Bapak akan bercerita tentang pengalaman bapak lalu yang...ya bisa dikatakan pengalaman buruk. Labelling, Judging dari orang kala itu.
Rasanya nak. Ga enak bgt.
Ya. Yang pertama paling penting harus ditanamkan ke dalam benakmu..
Tulisan ini bukan tulisan yang mengajarkanmu tentang balas dendam. Ya. Tidak pernah sama sekali bapak mengajarkan untuk balas dendam, menyimpan dendam.
Ada kalanya ketika ada orang yang semena mena kepadamu dan membuatmu marah. Kamu berhak marah. Ya kamu berhak marah. Untuk balas dendam itu bukan hakmu untuk melakukannya.
Bapak juga ga mengajarkanmu untuk pasrah dan tidak bertindak apa apa jika mengalami tindakan semena mena. Kedzoliman.
Bapak tetap mengajarkanmu untuk memberi peringatan dan jika tetap tidak mengindahkan peringatanmu, bertindaklah, berbuatlah dan lawanlah. Ada sikap yang harus kamu ambil.
Lalu bagaimana tentang artikel ini.
Ini tentang, bagaimana marahmu, bagaimana lukamu, bagaimana orang memberikan luka dalam hatimu, goresan itu harus menjadi motivasimu untuk bergerak, untuk menjadi lebih baik bahkan hingga yang terbaik.
Tempo ini bapak pahami satu hal ada nikmatnya ketika orang yg pernah melukai perasaan kita, menggores hati kita ternyata masih membutuhkan kita. Rasanya ada manis manisnya.
Meskipun bukan hal yang baik sih melihat seseorang kesusahan dan kita bahagia atau malah menertawakan.
Cuma memang terasa lebih menyenangkan jika menjadi pihak yang dibutuhkan. Bapak garis bawahi. Menjadi pihak yang Dibutuhkan.
Inilah yg bapak maksud, sekaligus peringatkan.
Kita tidak pernah tahu orang butuh apa dan siapa. Kita ga pernah tahu. Pentingnya kita harus selalu membantu pada dasarnya adalah itu.
Serta jangan lupa. Pentingnya untuk pengembangan diri (self improvement), alias meningkatkan kualitas diri. Selalu update upgrade agar menjadi yang terbaik di masanya, di bagiannya, di bidangnya.
Ya. Sweet Revenge adalah tentang meningkatkan kualitas diri agar bisa menjadi orang yang dicari dibutuhkan orang orang termasuk orang yang pernah memberikan luka kepada kita. Bapak yakin kamu akan bisa dan in Syaa Alloh bisa menjadi orang yang terbaik dalam bidang yang digeluti kelak. Tetapi tetap, ketika orang orang membutuhkanmu. Ulurkan tangan, ulurkan bantuan dan tetap memberikan selalu tangan terbuka dan menanyakan "aku bisa bantu apa".
Ga harus menjadi lilin yang membakar diri untuk memberikan pertolongan. Tapi selalu ambil bagian selalu andil dalam perjalanan orang. Kelak, dalam suatu episode bukan bagian buruk yang dikenang.
Seperti itu ya, nak..
Komentar