Nak,
Bapak sempatkan menulis pesan bapak untukmu disela sela kerja bapak..
Terlintas dalam benak bapak di panjang usia bapak sampai saat ini..
Bapak senantiasa selalu bersyukur..
Tidak ada yang lebih mudah..
Tidak juga lebih berat..
Yaitu selalu mengucapkan kata..
menumbuhkan rasa syukur di dalam hati..
Dalam filosofi jawa bukan lebih tepatnya dalam kehidupan bapak sebagai orang jawa..
Bapak selalu menemukan kalimat..
"untung e,... bejo tenan,.." selalu disematkan orang orang jawa dalam setiap kekecewaan..
dalam setiap kejadian tidak mengenakkan..
Leluhur kita mengajarkan itu..
Selalu ada hal yang pantas di syukuri dari setiap kejadian menyenangkan ataupun menyedihkan..
Alloh pun, mengajarkan kepada kita, meminta kita untuk menjadi hamba-Nya yang bersyukur, tidak mengkufuri nikmat-Nya..
Bahkan, jika kita menghitung hitung, meraba raba, mencari cari nikmat apa saja yang Alloh berikan kepada kita, satu buku satu ensiklopedia saja tidak cukup untuk menjelaskan semuanya..
Apakah kamu sudah bersyukur nak kamu hari ini bisa bangun dari tidurmu?
Apakah kamu sudah bersyukur nak kamu bisa bernafas hari ini?
Apakah kamu sudah bersyukur nak kamu bisa melihat? dalam keadaan sehat? bisa mencium bau? bisa makan? bisa ini bisa itu..
Sekecil kamu bisa tersenyum hari ini atas kejadian lucu yang ada dihadapanmu pun bersyukurlah..
Ada lho nak..
Yang mau menyunggingkan bibirnya saja tidak bisa..
Ada lho yang mau bangun untuk sadar dari keadaan komanya..
Ada yang berdoa untuk bisa melihat..
Ada yang cemas agar sanak keluarganya bisa bernafas seperti selayaknya orang biasa..
Lalu..
Apakah ada alasan lagi bagi kita untuk tidak bersyukur?
Mari kita merenung bersama sama nak..
Ada orang yang bahkan mengharapkan ada diposisimu saat ini jika mungkin kamu lupa atau kamu belum bisa bersyukur hari ini..
Komentar