Langsung ke konten utama

Status Quo

Yup..
Mungkin stase ini salah satu stase yang bakal perlu diinget inget dan foto orang yang saya post ini salah satu orang yang bakal diinget inget..
You're in quo state!
Kamu ada dalam status quo..
ya begitulah kata kata yang mengiang ngiang dalam telinga saya ini dari salah satu dosen UNS yang saya hormati ini..drg. Adi Prayitno..
but..thanks god you've met me to this guy..
Caranya mengubah paradigma. Ya saya akui, saya sebagai kaum post mahasiswa ini masih seperti yang dulu. live in my comfort zone,looking for the easy one, run in flat and I need some challenges!
yes, i think.. ya saya membenarkannya..salah satu kausa yang membuat saya terdistraksi dari sekolah (proses sekolah.red) ini saya butuh something new..i need that one..
Ya, kalo teman teman yang lain bilang..he is soooo...apalah..
in my point of view, i get so looow and low in my side..
god! i only know a little..so stupid..
so what?
Ya mungkin langkah terbaik yang harus saya lakukan hari ini..
tentukan visi..yup.. saya menyematkan tulisan dr. dan DR. di depan nama saya, Sp. BTKV(K) dibelakang nama saya..dan harus selalu diingat..semua itu harus didasari dengan bismillah dan mengharap ridho Allah..
Misinya? ooh banyak..
tapi terbaik hari ini cuma ada 3 garis besar
1.perbaiki masa lalu
2.berbuat terbaik hari ini
3.tetap fokus dengan perbuatan kita yang mengarahkan pada cita masa depan
helehh..normatif nung..
Bismillah..konkritnya..
1.  Balik lagi rajin baca ilmu dasar medis..entah itu anatomi, fisiologi, biokimia, histologi boleeh laaah.
2. Mempertajam analisis, meluaskan pandangan, dan melebarkan jaringan.
3. Berdoa dan tawakal.
jangan lupa baca bismillah, bersyahadat, dan bersholawat agar bernilai ibadah.
Barokallah..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mortui Vivos Doscent

Bismillah. Setelah bertahun - tahun berseragam sebagai mahasiswa kedokteran. Akhirnya resmi saya lulus dari Program Sarjana (S-1) Pendidikan Dokter FK UNS pada 17 Januari 2014 lalu dan diwisuda pada tanggal 8 Maret 2014. Satu quote yang saya masih selalu ingat pada masa masih di preklinik lalu adalah  "Mortui Vivos Doscent" Entah siapa yang memulai membuat quote ini. Bareng penasaran, langsung saya buka google. dan taraaa.. Quote yang saya artikan sebagai Dosen itu Mayat Hidup. Ternyata artinya berbeda jauh dengan apa yang saya pikirkan. Ini asli dari wikipedia tidak saya ubah tidak saya tambahkan, dan hasilnya adalah memang benar ini quote lebih cocok buat ahli anatomi, ahli bedah dan ahli forensik. tapi cuma bisa buat jadi pelengkap dasarnya. Bagi saya mungkin lebih suka dengan... "Vita magister est optimus" "Aliquam sed vivens mortuus vivos docent magister est optimus" Artinya : "Vita magister est optimus" - Kehidupan a

Ndoroisme

Tengah malam ini saya sedang terduduk, sesekali menenggak kopi dan berpikir, Ndoroisme itu nyata dan ada disekitar kita. Apa itu ndoroisme. Saya saja awalnya cuma berpikir pikir dan bergumam dalam hati opo kuwi ndoroisme..opo enek istilah ngonoan..(apa itu ndoroisme. Apa ada istilah seperti itu. Ya memang sih tidak ada istilah seperti itu, tapi setidaknya ada orang yang pernah menulis tentang hal ini, yaitu Pak Ahmad Syafii Maarif dalam artikel  "Ndoroisme" Part I beliau tulis di republika online. Kurang lebih begini yang beliau tulis. "Sikap hidup pejabat atau majikan yang serba-ndoro (tuan, majikan), ingin selalu diperlakukan sebagai tuan, laki-laki atau perempuan ( kakung utawi putri )." Bahkan beliau juga memaparkan dalam artikel tsb perwujudan atau contoh contoh sikap ndoroisme bersama dengan couple-ndoroisme alias babuisme ;)) "Perwujudan 'ndoroisme' ini bisa terlihat dalam berbagai bentuk: bersikap ABS-AIS (asal bapak senang-asal ibu senang), mem

The Outlier: Mas Pandu

Sejenak teringat seseorang - salah satu orang yang begitu inspiratif melekat dalam benak saya. Mas Pandu. Ya beliau adalah mas Pandu, Almarhum Mas Pandu. Beliau adik kelas saya, salah seorang outlier yang benar benar outlier dalam segalanya. Sosok beliau yang tinggi, bicara lembut tapi tegas, dan berprinsip. Bersyukur saya dipertemukan dengan beliau selama masa SMA. Menjadi adik kelas beliau pas. Sosok beliau menjadi inspirasi saat melatih kami adik kelas beliau dalam pleton inti, pasukan baris berbaris SMA Negeri 1 Bantul. Beliau sebagai pembeda memberikan kelembutan dalam pelatihan PBB. Metode yang berbeda dengan yang sebelum sebelumnya. Bukan dengan banyak hukuman tetapi konsekuensi dan tanggungjawab ketika tidak disiplin dan melakukan kesalahan. Kami diberikan pemahaman, bukan dipaksa untuk menjalani hukuman atas kesalahan. Tipis bukan perbedaannya? Inspirasi beliau tidak hanya dalam hal itu saja. Beliau ternyata memang memiliki banyak pengaruh dan juga prestasi terutama di dalam