Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Sudah satu tahun ibu

Bismillahirohmanirohiim. Alhamdulillah Alloh memberikan saya kesempatan untuk kembali menulis di blog ini. Saya mengucapkan syukur Alhamdulillah juga Alloh memberikan say nikmat nikmat selain kesempatan, nikmat sehat, nikmat berpikir, dan nikmat untuk bersyukur atas segala rahmat dan karunia - Nya. Hari ini saya menulis setelah sekian lama saya tidak sempat menulis karena beberapa kesibukan, akhir tahun 2017 lalu banyak kejadian yang terjadi, termasuk ulang tahun 1 tahun meninggalnya Ibunda kami tercinta menurut kalender Qomariyah, pada 23 Desember 2017. Alloh juga melimpahkan rohmat kepada keluarga kami karena pada tanggal 12 Desember 2017 Alloh memberikan ridho kepada istri saya untuk melahirkan anak laki laki pertama saya, yang Alhamdulillah saya berikan Nama Ibrahim Hanafi Ghaitsan. Mikir namanya saja sampai setengah pusing. Kenapa Ibrahim? Kenapa Hanafi? Kenapa Ghaitsan? Saya akan ceritakan di halaman lain blog saya ini ya. Lalu, oh iya, sebelum melompat bulan Desember, bulan

Itu bukan rezeki saya..

Bismillahirohmanirohiim. Assalamu'alaykum Wr. Wb. Alhamdulillah Alloh memberikan saya kesempatan untuk menulis lagi di blog saya ini. Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi kisah yang tempo hari lalu diceritakan kepada saya, tentang rezeki. Saya tergelitik untuk menulisnya, karena dalam kisah ini ada salah satu ilmu yang mudah diucapkan tapi juga tidak semua orang mudah melaksanakan, yakni tentang kerelaan. Alkisah, beliau menceritakan kepada saya tentang ibunda beliau, yang pada saat itu berdagang. Beliau berdagang dengan hati. Beliau selalu menyajikan makanan yang beliau perjualbelikan dengan kualitas prima. Dikisahkan oleh beliau pencerita bahwa sang ibunda yang berjualan sate, selalu mengiris daging dengan teliti, bahkan dikisahkan sate yang beliau jual benar benar daging tanpa lemak didalamnya, adapun lemak mungkin sangat sedikit sekali. Beliau ceritakan sang ibunda benar benar memperhatikan dengan teliti. Lalu juga sang ibunda mengajarkan anaknya dalam