Langsung ke konten utama

Mengadu

 Ya nak, setiap orang pasti mengalami yang adanya tekanan di dalam hidupnya, mengalami stress. Keberhasilan seseorang dalam melalui stress tersebut biasanya tergantung dengan tingkat/kadar stress yg dialami dan atau koping yg dapat dilakukan sebagai respon dari stress tersebut, dengan harapan dapat melalui stress tersebut. 

Dalam islam mungkin yang saya pahami ada mekanisme coping yang baik untuk dilakukan dan memang diajarkan kepada umat Islam, agar ketika menghadapi stress kita dapat melewati dengan elegan:

1. Dzikir 

Tingkat teratas dari koping stress dalam islam adalah berdzikir, dzikrullah. Mengucap tahmid ketika senang, istighfar ketika alpha dan menghadapi kesedihan atau kekecewaan, tahlil dan tasbih ketika merasa lemah, dan kecil. 

2. Mengikuti/mencontoh Sunnah Rasul

Ada begitu banyak tuntunan dari sunnah rasul ketika kita menghadapi banyak cobaan dan kesedihan. Rasulullah memberikan contoh, begitu banyak contoh bagi kita. Bersabar ketika menghadapi cobaan seperti disebut sebagai penyihir, bersabar ketika ada cobaan berupa sakit, berupa umatnya yg tidak dapat langsung menerima dan mengamalkan ajarannya. 

Bahkan Rasulullah memberikan himbauan langsung, seperti ketika Ali marah dan menggosokkan tubuh-Nya di tanah. Ya.. Memang ketika kita marah, duduk jika berdiri, berbaring jika marah kita belum reda atau berwudhu jika masih berapi - api. 

Lalu, apa hubungannya mengadu dengan ini? Artikel berjudul mengadu dengan stress.

Dalam islam, Alloh mengajarkan kita untuk berdoa. Berdoa ketika ada kedzaliman menerpa kita. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mortui Vivos Doscent

Bismillah. Setelah bertahun - tahun berseragam sebagai mahasiswa kedokteran. Akhirnya resmi saya lulus dari Program Sarjana (S-1) Pendidikan Dokter FK UNS pada 17 Januari 2014 lalu dan diwisuda pada tanggal 8 Maret 2014. Satu quote yang saya masih selalu ingat pada masa masih di preklinik lalu adalah  "Mortui Vivos Doscent" Entah siapa yang memulai membuat quote ini. Bareng penasaran, langsung saya buka google. dan taraaa.. Quote yang saya artikan sebagai Dosen itu Mayat Hidup. Ternyata artinya berbeda jauh dengan apa yang saya pikirkan. Ini asli dari wikipedia tidak saya ubah tidak saya tambahkan, dan hasilnya adalah memang benar ini quote lebih cocok buat ahli anatomi, ahli bedah dan ahli forensik. tapi cuma bisa buat jadi pelengkap dasarnya. Bagi saya mungkin lebih suka dengan... "Vita magister est optimus" "Aliquam sed vivens mortuus vivos docent magister est optimus" Artinya : "Vita magister est optimus" - Kehidupan a

Ndoroisme

Tengah malam ini saya sedang terduduk, sesekali menenggak kopi dan berpikir, Ndoroisme itu nyata dan ada disekitar kita. Apa itu ndoroisme. Saya saja awalnya cuma berpikir pikir dan bergumam dalam hati opo kuwi ndoroisme..opo enek istilah ngonoan..(apa itu ndoroisme. Apa ada istilah seperti itu. Ya memang sih tidak ada istilah seperti itu, tapi setidaknya ada orang yang pernah menulis tentang hal ini, yaitu Pak Ahmad Syafii Maarif dalam artikel  "Ndoroisme" Part I beliau tulis di republika online. Kurang lebih begini yang beliau tulis. "Sikap hidup pejabat atau majikan yang serba-ndoro (tuan, majikan), ingin selalu diperlakukan sebagai tuan, laki-laki atau perempuan ( kakung utawi putri )." Bahkan beliau juga memaparkan dalam artikel tsb perwujudan atau contoh contoh sikap ndoroisme bersama dengan couple-ndoroisme alias babuisme ;)) "Perwujudan 'ndoroisme' ini bisa terlihat dalam berbagai bentuk: bersikap ABS-AIS (asal bapak senang-asal ibu senang), mem

The Outlier: Mas Pandu

Sejenak teringat seseorang - salah satu orang yang begitu inspiratif melekat dalam benak saya. Mas Pandu. Ya beliau adalah mas Pandu, Almarhum Mas Pandu. Beliau adik kelas saya, salah seorang outlier yang benar benar outlier dalam segalanya. Sosok beliau yang tinggi, bicara lembut tapi tegas, dan berprinsip. Bersyukur saya dipertemukan dengan beliau selama masa SMA. Menjadi adik kelas beliau pas. Sosok beliau menjadi inspirasi saat melatih kami adik kelas beliau dalam pleton inti, pasukan baris berbaris SMA Negeri 1 Bantul. Beliau sebagai pembeda memberikan kelembutan dalam pelatihan PBB. Metode yang berbeda dengan yang sebelum sebelumnya. Bukan dengan banyak hukuman tetapi konsekuensi dan tanggungjawab ketika tidak disiplin dan melakukan kesalahan. Kami diberikan pemahaman, bukan dipaksa untuk menjalani hukuman atas kesalahan. Tipis bukan perbedaannya? Inspirasi beliau tidak hanya dalam hal itu saja. Beliau ternyata memang memiliki banyak pengaruh dan juga prestasi terutama di dalam