Ada pelajaran penting yang bapak dapatkan Minggu lalu nak, tentang tanggung jawab, tentang pengawasan ketat, tentang pemantauan yang tidak boleh terlupakan.
Pada ilmu obstetri dan ginekologi khususnya bidang obstetri. Dalam bidang ini, tentu kita mempelajari materi materi terkait kehamilan, secara fisiologis atau hamil yang normal, serta kehamilan yang patologis yakni kehamilan dengan penyakitnya. Dari sebelum konsepsi, saat konsepsi hingga post konsepsi. Pre partum, intra partum dan post partum pun juga dipelajari. Gampangnya, saat melahirkan pun juga harus kami pelajari. Pelajaran penting yang bapak dapatkan adalah terkait pemantauan induksi dan stimulasi/augmentasi.
Induksi persalinan adalah proses merangsang atau menginisiasi persalinan pada kondisi kehamilan yang sudah aterm atau cukup bulan atau pada indikasi tertentu seperti pada kematian janin. pada kondisi ini biasanya didapatkan pada kehamilan dengan Cervix yg belum matang atau belum ada pembukaan sehingga perlu nih ada tindakan buat membukanya. Dengan obat atau dg mekanik. Medikamentosa atau dengan tindakan mekanikal.
Lalu, bab yg kemarin bapak dapatkan adalah terkait stimulasi/augmentasi. Memperbaiki atau meningkatkan kontraksi pada rahim pada kondisi mulut rahim sudah cukup matang tetapi power nya kurang. Passage nya beres nih, cervixnya lunak, panggulnya pas, kepala bayinya engage alias masuk panggul dan tidak kebesaran tapi ga turun turun karena kontraksi rahimnya jelek. Ya wis. Dikasihlah obat obatan.
Nah ada obat nih yang buat memperbaiki kontraksi rahim yg kalo emak emak hamil pernah dengar oksitosin. Nah itu ada sintetisnya yang diberikan kepada ibu hamil untuk menguatkan kontraksi rahim biar proses pengeluaran janin terpenuhi. Tetapi ingat, dengan dosis sesuai, dan harus terpantau ketat. Karena risikonya apa, jika ada kontraksi yang terlalu kuat, bayi tetap tidak turun berisiko terjadi ruptur uteri.
Nah ini lah pemantauan Dosis oksitosin yang diberikan, kontraksi dan djj janin harus dipantau ketat per 15 menit. Pedih komandan. Jadi tahu kan, kenapa SpOG wajib paham ini. Enggak, setiap orang alias nakes yang suka nggak suka berinteraksi dengan ibu hamil wajib melakukan pemantauan pada saat ketok palu diputuskan "ini stimulasi dg oksitosin ya" harus tahu oksitosin dosisnya berapa dalam cairan berapa kecepatan berapa. Harus tahu target kontraksinya berapa kali dalam 10 menit dg durasi kontraksi berapa lama. Harus tau ini kapan dinaikan atau dipertahankan atau diturunkan dosis oksitosin nya.
Lembar pemantauan lah yang nantinya akan menjadi pertanggung jawaban kita.
Pada menit keberapa, perlu BRP tpm, tercapai kontraksi berapa.
Oiya jangan lupa. Pemantauan kemajuan persalinan. Wajib tahu dong pemantauan nya. Pakai Partograf jika kala 1 fase aktif diawasi kemajuan persalinannya per 4 jam.
Tanda bahayanya? Oiya tanda bahaya jika ada RUI alias ruptur uteri iminent alias ancaman ruptur uteri atau bahkan hingga ruptur sekalian. Ya, Nyeri perut hebat, ada robekan nyeri ada darah di rongga peritoneum jelas merangsang nervus disitu bikin nyeri abdomen hingga tanda peritonitis (defans muskuler). Ingat hingga lho ya. Jadi bisa ada tandanya bisa tidak untuk defans muskuler nya tapi nyerinya bakal ada.
Khas pada RUI adanya bandl's Ring, pembentukan cincin Bandl. Cincin ini adalah cincin jaringan menebal yang terlihat antara segmen uterus atas dan bawah, sering dikaitkan dengan persalinan macet.
Gejala selain Nyeri Perut yang Hebat dan pembentukan Bandul Ring adalah adanya Gawat Janin, Bagian Janin Nampak di lapang abdomen, Kontraksi yang Sering dan Kuat, Perdarahan Vagina, ibu yang gelisahan dan cemas.
Lalu, selanjutnya dapat ditemukan nyeri per palpasi di Segmen Rahim Bawah, yang diikuti dengan hilangnya Kontraktilitas Rahim, dan dapat diperburuk dengan adanya Syok perdarahan (tekanan darah rendah, detak jantung cepat, dll.).
Jadi, pentingnya bertanggung jawab pada keputusan stimulasi. Ketika ada keputusan stimulasi berarti ada sepakat untuk memantau kondisi ibu dan janin tiap 15 menit hingga dinyatakan gagal stimulasi kah atau janin lahir. Sebenarnya haram hukumnya ada gagal stimulasi di RS besar. Kenapa?
Ketika sudah diputuskan adanya stimulasi berarti dari 3P syarat persalinan pervaginam cuma bermasalah di powernya saja. Passage harus tidak bermasalah dan passenger juga harusnya tidak ada masalah.
Ya kira kira begitulah. Hmmm.. apalagi ya. Tanggungjawab dan ingat ingat terus deh kalo punya pasien induksi dan stimulasi an.
Semoga bermanfaat.
Komentar