Nak, Bapak ingin mengingatkan kamu lagi...
Ini tentang pesan eh bukan..ini tentang pelajaran yg ada di buku Pak Rhenald Kasali, Self Driving..
Bapak suka istilah Risiko Terukur (Measured Risk)..Istilah ini pertama kali sampai di bapak dari buku tersebut..Bapak akan coba membahasakan sesuai pemahaman bapak ya.
Jadi orang berani boleh..Malah bapak menyarankan ini..
Ya..Kamu boleh melakukan apapun nak..Berani melakukan ini berani melakukan itu..Tapi selalu ingat risiko apa yang ada di balik perbuatanmu, konsekuensi yang mengikuti..
Be brave but not stupidly brave..
Selalu ukur apa risiko yang mengikuti..
Ketika menjalankan dan juga ketika kamu berhasil dan ketika kamu gagal..
Kalau bahasa manajemennya, Proses Risk Manajemen..
Penakaran risiko selalu dilakukan dimanapun dan kapanpun..
Contoh nih ya nak..
Besok seminggu lagi kamu ujian, tapi hari Rabu kamu ada pertandingan sepakbola yang sangat penting dan kamu harus mengikutinya. Sedangkan ujianmu juga penting bagi kelanjutan karirmu.
Pada konteks ini, kamu bisa melakukan dua dua nya ataupun bisa melakukan salah satunya, ataupun malah tidak melakukan keduanya.
Tapi apakah bijak? Tentu tidak. Dalam konteks yang mau bapak sampaikan, Kamu juga boleh jadi serakah untuk tetap melakukan dua duanya, atau being stupid dengan tidak mempersiapkan keduanya lalu mengikuti keduanya. Tentu hal itu juga tidak bijak.
Dengan mengukur risiko ini, menunjukan ke "well-prepared"ness mu, being well- ready..
Ya, dua event yang penting tersebut harus kamu persiapkan dan kamu harus tahu dengan matang seberapa pentingnya dan cara lulus menghadapinya. Lalu jangan lupa apa yang dinamakan resource wasting, apa saja yang harus kamu habiskan kamu korbankan untuk menjalankannya, mencapainya beserta caranya. Be detail.
Jika sudah, pilih kamu mau melakukan yang mana.
Jika kamu memilih dua duanya, latihan dan belajar untuk keduanya. Tentunya, menyerap energi, menyerap waktu, menghabiskan konsentrasi dan tentu prosesnya tidak menyenangkan. Tapi, ya itu jalan yang kamu pilih, pilhanmu. Jadi, inget. Setiap pilihan ada konsekuensi. Jalani dengan penuh tanggung jawab atau jika kamu merasa tidak sesuai selalu ada pilihan mundur, go backward, putar balik turn back turn around dan juga berbelok. Tetapi ingat, ketika kamu tidak menjalankan berarti ya jangan berharap hasilnya sesuai dengan keinginan awalmu.
Nah, begitulah risiko.
Kamu harus eh kamu sebaiknya menakar semua jalan berliku berbatu yang harus kamu lewati sebelum mencapai tujuanmu. Termasuk seberapa banyak sih "bensin" yang harus kamu habiskan.
Nangkap ya nak maksud bapak?
Kurang lebih seperti itu nak..
Ukur selalu, selalu ukur risikonya. Bukan berarti bapak minta kamu berpikir terus untuk mengukur ukur risiko terus dan malah tidak jadi berbuat. atau sebaliknya, secara impulsif kamu melakukan hal tanpa berpikir risikonya. That's stupid dan so bad.
Jadi, being wise with your life.
Semangat ya, nak!
Komentar