Langsung ke konten utama

Pilihan

Nak, 
Kali ini kita ngobrol tentang pilihan ya.. 
Suatu hari jika ananda dipertemukan dengan pilihan.. Pilihan besar tentunya.. 
Maka ingat selalu apa yang kita obrolan ini.. 
Pilihan.. Selalu ingat nak "kita selalu bertemu dengan pilihan dan memilih".
Se-simple pilihan untuk bangun atau kembali tidur di pagi hari.. 
Se-ringan kita harus melihat telepon seluler kita di pagi hari atau mempersiapkan hari.. 
Atau pilihan sulit seperti harus memilih untuk bercita-cita menjadi apa sesuai Ananda inginkan.. 
Lalu, penting sekali untuk memilih dengan bijak karena :
1. Setiap pilihan selalu ada konsekuensinya.
Ya nak, setiap pilihan selalu memiliki konsekuensi. Ringan atau berat. Panjang atau pendek. Benar atau salah. Jadi ini atau jadi itu. Pertimbangkan selalu konsekuensi dari pilihan yang dipilih. 
2. Setiap pilihan akan membentuk cara pandang kita memilih sesuatu selanjutnya. 
Kadang sadar atau tidak, pilihan yang kita ambil secara tidak langsung menjadi titik negosiasi antara nilai yang tertanam dalam pikiran kita dengan konteks yang ada di lingkungan, serta sudut pandang kita untuk menyikapi masalah. 
Lalu, bagaimana cara memilih dengan benar? 
Sebenarnya tidak ada pilihan yang benar benar bernilai benar, kecuali benar pada saat kamu lakukan saat itu. Suatu saat, akan ada yang menyalahkan pilihan benar darimu dan akan ada yang membenarkan pilihan salah yang kamu ambil. Bingung kan? Mungkin saat membaca ini, ananda tidak langsung paham kenapa bisa begitu. Kebenaran itu adalah nilai. Nilai bisa berlaku jika ada acuan dalam sikap yang kita ambil ataupun mayoritas pengambil nilai atau orang yang bersikap. 
Jadi, untuk menyikapi atau mengambil sikap:
1. Selalu ingat untuk mengambil keputusan dengan sadar. Sadar dengan konsekuensi dan sadar dengan tanggungjawab yang akan kamu ambil selanjutnya atas jalan yang kamu pilih. 
2. Selalu ambil keputusan berdasarkan nilai yang kamu ambil. Orang Islam memiliki dasar hukum Al Quran dan As Sunnah. Orang Indonesia memiliki dasar hukumnya. Orang Jawa juga memiliki adat istiadat. Masyarakat memiliki norma norma yang berlaku. Sesuaikan dengan hal tersebut untuk bersikap. 
3. Jangan Ambil keputusan saat senang, saat marah atau saat emosi menguasai. Jangan sesekali mengambil keputusan saat emosi sedang menguasai. Berjanji saat senang, menghardik, mengambil keputusan saat marah. Karena saat kondisi tersebut ada bias pikiran untuk mengambil keputusan. Termasuk, jangan mengambil keputusan berdasarkan kebencian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mortui Vivos Doscent

Bismillah. Setelah bertahun - tahun berseragam sebagai mahasiswa kedokteran. Akhirnya resmi saya lulus dari Program Sarjana (S-1) Pendidikan Dokter FK UNS pada 17 Januari 2014 lalu dan diwisuda pada tanggal 8 Maret 2014. Satu quote yang saya masih selalu ingat pada masa masih di preklinik lalu adalah  "Mortui Vivos Doscent" Entah siapa yang memulai membuat quote ini. Bareng penasaran, langsung saya buka google. dan taraaa.. Quote yang saya artikan sebagai Dosen itu Mayat Hidup. Ternyata artinya berbeda jauh dengan apa yang saya pikirkan. Ini asli dari wikipedia tidak saya ubah tidak saya tambahkan, dan hasilnya adalah memang benar ini quote lebih cocok buat ahli anatomi, ahli bedah dan ahli forensik. tapi cuma bisa buat jadi pelengkap dasarnya. Bagi saya mungkin lebih suka dengan... "Vita magister est optimus" "Aliquam sed vivens mortuus vivos docent magister est optimus" Artinya : "Vita magister est optimus" - Kehidupan a...

48 Law of power (1)

Hukum 1   Jangan Pernah Lebih Tinggi dari Tuannya Selalu buat orang-orang di atas Anda merasa lebih nyaman.  Dalam keinginan Anda untuk menyenangkan atau mengesankan mereka, jangan bertindak terlalu jauh dalam menunjukkan bakat Anda atau Anda mungkin mencapai hal sebaliknya - beri inspirasi ketakutan dan ketidakamanan.  Buatlah tuan Anda tampil lebih cemerlang dari mereka dan Anda akan meraihnya ketinggian kekuasaan. Hukum 2   Jangan pernah terlalu percaya pada Teman, Pelajari cara menggunakan Musuh Waspadalah terhadap teman. Mereka akan mengkhianati Anda lebih cepat, karena mereka mudah membangkitkan rasa iri. Mereka juga menjadi manja dan tirani. Tapi pekerjakan mantan musuh dan dia akan lebih setia daripada seorang teman, karena dia harus membuktikan lebih.  Faktanya, Anda memiliki lebih banyak hal untuk ditakuti dari teman daripada dari musuh.  Jika Anda tidak memiliki musuh, temukan cara untuk membuatnya. Hukum 3   Sembunyikan Niat Anda Buat...

Sahabat, Teman, Kolega

Nak, Suatu saat nanti. Kamu akan menemukan titik jenuh berhubungan dengan orang yang diluar keluargamu.  Nanti akan kamu sadari bahwa akan ada sahabat, ada teman, dan ada kolega saja. Rekan kerjamu, orang yang tersenyum manis di depanmu, orang yang mengiyakanmu karena gelarmu, jabatanmu, labelmu. Mereka lah kolegamu. Don't bring them home, don't bring them privately. Mereka adalah orang orang yang memakai topeng di depanmu. Mereka menjawab iyamu karena tahu, ketika harus menolakmu menyanggahmu, mereka takut. mereka tak punya pilihan lain bagimu. Kamu cukup memberikan porsi hidupmu kepada mereka saat di lingkungan kerja saja, dan bukan hakmu untuk tahu kehidupan mereka di luar sana. Temanmu, adalah orang yang kenal kamu dan mereka yang memang mencoba memahamimu, ingin kebaikan juga tercurah kepadamu. Temanmu adalah mereka yang membersamaimu didalam senangmu, di dalam sedihmu mereka mencoba untuk terlihat peduli kepadamu. Temanmu adalah bentuk setingkat diatas kolega. Jika kamu m...