Langsung ke konten utama

Kenapa harus merokok?

Bismillahirohmanirohiim
Assalamu'alaykum Wr. Wb.
Alhamdulillah Alloh memberi saya kesempatan dan inspirasi untuk menulis. 
Kali ini saya tergelitik dengan topik tentang merokok dan orang Indonesia yang sering saya temui setiap waktu merokok di beberapa kesempatan dan saat.
Kenapa harus merokok?
Siapa sih yang nggak kesel kalau lagi nongkrong tiba tiba sesek karena asap rokok?
Atau siapa yang pernah sedang berkendara terkena abu rokok?
Atau siapa yang pernah ngajakin anak istri tamasya harus terganggu karena merokok.
.
Oke. Saya adalah orang yang sebenarnya tidak terlalu melarang orang untuk merokok karena itu hak mereka. Monggo kalian tau apa yang kalian perbuat dan kalian tahu risikonya. Tetapi saya tekankan!
Pertama.
Jangan rampas hak orang lain untuk menghirup udara segar yang bebas asap rokok. Saya ulangi ya. Jangan rampas hak orang lain untuk menghirup udara segar yang bebas asap rokok.
Pada dasarnya setiap orang memiliki hak untuk itu, dan Anda pun boleh boleh saja dan memiliki hak untuk bersenang senang dengan merokok. tapi apakah harus setiap saat dan setiap tempat Anda merokok? apa setiap suntuk Anda harus merokok?
Ya. Plis. Kalian tahu tempat, kalian tau mayoritas yang duduk bersama kalian sedang merokok tidak? plis. mengertilah kondisi sekitar kalian.
Kedua.
Anak istri dan kerabat Anda jagalah agar tetap sehat.
Apakah pembaca sering melihat ada bapak bapak ngudud dengan santai sambil menggandeng anaknya, menggandeng istrinya, syukur syukur istrinya nggak hamil. Kadangpun ada yang nekat istri hamil, anak masih bayi atau balita dipaparin asap rokok. plis deh pak. Kasian mereka.
Oke. Saya juga membaca forum orang yang punya sudut pandang merokok itu nggak cuma faktor yang bikin saudara Anda sakit sebagai perokok pasif, Anda pun monggo ngeyel silakan. Karena saya memiliki (pernah belajar.red) mengenai proses terjadinya penyakit saluran nafas, pada anak ataupun dewasa ataupun juga manula, paparan asap memang bukan penyebab langsung, tapi sebagai faktor risiko. Bedanya? Penyebab adalah kausa langsung, proses terjadi penyakit yakni adanya inflamasi/peradangan pada saluran nafas. Sedangkan faktor risiko adalah hal yang ada, secara langsung ataupun tidak langsung dapat berperan dalam proses terjadinya penyakit. khususnya kasus ini, dalam kondisi paparan kronis dan berulang dapat menyebabkan saluran nafas lebih reaktif dalam menanggapi radang, dapat berupa apa? bengkak, menyempit dan mengeluarkan lendir saluran nafas, jadinya? ya batuk ngikil, bunyi ngik ngik, atau batuk grong grong, berdahak.
Kalau lihat keluarga Anda, contohnya anak Anda sesak, tega?
Ketiga.
Urusan duit saya ga perlu menanggapi. karena mungkin sebagian orang menganggap merokok itu dapat dijadikan sarana rekreasi. Dan kalian juga udah dewasa udah gedhe, udah rabi. Paham dong mana prioritas, mana perlu mana tidak. 

Dan terakhir,
Mari kita ciptakan gaya hidup sehat. Salah satu hal yang bisa dilakukan dalam tema ini tentunya adalah menciptakan area bebas asap, termasuk asap rokok untuk kesehatan saluran nafas dan organ nafas Anda sekeluarga dan lingkungan Anda. 
Mohon maaf apabila ada salah dalam memilih kata. Semoga bermanfaat. Barokalloh.
Wassalamu'alaykum Wr. Wb. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mortui Vivos Doscent

Bismillah. Setelah bertahun - tahun berseragam sebagai mahasiswa kedokteran. Akhirnya resmi saya lulus dari Program Sarjana (S-1) Pendidikan Dokter FK UNS pada 17 Januari 2014 lalu dan diwisuda pada tanggal 8 Maret 2014. Satu quote yang saya masih selalu ingat pada masa masih di preklinik lalu adalah  "Mortui Vivos Doscent" Entah siapa yang memulai membuat quote ini. Bareng penasaran, langsung saya buka google. dan taraaa.. Quote yang saya artikan sebagai Dosen itu Mayat Hidup. Ternyata artinya berbeda jauh dengan apa yang saya pikirkan. Ini asli dari wikipedia tidak saya ubah tidak saya tambahkan, dan hasilnya adalah memang benar ini quote lebih cocok buat ahli anatomi, ahli bedah dan ahli forensik. tapi cuma bisa buat jadi pelengkap dasarnya. Bagi saya mungkin lebih suka dengan... "Vita magister est optimus" "Aliquam sed vivens mortuus vivos docent magister est optimus" Artinya : "Vita magister est optimus" - Kehidupan a

Ndoroisme

Tengah malam ini saya sedang terduduk, sesekali menenggak kopi dan berpikir, Ndoroisme itu nyata dan ada disekitar kita. Apa itu ndoroisme. Saya saja awalnya cuma berpikir pikir dan bergumam dalam hati opo kuwi ndoroisme..opo enek istilah ngonoan..(apa itu ndoroisme. Apa ada istilah seperti itu. Ya memang sih tidak ada istilah seperti itu, tapi setidaknya ada orang yang pernah menulis tentang hal ini, yaitu Pak Ahmad Syafii Maarif dalam artikel  "Ndoroisme" Part I beliau tulis di republika online. Kurang lebih begini yang beliau tulis. "Sikap hidup pejabat atau majikan yang serba-ndoro (tuan, majikan), ingin selalu diperlakukan sebagai tuan, laki-laki atau perempuan ( kakung utawi putri )." Bahkan beliau juga memaparkan dalam artikel tsb perwujudan atau contoh contoh sikap ndoroisme bersama dengan couple-ndoroisme alias babuisme ;)) "Perwujudan 'ndoroisme' ini bisa terlihat dalam berbagai bentuk: bersikap ABS-AIS (asal bapak senang-asal ibu senang), mem

The Outlier: Mas Pandu

Sejenak teringat seseorang - salah satu orang yang begitu inspiratif melekat dalam benak saya. Mas Pandu. Ya beliau adalah mas Pandu, Almarhum Mas Pandu. Beliau adik kelas saya, salah seorang outlier yang benar benar outlier dalam segalanya. Sosok beliau yang tinggi, bicara lembut tapi tegas, dan berprinsip. Bersyukur saya dipertemukan dengan beliau selama masa SMA. Menjadi adik kelas beliau pas. Sosok beliau menjadi inspirasi saat melatih kami adik kelas beliau dalam pleton inti, pasukan baris berbaris SMA Negeri 1 Bantul. Beliau sebagai pembeda memberikan kelembutan dalam pelatihan PBB. Metode yang berbeda dengan yang sebelum sebelumnya. Bukan dengan banyak hukuman tetapi konsekuensi dan tanggungjawab ketika tidak disiplin dan melakukan kesalahan. Kami diberikan pemahaman, bukan dipaksa untuk menjalani hukuman atas kesalahan. Tipis bukan perbedaannya? Inspirasi beliau tidak hanya dalam hal itu saja. Beliau ternyata memang memiliki banyak pengaruh dan juga prestasi terutama di dalam