Langsung ke konten utama

3 Januari 2022

Nak, Hari ini adalah hari ketiga di bulan januari, Bulan Pertama di Tahun Baru ini..

Setiap pergantian tahun, yang akan kita ingat adalah suasana ceria baru menyambut tahun yang akan datang dg optimisme yang tinggi..
Ketika kita meninggalkan sesuatu (tahun yang lalu) kita juga harus ingat selalu, ada pelajaran yang harus kita petik dari tahun yang kita tinggalkan itu..
2021, tahun yang penuh dengan peluh..
2021, tahun yang singkat..
2021 adalah tahun kedua pandemi yang tentu banyak memberi duka ataupun menguji kesabaran bapak..
Hidup selayaknya hidup nak..
Tak ada duka jika tak ada tawa..
Tak ada hitam jika tak ada putih..
Tak ada damai jika tak ada selisih..
Banyak pelajaran yang dapat kita petik..
Banyak pelajaran yang dapat kita ambil hikmahnya..
Cara menyelesaikan masalah..
Cara memandang masalah..
Cara cara yang lain yang kita bisa lakukan yang pernah kita lakukan agar tak terulang kelak..
Sarana untuk mendewasakan..

2022 ini ada banyak visi yang terpancangkan kan..
Menatap tahun baru, bapak pun juga punya berbagai angan, tidak, berbagai tujuan ke depan..
Untuk bapak, dan untuk kalian..
Bapak mencoba merealisasikan..
Tentunya..
Bersama sama ya nak ya..
Kita sama sama akan berikhtiar..
Kita sama sama berdoa..
Demi kita..
Bukan demi siapa siapa..

2022, Kami datang..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mortui Vivos Doscent

Bismillah. Setelah bertahun - tahun berseragam sebagai mahasiswa kedokteran. Akhirnya resmi saya lulus dari Program Sarjana (S-1) Pendidikan Dokter FK UNS pada 17 Januari 2014 lalu dan diwisuda pada tanggal 8 Maret 2014. Satu quote yang saya masih selalu ingat pada masa masih di preklinik lalu adalah  "Mortui Vivos Doscent" Entah siapa yang memulai membuat quote ini. Bareng penasaran, langsung saya buka google. dan taraaa.. Quote yang saya artikan sebagai Dosen itu Mayat Hidup. Ternyata artinya berbeda jauh dengan apa yang saya pikirkan. Ini asli dari wikipedia tidak saya ubah tidak saya tambahkan, dan hasilnya adalah memang benar ini quote lebih cocok buat ahli anatomi, ahli bedah dan ahli forensik. tapi cuma bisa buat jadi pelengkap dasarnya. Bagi saya mungkin lebih suka dengan... "Vita magister est optimus" "Aliquam sed vivens mortuus vivos docent magister est optimus" Artinya : "Vita magister est optimus" - Kehidupan a

Ndoroisme

Tengah malam ini saya sedang terduduk, sesekali menenggak kopi dan berpikir, Ndoroisme itu nyata dan ada disekitar kita. Apa itu ndoroisme. Saya saja awalnya cuma berpikir pikir dan bergumam dalam hati opo kuwi ndoroisme..opo enek istilah ngonoan..(apa itu ndoroisme. Apa ada istilah seperti itu. Ya memang sih tidak ada istilah seperti itu, tapi setidaknya ada orang yang pernah menulis tentang hal ini, yaitu Pak Ahmad Syafii Maarif dalam artikel  "Ndoroisme" Part I beliau tulis di republika online. Kurang lebih begini yang beliau tulis. "Sikap hidup pejabat atau majikan yang serba-ndoro (tuan, majikan), ingin selalu diperlakukan sebagai tuan, laki-laki atau perempuan ( kakung utawi putri )." Bahkan beliau juga memaparkan dalam artikel tsb perwujudan atau contoh contoh sikap ndoroisme bersama dengan couple-ndoroisme alias babuisme ;)) "Perwujudan 'ndoroisme' ini bisa terlihat dalam berbagai bentuk: bersikap ABS-AIS (asal bapak senang-asal ibu senang), mem

The Outlier: Mas Pandu

Sejenak teringat seseorang - salah satu orang yang begitu inspiratif melekat dalam benak saya. Mas Pandu. Ya beliau adalah mas Pandu, Almarhum Mas Pandu. Beliau adik kelas saya, salah seorang outlier yang benar benar outlier dalam segalanya. Sosok beliau yang tinggi, bicara lembut tapi tegas, dan berprinsip. Bersyukur saya dipertemukan dengan beliau selama masa SMA. Menjadi adik kelas beliau pas. Sosok beliau menjadi inspirasi saat melatih kami adik kelas beliau dalam pleton inti, pasukan baris berbaris SMA Negeri 1 Bantul. Beliau sebagai pembeda memberikan kelembutan dalam pelatihan PBB. Metode yang berbeda dengan yang sebelum sebelumnya. Bukan dengan banyak hukuman tetapi konsekuensi dan tanggungjawab ketika tidak disiplin dan melakukan kesalahan. Kami diberikan pemahaman, bukan dipaksa untuk menjalani hukuman atas kesalahan. Tipis bukan perbedaannya? Inspirasi beliau tidak hanya dalam hal itu saja. Beliau ternyata memang memiliki banyak pengaruh dan juga prestasi terutama di dalam