Langsung ke konten utama

Postingan

Stuck Twin

Definisi Stuck twin adalah kondisi pada kehamilan kembar monochorionic diamniotic (MCDA) di mana salah satu janin mengalami oligohidramnion berat sehingga tampak “menempel” pada membran ketuban dan tidak dapat bergerak bebas. Kondisi ini merupakan Twin-to-Twin Transfusion Syndrome (TTTS) Stadium II menurut Quintero. Sumber: • Williams Obstetrics 26th Ed., Chapter Multiple Gestation • Sarwono Prawirohardjo Edisi Terbaru, Bab Kehamilan Ganda • SMFM Consult Series #72: TTTS --- Patofisiologi Terjadi pada kembar MCDA dengan satu plasenta. Adanya anastomosis vaskular tidak seimbang pada plasenta → menyebabkan TTTS. Donor twin: darah mengalir keluar → hipovolemia, oligohidramnion, kandung kemih kolaps → stuck. Recipient twin: darah berlebih → hipervolemia, polihidramnion, risiko gagal jantung. Sumber: • Creasy & Resnik’s Maternal–Fetal Medicine • Williams Obstetrics • ISUOG Practice Guidelines on Twin Pregnancies --- Gambaran Ultrasonografi 1. Donor Twin (Stuck Twin) DVP (Deepest Vertica...
Postingan terbaru

Derajat Separasi Plasenta pada Abruptio Plasenta

  Secara klasik, tingkat separasi plasenta dibagi berdasarkan luas plasenta yang terlepas dan manifestasi klinis (bukan hanya dari jumlah perdarahan luar). > Derajat separasi dapat dibagi menjadi: Ringan (Grade 1 / derajat I) Sedang (Grade 2 / derajat II) Berat (Grade 3 / derajat III) 1. Abruptio Plasenta Derajat I (Ringan) Separasi sebagian kecil dari plasenta, umumnya < 25% area plasenta. Perdarahan vagina dapat ada atau tidak ada (bisa tersembunyi/ concealed hemorrhage). Tonus dan nyeri uterus minimal atau tidak ada. Tidak ada distress janin (CTG normal). Kondisi maternal stabil, koagulasi normal. 2. Abruptio Plasenta Derajat II (Sedang) Separasi sedang, biasanya 25–50% area plasenta. Nyeri uterus + uterus tegang (board-like uterus). Perdarahan bisa eksternal atau tersembunyi. Distress janin mulai terjadi (non-reassuring fetal heart rate). Ibu dapat menunjukkan tanda takikardia ringan, namun koagulasi masih relatif normal. 3. Abruptio Plasenta Derajat III (Berat) Separasi ...

Solusio plasenta / Abruptio plasenta dan Vasa previa

  --- 1. Abruptio plasenta (Solusio plasenta) 1.1 Definisi Abruptio plasenta (placental abruption) adalah pemisahan prematur sebagian atau seluruh plasenta dari dinding uterus sebelum kelahiran bayi (setelah 20 minggu kehamilan sampai sebelum lahirnya janin). Kondisi ini merupakan penyebab perdarahan antepartum dan dapat mengancam keselamatan ibu dan janin.  1.2 Patofisiologi (ringkasan) Cedera atau gangguan perfusi vaskular decidua → ruptur pembuluh decidual retroplasental → hematoma retroplasental yang dapat memperbesar dan menyebabkan pemisahan plasenta. Proses inflamasi, iskemia placenta, gangguan aterosklerotik pembuluh uterus, hipertensi/ preeklampsia, trauma, dan koagulopati dapat memicu atau memperparah abruption. Derajat abruption dan besar hematoma menentukan dampak maternal (perdarahan, syok, DIC) dan fetal (gagal oksigenasi, hypoxia, kematian).  1.3 Faktor risiko penting Termasuk hipertensi kronik atau hipertensi kehamilan, preeklampsia, trauma abdomen, meroko...

Trisomi pada Janin: Patau syndrome (trisomi 13), Edward syndrome (trisomi 18), dan Down syndrome (trisomi 21).

   1. PATAU SYNDROME (Trisomi 13) Definisi Kelainan genetik autosomal yang disebabkan oleh keberadaan 1 salinan tambahan seluruh kromosom 13 (trisomi lengkap), fragmen tambahan (translokasi), atau mosaicism. Menyebabkan malformasi multisistem berat dan mortalitas neonatal sangat tinggi.  Patofisiologi Ekspresi berlebih gen pada kromosom 13 mengganggu perkembangan embrio dan organogenesis (otak, muka, jantung, ginjal, ekstremitas). Pada trisomi lengkap, hampir semua sel tubuh membawa 3 salinan kromosom 13; pada mosaicism hanya sebagian sel. Malformasi terjadi dini pada organogenesis sehingga gambaran klinisnya berat.  Tanda dan gejala (klinis khas) Cacat wajah: bibir sumbing/lepatan palatum, anophthalmia/hipoplasi mata. Kelainan otak: holoprosensefali, mikrosefali, retardasi berat. Malformasi jantung kongenital (VSD, PDA, ASD). Ekstremitas: polidaktili (jari tambahan), jari yang pendek atau kelainan kuku. Kelainan lain: hemangioma kapiler, skrotum/kelamin abnormal, ke...

Penggunaan Injeksi Metilprednisolon vs Injeksi Deksametason pada kehamilan dengan Penyakit Autoimun

1. Ruang lingkup klinis — penyakit autoimun yang sering relevan pada kehamilan (Penekanan untuk skripsi: pilih 3–6 penyakit utama; di bawah saya bahas 5 yang sering ditemui dan berimplikasi pada terapi steroid) 1. Systemic lupus erythematosus (SLE) Definisi: Penyakit autoimun multisistem yang ditandai autoantibodi (termasuk anti-dsDNA, anti-Sm) dan dapat menyerang kulit, ginjal, sendi, sistem hematologi, serta sistem kardiovaskular. Patofisiologi ringkas: Gangguan toleransi B/T, pembentukan imun kompleks yang mengendap pada organ (mis. glomerulus), aktivasi komplemen, dan peradangan sistemik. Kehamilan dapat memperburuk atau menenangkan SLE tergantung aktivitas penyakit sebelum konsepsi.  Tanda & gejala: demam, ruam malar, artralgia, proteinuria/hematuria (nefritis lupis), kelelahan, trombositopenia, manifestasi kardiopulmonal. Kriteria diagnosis / penegakan: kombinasi klinis dan serologi (ANA, anti-dsDNA, anti-Sm, C3/C4, urinalisis; gunakan kriteria klasifikasi SLE terbaru seb...

Penyakit Trofoblastik Gestasional (GTD)

1. Gambaran umum — definisi dan klasifikasi Definisi: GTD adalah sekelompok lesi tumor yang berasal dari trofoblas (plasenta) dengan spektrum dari lesi jinak (hydatidiform mole — mola) sampai neoplasia gestasional yang bersifat invasif/metastatik (gestational trophoblastic neoplasia — GTN). Entitas utama: mola komplit, mola parsial, mola invasif, karsinoma koria (choriocarcinoma), placental-site trophoblastic tumor (PSTT), dan epithelioid trophoblastic tumor (ETT).  Klasifikasi praktis: Hydatidiform mole (HM): complete mole (CM) dan partial mole (PM) — mempunyai villi. Gestational trophoblastic neoplasia (GTN): invasive mole, choriocarcinoma, PSTT, ETT — umumnya tidak menunjukkan villi (kecuali invasive mole yang berasal dari mola).  --- 2. Mola hydatidosa (hydatidiform mole) A. Definisi Mola komplit (complete mole, CM): konsepus penuh oleh paternal diploid (biasanya 46,XX paternal uniparental) — seluruh jaringan villus berubah menjadi kistik (hydropic villi) tanpa jaringan ja...

Lower Urinary Tract Obstruction (LUTO) pada janin

  1. Definisi Lower Urinary Tract Obstruction (LUTO) pada janin adalah hambatan atau gangguan aliran urin yang terjadi pada tingkat kandung kemih atau uretra janin, yang menyebabkan distensi kandung kemih janin (megacystis/megavesica) dan sering disertai dilatasi saluran kemih atas (megaureter, hidronefrosis). LUTO dapat bersifat mekanik (mis. posterior urethral valves/PUV, atresia uretra, stenosis) ataupun fungsional (gangguan neuromuskular atau gangguan perkembangan). [3,5] 2. Patofisiologi Akumulasi urine intra-uterin: Obstruksi menyebabkan retensi urine → tekanan intravesikal meningkat → dilatasi kandung kemih, ureter, dan pelvis ginjal. Tekanan balik kronis dapat mengganggu perkembangan nefron dan menyebabkan displasia ginjal (fibrosis korteks, parenkim abnormal) → penurunan fungsi ginjal. [3,6] Dampak cairan amnion: Karena amnion setelah pertengahan trimester II sebagian besar berasal dari urine janin, obstruksi berat yang menurunkan aliran urine menyebabkan oligohydramnios/a...