Langsung ke konten utama

Postingan

"Maukah kalian aku beritahu... "

Nak, berikut tulisan yang menurut bapak bagus. Coba dibaca ya. Tulisan Yuhilda Ummu Izzah;  Ustadz Abu Salman Hafizhahullaahu Ta’alaa Linknya berikut https://muslimah.or.id/3066-mataku-tidak-bisa-terpejam-sebelum-engkau-ridha.html Diriwayatkan dari Anas bin Malik  radhiyallaahu ‘anhu  dari Nabi  shallallaahu ‘alaihi wa sallam  beliau bersabda: “Maukah kalian aku beritahu tentang istri-istri kalian di dalam surga?” Mereka menjawab: “Tentu saja wahai Rasulullaah!” Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Wanita yang penyayang lagi subur. Apabila ia marah, atau diperlakukan buruk atau suaminya marah kepadanya, ia berkata: “Ini tanganku di atas tanganmu,  mataku tidak akan bisa terpejam hingga engkau ridha .”  (HR. Ath Thabarani dalam  Al Ausath  dan  Ash Shaghir . Lihat  Ash Shahihah  hadits no. 3380) Istri yang menginginkan hidup penuh dengan kebahagiaan bersama suaminya adalah istri yang tidak mudah marah. Dan niscaya dia pun akan meredam kemarahan dirinya dan kemarahan suaminya d
Postingan terbaru

Ndoroisme

Tengah malam ini saya sedang terduduk, sesekali menenggak kopi dan berpikir, Ndoroisme itu nyata dan ada disekitar kita. Apa itu ndoroisme. Saya saja awalnya cuma berpikir pikir dan bergumam dalam hati opo kuwi ndoroisme..opo enek istilah ngonoan..(apa itu ndoroisme. Apa ada istilah seperti itu. Ya memang sih tidak ada istilah seperti itu, tapi setidaknya ada orang yang pernah menulis tentang hal ini, yaitu Pak Ahmad Syafii Maarif dalam artikel  "Ndoroisme" Part I beliau tulis di republika online. Kurang lebih begini yang beliau tulis. "Sikap hidup pejabat atau majikan yang serba-ndoro (tuan, majikan), ingin selalu diperlakukan sebagai tuan, laki-laki atau perempuan ( kakung utawi putri )." Bahkan beliau juga memaparkan dalam artikel tsb perwujudan atau contoh contoh sikap ndoroisme bersama dengan couple-ndoroisme alias babuisme ;)) "Perwujudan 'ndoroisme' ini bisa terlihat dalam berbagai bentuk: bersikap ABS-AIS (asal bapak senang-asal ibu senang), mem

The Outlier: Mas Pandu

Sejenak teringat seseorang - salah satu orang yang begitu inspiratif melekat dalam benak saya. Mas Pandu. Ya beliau adalah mas Pandu, Almarhum Mas Pandu. Beliau adik kelas saya, salah seorang outlier yang benar benar outlier dalam segalanya. Sosok beliau yang tinggi, bicara lembut tapi tegas, dan berprinsip. Bersyukur saya dipertemukan dengan beliau selama masa SMA. Menjadi adik kelas beliau pas. Sosok beliau menjadi inspirasi saat melatih kami adik kelas beliau dalam pleton inti, pasukan baris berbaris SMA Negeri 1 Bantul. Beliau sebagai pembeda memberikan kelembutan dalam pelatihan PBB. Metode yang berbeda dengan yang sebelum sebelumnya. Bukan dengan banyak hukuman tetapi konsekuensi dan tanggungjawab ketika tidak disiplin dan melakukan kesalahan. Kami diberikan pemahaman, bukan dipaksa untuk menjalani hukuman atas kesalahan. Tipis bukan perbedaannya? Inspirasi beliau tidak hanya dalam hal itu saja. Beliau ternyata memang memiliki banyak pengaruh dan juga prestasi terutama di dalam

Sudah seminggu..

Seminggu telah berlalu dari kepergian simbah kakung. Kisah kisah lalu beliau masih tak lepas lepasnya diceritakan oleh Bapakku yang kemarin sudah diceritakan kepadaku juga Om dan tanteku. Menceritakan kebaikan kebaikan Simbah. Kenangan ataukah proses mengenang dan bisa jadi mereka masih sedih, tidak percaya atau memang koping karena merasa kehilangan simbah. Ya begitu tercintanya simbah.  Saya sebagai cucunya sendiri, amat sangat sedih dan selalu berkata simbah itu adalah orang yang baik dan selalu jadi salah satu panutan dan pantas menjadi panutan bagi kami cucu cucunya, generasi penerusnya.  Bukannya saya meriya'kan kebaikan simbah, tetapi saya tulis di blog saya ini dengan harapan saya dapat jadikan kenangan ataupun pelajaran bagi saya ataupun anak anak saya kelak jika membacanya.  Simbah memberikan contoh tentang kesederhanaan bagi saya. Pada masa tuanya ini khususnya, simbah yang dikaruniai putra putri yang amat sangat mampu beliau tetap memilih gaya hidup sederhana. Menikmati

Sampai Jumpa Lagi, Mbah Darmo...

Pada hari Sabtu lalu, tepatnya tanggal 19 November 2023. HP kuning bututku berbunyi. Nada HP xiaomi yang mungkin akrab dan dihafal oleh para mi fans berdering lantang. Ada telepon, ya ada telepon dari Kakakku, dari Mbak Lintang.  Aku yang baru selesai dari kamar mandi masih mendengar suara lantang HP ku tadi, bergegas mengangkat panggilan itu.  "Piye mbak enek opo (Ada apa mbak?).. " Tanyaku.  "Simbah meninggal.. Mbah Darmo meninggal.." "Innalillahi Wa innailaihirojiun.. Weh kok meninggal.. Wingi dikabari bapak sesek, angel dhahar e jan e.. " Paparku masih tak percaya..  Singkat cerita, aku langsung bergegas berangkat ke Bantul bersama istri dan anakku untuk sowan, mengikuti pemberangkatan simbah ke persemayaman, tempat peristirahatan terakhir simbah.  Mbah Darmo Wiharjo, nama dari simbahku. Simbah diberi umur hingga 96 tahun. Bagi kami, keluarga Darmo, simbah adalah  seorang sosok pemberi nasehat, pemberi contoh, penyayang kami cucu - cucunya dan ikon per

Kewajibannya dilaksanakan dulu..

 Nak,  Laksanakan kewajibanmu dulu..  Akhir - akhir ini pikiran bapak diganggu dengan permintaan ini itu. Menuntut a b c d lalu bapak ingat. Apakah bapak sudah menjalankan kewajiban bapak? Kewajiban dari amanah yang diemban bapak.  Tugas kita tentu melaksanakan kewajiban kita. Ya tugas kita melaksanakan kewajiban kita nak. Apakah kita berhak meminta gak kita? Ya kita punya hak untuk meminta menuntut hak kita tapi setelah kewajiban kita terlaksana dijalankan.  Lalu, apabila ada discrepancy? Ada gap antara kewajiban dan hak yang didapat? Pertama kembalikan pada akad dulu sesuai atau tidak. Jika anda menerima dan mengikhlaskan ya sudah.  Tapi jika tidak, apa yang harus  dilakukan? ada alternatif : pertama tentu dikomunikasikan, meminta, negosiasi, dan dicarikan penyelesaian. Apabila masih, ya lanjutkan atau tinggalkan. Jika dilanjutkan pastikan tidak dengan melakukan hal hal yang kontraproduktif dan tetap menjalankan kewajiban sesuai dengan standar.  Jika tidak bisa, ya sudah. Tinggalkan

The Ivy Lee Method

  During his 15 minutes with each executive, Ivy Lee explained his simple daily routine for achieving peak productivity: 1.      1. At the end of each work day, write down the six most important things you need to accomplish tomorrow. Do not write down more than six tasks. 2.     2. Prioritize those six items in order of their true importance. 3.     3. When you arrive tomorrow, concentrate only on the first task. Work until the first task is finished before moving on to the second task. 4.     4. Approach the rest of your list in the same fashion. At the end of the day, move any unfinished items to a new list of six tasks for the following day. 5.     5. Repeat this process every working day. htSource : jamesclear.com/ivy-lee