Langsung ke konten utama

Semengerikan itukah pinjaman(?) - Mekanisme Simpan Pinjam di Bank

 Nak, 

Suatu tempo, sesulit apapun kehidupan. 

Jangan sampai berbisnis dg riba atau meminjam ke tempat yg berjalan dengan riba. Semengerikan itu ternyata. 

Singkat cerita pada saat bapak kepikiran untuk menjalankan uang agar uang dingin bisa bergerak. Bapak tidak sengaja mengulik dan membuka salah satu aplikasi bank. Jelas begitu mengerikan skema pinjam uang di bank. 

Awalnya kan bapak pikir dengan bunga di bank X misal 7 persen dan bunga pinjaman di bank Y misal 5 persen. Wah ada selisih nih 2%. Selisih 2% harusnya bisa jadi profit dong. Ternyata tidak seindah itu nak. 









Dengan mekanisme seperti itu, coba dipahami selama 12 bulan kita cuma diberikan profit dadi deposito sebesae 2.250.000. Dengan notabene besar bunga yg didapatkan 5 - 7%. 
Kalau misal mikir, wah duit segitu bisa ditutup dengan pinjam duit dr bank satunya, bunganya cuma sekian, ada selisih persen. Ada selisih nih buat nutup. Ternyata tidak boskuuu. 
Liat digambar lagi, duit 30.000.000 dicicil 12x per bulannya bayar 3.100.000. Berarti selama 12 bulan kita bayar berapa 37.200.000. Kira kira itu sekitar 20% dalam setahun. Wow. Nyaingin inflasi dalam setahun Indonesia. Makanya paham kan kenapa bisnis simpan pinjam berlabel bank itu tumbuh subur dan menguntungkan. 
Tapi apa. Jelas. Menyengsarakan peminjam dan yg jelas kalau tidak jeli menghitung ya jadinya seperti itu. Ngiranya untung malah buntung. 
Direnungkan bersama ya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mortui Vivos Doscent

Bismillah. Setelah bertahun - tahun berseragam sebagai mahasiswa kedokteran. Akhirnya resmi saya lulus dari Program Sarjana (S-1) Pendidikan Dokter FK UNS pada 17 Januari 2014 lalu dan diwisuda pada tanggal 8 Maret 2014. Satu quote yang saya masih selalu ingat pada masa masih di preklinik lalu adalah  "Mortui Vivos Doscent" Entah siapa yang memulai membuat quote ini. Bareng penasaran, langsung saya buka google. dan taraaa.. Quote yang saya artikan sebagai Dosen itu Mayat Hidup. Ternyata artinya berbeda jauh dengan apa yang saya pikirkan. Ini asli dari wikipedia tidak saya ubah tidak saya tambahkan, dan hasilnya adalah memang benar ini quote lebih cocok buat ahli anatomi, ahli bedah dan ahli forensik. tapi cuma bisa buat jadi pelengkap dasarnya. Bagi saya mungkin lebih suka dengan... "Vita magister est optimus" "Aliquam sed vivens mortuus vivos docent magister est optimus" Artinya : "Vita magister est optimus" - Kehidupan a

Ndoroisme

Tengah malam ini saya sedang terduduk, sesekali menenggak kopi dan berpikir, Ndoroisme itu nyata dan ada disekitar kita. Apa itu ndoroisme. Saya saja awalnya cuma berpikir pikir dan bergumam dalam hati opo kuwi ndoroisme..opo enek istilah ngonoan..(apa itu ndoroisme. Apa ada istilah seperti itu. Ya memang sih tidak ada istilah seperti itu, tapi setidaknya ada orang yang pernah menulis tentang hal ini, yaitu Pak Ahmad Syafii Maarif dalam artikel  "Ndoroisme" Part I beliau tulis di republika online. Kurang lebih begini yang beliau tulis. "Sikap hidup pejabat atau majikan yang serba-ndoro (tuan, majikan), ingin selalu diperlakukan sebagai tuan, laki-laki atau perempuan ( kakung utawi putri )." Bahkan beliau juga memaparkan dalam artikel tsb perwujudan atau contoh contoh sikap ndoroisme bersama dengan couple-ndoroisme alias babuisme ;)) "Perwujudan 'ndoroisme' ini bisa terlihat dalam berbagai bentuk: bersikap ABS-AIS (asal bapak senang-asal ibu senang), mem

The Outlier: Mas Pandu

Sejenak teringat seseorang - salah satu orang yang begitu inspiratif melekat dalam benak saya. Mas Pandu. Ya beliau adalah mas Pandu, Almarhum Mas Pandu. Beliau adik kelas saya, salah seorang outlier yang benar benar outlier dalam segalanya. Sosok beliau yang tinggi, bicara lembut tapi tegas, dan berprinsip. Bersyukur saya dipertemukan dengan beliau selama masa SMA. Menjadi adik kelas beliau pas. Sosok beliau menjadi inspirasi saat melatih kami adik kelas beliau dalam pleton inti, pasukan baris berbaris SMA Negeri 1 Bantul. Beliau sebagai pembeda memberikan kelembutan dalam pelatihan PBB. Metode yang berbeda dengan yang sebelum sebelumnya. Bukan dengan banyak hukuman tetapi konsekuensi dan tanggungjawab ketika tidak disiplin dan melakukan kesalahan. Kami diberikan pemahaman, bukan dipaksa untuk menjalani hukuman atas kesalahan. Tipis bukan perbedaannya? Inspirasi beliau tidak hanya dalam hal itu saja. Beliau ternyata memang memiliki banyak pengaruh dan juga prestasi terutama di dalam