Langsung ke konten utama

Kemampuan Menulis


Bismillahirohmaanirohiim
Assalamu'alaykum Wr. Wb. 

Kembali lagi saya akan menggoreskan tinta hitam pada selembar kertas putih (menulis.red) tentang apa yang saya pikirkan saat ini. tentunya di Blog ini. Unek - unek yang ingin saya tuliskan yakni mengenai kemampuan menulis. Kemampuan menulis menurut saya diperlukan bagi setiap individu di zaman masing - masing.

Mengapa diperlukan ?
Jikalau dirunut mengapa seseorang perlu menulis, pernah dalam sebuah pepatah kuno berkata, jika Anda tidak ingin dilupakan sejarah, maka menulislah.
Tetapi, itu bagi seseorang yang memiliki sejarah yang besar dan ingin selalu diingat oleh orang - orang di generasi selanjutnya, agak narsistik sedikit sih kesannya, cuma. Begitulah, warisan untuk anak cucu kita adalah tulisan kita, ilmu yang kita dapatkan.
Masih terkait dengan kalimat terakhir kita. Menulis adalah sarana untuk transfer ilmu serta untuk mengawetkan sebuah ilmu. Ingatkah Anda tentang harta terbesar dari umat muslim di dunia? Al - Qur'an Al Kariim. Alhamdulillah, meskipun jika Alloh menghendaki Al - Qur'an bisa diturunkan dalam bentuk hafalan, namun atas inisiatif Khulafaur Rasyidin keputusan diambil oleh Abu Bakar dan hasilnya, Al - Quran dikumpulkan dan ditulis. Untuk apa? untuk memudahkan menghafalkan Al-Qur'an tersebut. Oke, tidak adil ya kalau saya hanya mencontohkan Al-Qur'an saja, lebih ke arah general. Mengenai transfer ilmu melalui tulisan, apakah kita tidak terkesima dengan catatan perjalanan ekspedisi yang dijalankan oleh pelaut - pelaut zaman dahulu. Dari buku catatan mereka lah sudut pandang sejarah dipaparkan, bukti tersebutlah menjadi rekaman kondisi, menjadi rekaman ilmu bagi generasi selanjutnya.

Lalu, apa lagi manfaat menulis?
Masih banyak. Salah satunya, dari menulis/tulisan kita dapat membentuk pola pikir kita, memotivasi untuk belajar lebih, dan untuk menulis karya yang original kita akan termotivasi untuk membaca - membaca dan membaca. Kecuali Anda adalah seseorang yang suka berbicara omong kosong.
Ummm..cara paling simple, jika Anda membaca tulisan di artikel ini, akan terlihat bahwa tulisan yang saya tuliskan ini merupakan tulisan yang kesannya simpel dan tidak mengulas dalam mengenai topik yang ingin saya paparkan. Mohon maklum. Ya, karena dari sini akan tersirat bahwa saya harus mempunyai motivasi lebih untuk belajar lagi agar bisa berbagi ilmu lebih lagi.

Semoga Artikel ini bermanfaat, menjadi pengingat serta motivasi untuk belajar lagi dan belajar lagi, serta membuat penulis sendiri dan pembaca senantiasa mau menulis. Jika tak ingin nama dikenang bagi generasi penerus kita, setidaknya, jadikan menulis untuk motivasi amal jariyah.
Sekian saja,
Subhanakallohuma Wabihamdika Asyhaduanla ilaha illa anta Astaghfiruka wa atubu ilayk.

Wassalamu'alaykum Wr. Wb.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mortui Vivos Doscent

Bismillah. Setelah bertahun - tahun berseragam sebagai mahasiswa kedokteran. Akhirnya resmi saya lulus dari Program Sarjana (S-1) Pendidikan Dokter FK UNS pada 17 Januari 2014 lalu dan diwisuda pada tanggal 8 Maret 2014. Satu quote yang saya masih selalu ingat pada masa masih di preklinik lalu adalah  "Mortui Vivos Doscent" Entah siapa yang memulai membuat quote ini. Bareng penasaran, langsung saya buka google. dan taraaa.. Quote yang saya artikan sebagai Dosen itu Mayat Hidup. Ternyata artinya berbeda jauh dengan apa yang saya pikirkan. Ini asli dari wikipedia tidak saya ubah tidak saya tambahkan, dan hasilnya adalah memang benar ini quote lebih cocok buat ahli anatomi, ahli bedah dan ahli forensik. tapi cuma bisa buat jadi pelengkap dasarnya. Bagi saya mungkin lebih suka dengan... "Vita magister est optimus" "Aliquam sed vivens mortuus vivos docent magister est optimus" Artinya : "Vita magister est optimus" - Kehidupan a...

48 Law of power (1)

Hukum 1   Jangan Pernah Lebih Tinggi dari Tuannya Selalu buat orang-orang di atas Anda merasa lebih nyaman.  Dalam keinginan Anda untuk menyenangkan atau mengesankan mereka, jangan bertindak terlalu jauh dalam menunjukkan bakat Anda atau Anda mungkin mencapai hal sebaliknya - beri inspirasi ketakutan dan ketidakamanan.  Buatlah tuan Anda tampil lebih cemerlang dari mereka dan Anda akan meraihnya ketinggian kekuasaan. Hukum 2   Jangan pernah terlalu percaya pada Teman, Pelajari cara menggunakan Musuh Waspadalah terhadap teman. Mereka akan mengkhianati Anda lebih cepat, karena mereka mudah membangkitkan rasa iri. Mereka juga menjadi manja dan tirani. Tapi pekerjakan mantan musuh dan dia akan lebih setia daripada seorang teman, karena dia harus membuktikan lebih.  Faktanya, Anda memiliki lebih banyak hal untuk ditakuti dari teman daripada dari musuh.  Jika Anda tidak memiliki musuh, temukan cara untuk membuatnya. Hukum 3   Sembunyikan Niat Anda Buat...

Sahabat, Teman, Kolega

Nak, Suatu saat nanti. Kamu akan menemukan titik jenuh berhubungan dengan orang yang diluar keluargamu.  Nanti akan kamu sadari bahwa akan ada sahabat, ada teman, dan ada kolega saja. Rekan kerjamu, orang yang tersenyum manis di depanmu, orang yang mengiyakanmu karena gelarmu, jabatanmu, labelmu. Mereka lah kolegamu. Don't bring them home, don't bring them privately. Mereka adalah orang orang yang memakai topeng di depanmu. Mereka menjawab iyamu karena tahu, ketika harus menolakmu menyanggahmu, mereka takut. mereka tak punya pilihan lain bagimu. Kamu cukup memberikan porsi hidupmu kepada mereka saat di lingkungan kerja saja, dan bukan hakmu untuk tahu kehidupan mereka di luar sana. Temanmu, adalah orang yang kenal kamu dan mereka yang memang mencoba memahamimu, ingin kebaikan juga tercurah kepadamu. Temanmu adalah mereka yang membersamaimu didalam senangmu, di dalam sedihmu mereka mencoba untuk terlihat peduli kepadamu. Temanmu adalah bentuk setingkat diatas kolega. Jika kamu m...