Langsung ke konten utama

Sabtu bersama bapakku

Dalam sebuah kesempatan,
Alhamdulillah Bapak bertemu dengan kakungmu nak..
Ya.. Bapaknya bapak..
Ada selisih paham..
Ada beda pendapat diantara kami berdua..
Bapak mengingikan A...
Kakung menginginkan B...
Ya..tentang berbeda pendapat..tentang berbeda sudut pandang..
Pesan bapak tentang itu..
Suatu saat bahkan setelah kamu membaca ini pun kamu dapat mempunyai perbedaan pendapat..
Ketika kamu memiliki perbedaan pendapat perbedaan keyakinan..
Satu hal yang harus kamu ingat..
Jika memang harus menuju jalan itu bersama kamu harus bernegosiasi kamu harus berkompromi..
Tetapi jika memang bisa berbeda jalan kamu bisa bersepakat untuk tidak sepakat..
Cuma..
Ada hal yang lebih hulu yang harus kamu lakukan nak..
Komunikasikan..
Selalu komunikasikan perbedaanmu..
Jika nanti jika kamu punya berbeda pandangan  dengan Bapak, bapak akan mendengarkannya..
Jika nanti kamu punya sudut pandang yang mungkin bapak alpha dalam melihatnya..
sampaikanlah kepada bapak..
Nak, selalu berlatihlah untuk mengkomunikasikan apa yang kamu suka..
apa yang kamu tidak suka..
setuju mu dan tidak setujumu..
Tidak semua orang bisa..
Tidak semua orang berani..
Tidak semua orang sampai hati melakukannya..
Sampaikan dengan bahasa yang baik..
Sampaikan dengan cara yang santun..
Tidak perlu takut kalau kamu dianggap bodoh..
Tidak perlu takut kamu tahu memprediksi apa jawabannya..
Tanya..
Tanya kenapa..Meskipun kamu bisa bertanya untuk meminta jawaban..
Tapi bertanya pun dapat bukan karena kamu meminta jawaban saja..
Kamu bisa meminta konfirmasi..
Kamu bisa meminta hal yang pasti..
Suarakan nak..
Tak apa berbeda..
Tetapi ingat..
Selalu dengan cara yang santun..
Selalu hormati perbedaan..
dan selalu hormati orang yang lebih tua ataupun siapapun lawanmu berbicara..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mortui Vivos Doscent

Bismillah. Setelah bertahun - tahun berseragam sebagai mahasiswa kedokteran. Akhirnya resmi saya lulus dari Program Sarjana (S-1) Pendidikan Dokter FK UNS pada 17 Januari 2014 lalu dan diwisuda pada tanggal 8 Maret 2014. Satu quote yang saya masih selalu ingat pada masa masih di preklinik lalu adalah  "Mortui Vivos Doscent" Entah siapa yang memulai membuat quote ini. Bareng penasaran, langsung saya buka google. dan taraaa.. Quote yang saya artikan sebagai Dosen itu Mayat Hidup. Ternyata artinya berbeda jauh dengan apa yang saya pikirkan. Ini asli dari wikipedia tidak saya ubah tidak saya tambahkan, dan hasilnya adalah memang benar ini quote lebih cocok buat ahli anatomi, ahli bedah dan ahli forensik. tapi cuma bisa buat jadi pelengkap dasarnya. Bagi saya mungkin lebih suka dengan... "Vita magister est optimus" "Aliquam sed vivens mortuus vivos docent magister est optimus" Artinya : "Vita magister est optimus" - Kehidupan a

Ndoroisme

Tengah malam ini saya sedang terduduk, sesekali menenggak kopi dan berpikir, Ndoroisme itu nyata dan ada disekitar kita. Apa itu ndoroisme. Saya saja awalnya cuma berpikir pikir dan bergumam dalam hati opo kuwi ndoroisme..opo enek istilah ngonoan..(apa itu ndoroisme. Apa ada istilah seperti itu. Ya memang sih tidak ada istilah seperti itu, tapi setidaknya ada orang yang pernah menulis tentang hal ini, yaitu Pak Ahmad Syafii Maarif dalam artikel  "Ndoroisme" Part I beliau tulis di republika online. Kurang lebih begini yang beliau tulis. "Sikap hidup pejabat atau majikan yang serba-ndoro (tuan, majikan), ingin selalu diperlakukan sebagai tuan, laki-laki atau perempuan ( kakung utawi putri )." Bahkan beliau juga memaparkan dalam artikel tsb perwujudan atau contoh contoh sikap ndoroisme bersama dengan couple-ndoroisme alias babuisme ;)) "Perwujudan 'ndoroisme' ini bisa terlihat dalam berbagai bentuk: bersikap ABS-AIS (asal bapak senang-asal ibu senang), mem

The Outlier: Mas Pandu

Sejenak teringat seseorang - salah satu orang yang begitu inspiratif melekat dalam benak saya. Mas Pandu. Ya beliau adalah mas Pandu, Almarhum Mas Pandu. Beliau adik kelas saya, salah seorang outlier yang benar benar outlier dalam segalanya. Sosok beliau yang tinggi, bicara lembut tapi tegas, dan berprinsip. Bersyukur saya dipertemukan dengan beliau selama masa SMA. Menjadi adik kelas beliau pas. Sosok beliau menjadi inspirasi saat melatih kami adik kelas beliau dalam pleton inti, pasukan baris berbaris SMA Negeri 1 Bantul. Beliau sebagai pembeda memberikan kelembutan dalam pelatihan PBB. Metode yang berbeda dengan yang sebelum sebelumnya. Bukan dengan banyak hukuman tetapi konsekuensi dan tanggungjawab ketika tidak disiplin dan melakukan kesalahan. Kami diberikan pemahaman, bukan dipaksa untuk menjalani hukuman atas kesalahan. Tipis bukan perbedaannya? Inspirasi beliau tidak hanya dalam hal itu saja. Beliau ternyata memang memiliki banyak pengaruh dan juga prestasi terutama di dalam