Bismillah.
Segala Puji bagi Engkau, Ya Alloh atas segala nikmat-Mu. Akhirnya setelah penantian panjang perburuan gelar dokter (dr.) yang
Sekelumit Cerita Preklinik
Masih ingat pada awal masuk kuliah dulu sebagai mahasiswa unyu - unyu. Masih jaim - jaiman. Masih penuh dengan idealisme sekolah kedokteran. Masih berburu dengan materi - materi untuk menyelesaikan kuliah dengan memuaskan.
Hari demi hari berjalan.
Kuliah semakin penuh dengan jadwal.
Tugas semakin menumpuk.
Praktikum semakin banyak. Luar biasaaah. dari anatomi, histologi, patologi anatomi, mikrobiologi.
Diskusi tutorial yang semakin kesana kesini.
Amanah di organisasi semakin banyak.
Entahlah. apa itu indeks prestasi.
Dari situ semakin berjalan, idealisme saya bergeser.
Paradigma mahasiswa sehat berubah.
Saya ingin menjadi seseorang yang bermanfaat di masa depan.
Entah dengan ilmu saya.
Entah dengan tenaga saya.
Entah dengan kreativitas saya.
Entah dengan pengalaman saya.
Entah dengan apapun itu.
Saya ingin bermanfaat.
yang penting lulus sik wae lah. Standard saya untuk sesi preklinik atau mahasiswa kedokteran pun turun.
Tetapi untungnya. Saya masih bersyukur Alhamdulillah. Bersekolah di Universitas Sebelas Maret yang saat itu masih dipimpin oleh Prof. DR. dr. Zainal Arifin Adnan, Sp. PD-KR, FINASIM. Idealisme kampus saat itu dengan standar yang tinggi.
Akhirnya, bisa nyombong nih, hahahah..segoblok - gobloknya saya, saya masih mudeng dan bisa njelasin patofisiologi penyakit minimal sesuai dengan kompetensi, cara kerja obat. Meskipun itu semua hanya dalam teori sih. ya..begitulah kehidupan preklinik secara garis besarnya.
Achilles, Pendidikan Dokter FK UNS 2010,
Mantaap jaya..
(bersambung)
Komentar