Langsung ke konten utama

Ajaran kakekmu : Sastro Gendhing Unining Jagad

Nak, kali ini bapak mau mencoba memberikan nasehat yang kakekmu berikan kepada bapak, Agar ajaran baik beliau tidak terputus di bapak.
Agar besok kamu juga jadi saksi kebaikan yang beliau tebarkan di muka bumi. 

Sastra Gendhing Unining Jagad. 
Beliau sampaikan kepada bapak ketika bapak memasuki SMA. Segala sesuatu yang ada di dunia ini bisa di baca dan ada polanya tinggal kita mau membacanya, mau mencoba mendengarkannya, mau memperhatikan atau tidak. 
Seperti orang Jawa yang selalu lakukan, Niteni, Nandain, melihat pola yang terjadi dalam hidup. Meskipun tanpa proses ilmiah tetapi ya ada mitos yang beredar di kehidupan orang Jawa yang benar benar terjadi. 

Kali ini yang ingin bapak sampaikan tentang membaca kehidupan. Dalam Jawa ada kalimat tersebut dan dalam islam pun ada - Iqra' - . Wahyu pertama yang diturunkan Alloh lewat Jibril kepada Muhammad untuk disampaikan kepada manusia di Bumi, di Dunia ini. 
Iqra tidak terbatas kepada buku teks karena Alloh tidak akan menurunkan perintah untuk membaca kepada orang yang ummi, Muhammad yang tidak bisa membaca dan menulis. 
Tugas kita yang jika saat ini ummi terhadap ajaran Islam sama, Iqra bismirobikaladzi khalaq. (Bacalah dengan nama Rabb mu yang maha mencipta. - Baca dan patuh dengan segala keyakinan kepada Rabb mu.- ) 
Ajaran yang kakekmu berikan kepada Bapak itu memiliki nasehat yang sangat dalam dan selalu bapak praktekan, Baca, perhatikan, pahami polanya dan apa hikmah apa pelajaran yang bisa bapak ambil dari peristiwa. 
Jadi jika suatu saat kamu anakku membaca ini, mulailah, mulailah menggunakan mata dengan cermat, melihat apa yang terjadi di sekitarmu, gunakan akal pikiran dan gunakan juga hatimu nak. Agar kamu tahu ternyata seperti ini, ternyata seperti itu. Dan yang terpenting kamu bisa paham ada dan selalu bakal ada hikmah di balik setiap peristiwa. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mortui Vivos Doscent

Bismillah. Setelah bertahun - tahun berseragam sebagai mahasiswa kedokteran. Akhirnya resmi saya lulus dari Program Sarjana (S-1) Pendidikan Dokter FK UNS pada 17 Januari 2014 lalu dan diwisuda pada tanggal 8 Maret 2014. Satu quote yang saya masih selalu ingat pada masa masih di preklinik lalu adalah  "Mortui Vivos Doscent" Entah siapa yang memulai membuat quote ini. Bareng penasaran, langsung saya buka google. dan taraaa.. Quote yang saya artikan sebagai Dosen itu Mayat Hidup. Ternyata artinya berbeda jauh dengan apa yang saya pikirkan. Ini asli dari wikipedia tidak saya ubah tidak saya tambahkan, dan hasilnya adalah memang benar ini quote lebih cocok buat ahli anatomi, ahli bedah dan ahli forensik. tapi cuma bisa buat jadi pelengkap dasarnya. Bagi saya mungkin lebih suka dengan... "Vita magister est optimus" "Aliquam sed vivens mortuus vivos docent magister est optimus" Artinya : "Vita magister est optimus" - Kehidupan a

Ndoroisme

Tengah malam ini saya sedang terduduk, sesekali menenggak kopi dan berpikir, Ndoroisme itu nyata dan ada disekitar kita. Apa itu ndoroisme. Saya saja awalnya cuma berpikir pikir dan bergumam dalam hati opo kuwi ndoroisme..opo enek istilah ngonoan..(apa itu ndoroisme. Apa ada istilah seperti itu. Ya memang sih tidak ada istilah seperti itu, tapi setidaknya ada orang yang pernah menulis tentang hal ini, yaitu Pak Ahmad Syafii Maarif dalam artikel  "Ndoroisme" Part I beliau tulis di republika online. Kurang lebih begini yang beliau tulis. "Sikap hidup pejabat atau majikan yang serba-ndoro (tuan, majikan), ingin selalu diperlakukan sebagai tuan, laki-laki atau perempuan ( kakung utawi putri )." Bahkan beliau juga memaparkan dalam artikel tsb perwujudan atau contoh contoh sikap ndoroisme bersama dengan couple-ndoroisme alias babuisme ;)) "Perwujudan 'ndoroisme' ini bisa terlihat dalam berbagai bentuk: bersikap ABS-AIS (asal bapak senang-asal ibu senang), mem

The Outlier: Mas Pandu

Sejenak teringat seseorang - salah satu orang yang begitu inspiratif melekat dalam benak saya. Mas Pandu. Ya beliau adalah mas Pandu, Almarhum Mas Pandu. Beliau adik kelas saya, salah seorang outlier yang benar benar outlier dalam segalanya. Sosok beliau yang tinggi, bicara lembut tapi tegas, dan berprinsip. Bersyukur saya dipertemukan dengan beliau selama masa SMA. Menjadi adik kelas beliau pas. Sosok beliau menjadi inspirasi saat melatih kami adik kelas beliau dalam pleton inti, pasukan baris berbaris SMA Negeri 1 Bantul. Beliau sebagai pembeda memberikan kelembutan dalam pelatihan PBB. Metode yang berbeda dengan yang sebelum sebelumnya. Bukan dengan banyak hukuman tetapi konsekuensi dan tanggungjawab ketika tidak disiplin dan melakukan kesalahan. Kami diberikan pemahaman, bukan dipaksa untuk menjalani hukuman atas kesalahan. Tipis bukan perbedaannya? Inspirasi beliau tidak hanya dalam hal itu saja. Beliau ternyata memang memiliki banyak pengaruh dan juga prestasi terutama di dalam