Langsung ke konten utama

Menyesalkah?

Assalamu'alaykum Wr. Wb. 
Alhamdulillah setelah sekian lama akhirnya saya kembali posting di blog saya ini. Saya bersyukur karena Alloh masih memberikan kesehatan bagi saya dan keluarga saya.
Judul kali ini bertemakan menyesalkah?
Terkait tentang penyesalan, penyesalan adalah perasaan kecewa, perasaan sedih yang muncul akibat kita mendapatkan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, ataupun menemukan hal yang ternyata lebih baik, jika kita melakukan hal yang lebih berbeda.
Penyesalan akan selalu muncul dibelakanh setiap keputusan yang kita ambil, tinggal kadar dosis penyesalannya. pilihan tepatpun jika direnungi pasti akan ada buntutnya, "jika saja saya... seandainya saya" dan seterusnya.
Bolehkah kita merasa seperti itu? boleh, boleh saja, tetapi jangan terlalu meratapi rasa menyesal tersebut.
Banyak yang merasa demikian lalu stres karena memikirkan. misal jika saya kemarin baca buku ini yang dianjurkan teman saya, ulangan saya pasti dapat A kayak dia. jika saya tidak main bola sore itu, kaki saya pasti tidak lecet. dan lainnya. akrab bukan?
lalu saya mengambil langkah agar penyesalan kita berbuah manis dan produktif. ada beberapa langkah:
1. Akui Anda menyesal berbuat tersebut
2. Catat tindakan yang Anda sesali dan konsekuensinya.
3. Catat tindakan koreksi yang Anda lakukan jika : bisa dilakukan sekarang, dan bila menemui kejadian serupa.
4. Lalu, tambahkan notasi manfaat jika Anda melakukan tindakan koreksi tersebut.
5. Mulai dari sekarang Anda jalankan langkah koreksi yang bisa Anda lakukan tadi.
.
Contohnya :
Saya bangun siang terus jam 6.30. Jika bangun siang, saya telat sholat subuh, saya terburu buru berangkat kerja, resiko ngebut di jalan, kadang kelupaan membawa barang ke kantor.
Saya terjebak dalam siklus tersebut, saya ingin mengubahnya karena saya banyak hal yang harusnya bisa dilakukan jika bangun lebih pagi.
Mulai langkah koreksi:
1. Saya menyesal bangun kesiangan setiap hari.
2. Bangun kesiangan jam 6.30 pagi.
Konsekuensi :
a. Terburu buru ke kantor, Ngebut di jalan, emosi saat berkendara
b. Tidak bisa mempersiapkan barang barang ke kantor/sering kelupaan, kena tegur karena ketinggalan barang
c. Tidak bisa olahraga pagi, badan tidak sehat
3. Tindakan koreksi:
Saya ingin bangun pagi jam 4.30 pagi;
dengan langkah : Berniat bangun pagi dan menyalakan alarm jam 4.30
Manfaat:
a. Saya bisa sholat subuh awal waktu mendapat pahala lebih besar
b. Saya bisa olahraga, badan lebih bugar dan sehat
c. Saya bisa merinci jadwal / agenda seharian dan direncanakan dengan baik.
4. Saya akan mulai tindakan ini: Tanggal 13 Juli 2020, jam 4.30 saya akam bangun
5. Kerjakan
Semoga berhasil ya dengan langkah langkah tersebut. 
Wassalamu'alaykum Wr. Wb.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mortui Vivos Doscent

Bismillah. Setelah bertahun - tahun berseragam sebagai mahasiswa kedokteran. Akhirnya resmi saya lulus dari Program Sarjana (S-1) Pendidikan Dokter FK UNS pada 17 Januari 2014 lalu dan diwisuda pada tanggal 8 Maret 2014. Satu quote yang saya masih selalu ingat pada masa masih di preklinik lalu adalah  "Mortui Vivos Doscent" Entah siapa yang memulai membuat quote ini. Bareng penasaran, langsung saya buka google. dan taraaa.. Quote yang saya artikan sebagai Dosen itu Mayat Hidup. Ternyata artinya berbeda jauh dengan apa yang saya pikirkan. Ini asli dari wikipedia tidak saya ubah tidak saya tambahkan, dan hasilnya adalah memang benar ini quote lebih cocok buat ahli anatomi, ahli bedah dan ahli forensik. tapi cuma bisa buat jadi pelengkap dasarnya. Bagi saya mungkin lebih suka dengan... "Vita magister est optimus" "Aliquam sed vivens mortuus vivos docent magister est optimus" Artinya : "Vita magister est optimus" - Kehidupan a

Ndoroisme

Tengah malam ini saya sedang terduduk, sesekali menenggak kopi dan berpikir, Ndoroisme itu nyata dan ada disekitar kita. Apa itu ndoroisme. Saya saja awalnya cuma berpikir pikir dan bergumam dalam hati opo kuwi ndoroisme..opo enek istilah ngonoan..(apa itu ndoroisme. Apa ada istilah seperti itu. Ya memang sih tidak ada istilah seperti itu, tapi setidaknya ada orang yang pernah menulis tentang hal ini, yaitu Pak Ahmad Syafii Maarif dalam artikel  "Ndoroisme" Part I beliau tulis di republika online. Kurang lebih begini yang beliau tulis. "Sikap hidup pejabat atau majikan yang serba-ndoro (tuan, majikan), ingin selalu diperlakukan sebagai tuan, laki-laki atau perempuan ( kakung utawi putri )." Bahkan beliau juga memaparkan dalam artikel tsb perwujudan atau contoh contoh sikap ndoroisme bersama dengan couple-ndoroisme alias babuisme ;)) "Perwujudan 'ndoroisme' ini bisa terlihat dalam berbagai bentuk: bersikap ABS-AIS (asal bapak senang-asal ibu senang), mem

The Outlier: Mas Pandu

Sejenak teringat seseorang - salah satu orang yang begitu inspiratif melekat dalam benak saya. Mas Pandu. Ya beliau adalah mas Pandu, Almarhum Mas Pandu. Beliau adik kelas saya, salah seorang outlier yang benar benar outlier dalam segalanya. Sosok beliau yang tinggi, bicara lembut tapi tegas, dan berprinsip. Bersyukur saya dipertemukan dengan beliau selama masa SMA. Menjadi adik kelas beliau pas. Sosok beliau menjadi inspirasi saat melatih kami adik kelas beliau dalam pleton inti, pasukan baris berbaris SMA Negeri 1 Bantul. Beliau sebagai pembeda memberikan kelembutan dalam pelatihan PBB. Metode yang berbeda dengan yang sebelum sebelumnya. Bukan dengan banyak hukuman tetapi konsekuensi dan tanggungjawab ketika tidak disiplin dan melakukan kesalahan. Kami diberikan pemahaman, bukan dipaksa untuk menjalani hukuman atas kesalahan. Tipis bukan perbedaannya? Inspirasi beliau tidak hanya dalam hal itu saja. Beliau ternyata memang memiliki banyak pengaruh dan juga prestasi terutama di dalam