Langsung ke konten utama

Kewajibannya dilaksanakan dulu..

 Nak, 

Laksanakan kewajibanmu dulu.. 

Akhir - akhir ini pikiran bapak diganggu dengan permintaan ini itu. Menuntut a b c d lalu bapak ingat. Apakah bapak sudah menjalankan kewajiban bapak? Kewajiban dari amanah yang diemban bapak. 

Tugas kita tentu melaksanakan kewajiban kita. Ya tugas kita melaksanakan kewajiban kita nak. Apakah kita berhak meminta gak kita? Ya kita punya hak untuk meminta menuntut hak kita tapi setelah kewajiban kita terlaksana dijalankan. 

Lalu, apabila ada discrepancy? Ada gap antara kewajiban dan hak yang didapat? Pertama kembalikan pada akad dulu sesuai atau tidak. Jika anda menerima dan mengikhlaskan ya sudah. 

Tapi jika tidak, apa yang harus  dilakukan? ada alternatif : pertama tentu dikomunikasikan, meminta, negosiasi, dan dicarikan penyelesaian. Apabila masih, ya lanjutkan atau tinggalkan. Jika dilanjutkan pastikan tidak dengan melakukan hal hal yang kontraproduktif dan tetap menjalankan kewajiban sesuai dengan standar. 

Jika tidak bisa, ya sudah. Tinggalkan saja. Ndak enak di diri sendiri dan bahkan ndak enak di tempat kita berkembang/kerja. Tentu akan tidak baik bagi kita sendiri untuk berkembang dengan setengah setengah dan tidak optimal. Lain itu, apabila kita tak bisa menjalankan amanah kita dengan baik sesuai standar karena ketidakikhlasan kita? Akan menjadi setengah setengah dan tidak baik juga bagi semuanya. 

Sebenarnya ini pesan tidak hanya untuk personal, ananda saja. Tapi jikalau ananda nantinya mempunyai organisasi atau perusahaan. Pastikan sejahtera, pastikan tidak setengah hati dan pastikan bahagia bersama. Yakinlah nak. Jika ada yg tidak sesuai ekspektasi pasti ada yg mengerjakan setengah hati. Ya tentu penting untuk mengevaluasi performa dengan benar benar objektif. 

Semoga bermanfaat. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mortui Vivos Doscent

Bismillah. Setelah bertahun - tahun berseragam sebagai mahasiswa kedokteran. Akhirnya resmi saya lulus dari Program Sarjana (S-1) Pendidikan Dokter FK UNS pada 17 Januari 2014 lalu dan diwisuda pada tanggal 8 Maret 2014. Satu quote yang saya masih selalu ingat pada masa masih di preklinik lalu adalah  "Mortui Vivos Doscent" Entah siapa yang memulai membuat quote ini. Bareng penasaran, langsung saya buka google. dan taraaa.. Quote yang saya artikan sebagai Dosen itu Mayat Hidup. Ternyata artinya berbeda jauh dengan apa yang saya pikirkan. Ini asli dari wikipedia tidak saya ubah tidak saya tambahkan, dan hasilnya adalah memang benar ini quote lebih cocok buat ahli anatomi, ahli bedah dan ahli forensik. tapi cuma bisa buat jadi pelengkap dasarnya. Bagi saya mungkin lebih suka dengan... "Vita magister est optimus" "Aliquam sed vivens mortuus vivos docent magister est optimus" Artinya : "Vita magister est optimus" - Kehidupan a...

48 Law of power (1)

Hukum 1   Jangan Pernah Lebih Tinggi dari Tuannya Selalu buat orang-orang di atas Anda merasa lebih nyaman.  Dalam keinginan Anda untuk menyenangkan atau mengesankan mereka, jangan bertindak terlalu jauh dalam menunjukkan bakat Anda atau Anda mungkin mencapai hal sebaliknya - beri inspirasi ketakutan dan ketidakamanan.  Buatlah tuan Anda tampil lebih cemerlang dari mereka dan Anda akan meraihnya ketinggian kekuasaan. Hukum 2   Jangan pernah terlalu percaya pada Teman, Pelajari cara menggunakan Musuh Waspadalah terhadap teman. Mereka akan mengkhianati Anda lebih cepat, karena mereka mudah membangkitkan rasa iri. Mereka juga menjadi manja dan tirani. Tapi pekerjakan mantan musuh dan dia akan lebih setia daripada seorang teman, karena dia harus membuktikan lebih.  Faktanya, Anda memiliki lebih banyak hal untuk ditakuti dari teman daripada dari musuh.  Jika Anda tidak memiliki musuh, temukan cara untuk membuatnya. Hukum 3   Sembunyikan Niat Anda Buat...

Sahabat, Teman, Kolega

Nak, Suatu saat nanti. Kamu akan menemukan titik jenuh berhubungan dengan orang yang diluar keluargamu.  Nanti akan kamu sadari bahwa akan ada sahabat, ada teman, dan ada kolega saja. Rekan kerjamu, orang yang tersenyum manis di depanmu, orang yang mengiyakanmu karena gelarmu, jabatanmu, labelmu. Mereka lah kolegamu. Don't bring them home, don't bring them privately. Mereka adalah orang orang yang memakai topeng di depanmu. Mereka menjawab iyamu karena tahu, ketika harus menolakmu menyanggahmu, mereka takut. mereka tak punya pilihan lain bagimu. Kamu cukup memberikan porsi hidupmu kepada mereka saat di lingkungan kerja saja, dan bukan hakmu untuk tahu kehidupan mereka di luar sana. Temanmu, adalah orang yang kenal kamu dan mereka yang memang mencoba memahamimu, ingin kebaikan juga tercurah kepadamu. Temanmu adalah mereka yang membersamaimu didalam senangmu, di dalam sedihmu mereka mencoba untuk terlihat peduli kepadamu. Temanmu adalah bentuk setingkat diatas kolega. Jika kamu m...