperlakukan seperti ini lah, itu lah. Tampak saya begitu manja dan begitu banyak permintaan perlakuan. That's so bad. Saya baru menyadarinya, Goal yang kadang tidak jelas, timing yang tidak tepat, serta tentunya berakhir pada output atau luaran yang tidak sesuai keinginan. Itu tidak bisa dibiarkan.
Saya pun memikirkan sebuah simpulan bahwa ini bukanlah prinsip untuk goal achieving with an ambitious aim. This is social principe. Saya ulang melihat kembali, mencoba memperbaikinya. Ternyata saya menemukan another golden rule. Aturan emas ini dicetuskan oleh Marden (yang dicantumkan di gambar yang saya temukan sih)
Masih sama. Intinya, Tempatkan diri kita pada posisi pelanggan. Ini tampaknya lebih menyempit dan seperti yang saya sukai, sebagai pelaku bisnis.
Pertanyaannya adalah Bagaimana aplikasinya?
Sebagai seorang dokter? Tepatnya sebagai seorang yang In syaa Alloh akan menjadi dokter.
Jujur, Saya lebih menyukai golden rule ini, lebih jelas daripada sebelumnya.
Guru saya selalu berkata pada zaman pre klinik bahkan pada masa klinik dulu, selalu mengatakan kepada saya, perlakukan pasien seperti kita memperlakukan keluarga kita sendiri, memperlakukan diri kita sendiri.
Saya menempatkan hubungan dokter dan pasien sebagai provider and customer. Ya, kami menyediakan layanan jasa kesehatan dan pasien sebagai customernya. Bagi saya, saya lebih nyaman dengan prinsip ini, dan lebih mengena.
Tetapi, kembali ke topik awal bahasan. This Golden rules, both, bukan untuk goal achieving. Ini hanya sebuah perlakuan, semacam attitude yang harus selalu kita camkan dalam pikiran kita. Bukan untuk mencapai tujuan, tetapi prinsip awal untuk memperlakukan orang, sehingga kita juga dapat mengerti, apa orang inginkan dan bagaimana orang ingin diperlakukan. Ya, mereka ingin diperlakukan sama dengan sebagaimana yang kita inginkan untuk diperlakukan.
Barokalloh
Alhamdulillah hari ini saya diberi kesempatan untuk mengetikkan beberapa huruf yang nantinya akan terangkai menjadi kalimat dan semoga dapat bermanfaat.
Kejenuhan pada beberapa hari ini membuat saya berpikir sesaat untuk mengevaluasi apa yang telah saya lakukan. Sebenarnya bukan kejenuhan sih. Tetapi Beberapa masalah lebih tepatnya.
GOLDEN RULE
Treat others the way you would like to be treated. Ya.. Perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan. Saya mencoba mengkaji kalimat ini dan mengaplikasikan ke dalam kehidupan saya. Walhasil, ada beberapa yang memang sesuai dengan prinsip ini tetapi ada pula yang tidak kompatibel dengan prinsip ini. Salah satunya adalah achievement, Goal Achieving.
Satu per satu. Dalam pengalaman saya mengaplikasikan prinsip ini dalam menggapai keinginan saya, atau setidaknya fokus kepada tujuan hasil ternyata saya menemukan beberapa kali ketidaksampaian target.
Ya, kesalahan saya. Tampak di sini saya ingin diperlakukan seperti ini lah, itu lah. Tampak saya begitu manja dan begitu banyak permintaan perlakuan. That's so bad. Saya baru menyadarinya, Goal yang kadang tidak jelas, timing yang tidak tepat, serta tentunya berakhir pada output atau luaran yang tidak sesuai keinginan. Itu tidak bisa dibiarkan.
Saya pun memikirkan sebuah simpulan bahwa ini bukanlah prinsip untuk goal achieving with an ambitious aim. This is social principe. Saya ulang melihat kembali, mencoba memperbaikinya. Ternyata saya menemukan another golden rule. Aturan emas ini dicetuskan oleh Marden (yang dicantumkan di gambar yang saya temukan sih)
Masih sama. Intinya, Tempatkan diri kita pada posisi pelanggan. Ini tampaknya lebih menyempit dan seperti yang saya sukai, sebagai pelaku bisnis.
Pertanyaannya adalah Bagaimana aplikasinya?
Sebagai seorang dokter? Tepatnya sebagai seorang yang In syaa Alloh akan menjadi dokter.
Jujur, Saya lebih menyukai golden rule ini, lebih jelas daripada sebelumnya.
Guru saya selalu berkata pada zaman pre klinik bahkan pada masa klinik dulu, selalu mengatakan kepada saya, perlakukan pasien seperti kita memperlakukan keluarga kita sendiri, memperlakukan diri kita sendiri.
Saya menempatkan hubungan dokter dan pasien sebagai provider and customer. Ya, kami menyediakan layanan jasa kesehatan dan pasien sebagai customernya. Bagi saya, saya lebih nyaman dengan prinsip ini, dan lebih mengena.
Tetapi, kembali ke topik awal bahasan. This Golden rules, both, bukan untuk goal achieving. Ini hanya sebuah perlakuan, semacam attitude yang harus selalu kita camkan dalam pikiran kita. Bukan untuk mencapai tujuan, tetapi prinsip awal untuk memperlakukan orang, sehingga kita juga dapat mengerti, apa orang inginkan dan bagaimana orang ingin diperlakukan. Ya, mereka ingin diperlakukan sama dengan sebagaimana yang kita inginkan untuk diperlakukan.
Barokalloh
Komentar