Langsung ke konten utama

Kok cuma satu?

Pelajaran keduanya nak..
Bapak tulis di artikel ini. Seperti yang bapak sampaikan dalam artikel sebelumnya. Dalam percakapan dengan teman lama bapak, bapak menemukan pelajaran yang bisa bapak petik untuk bisa bapak sampaikan kepadamu nak.. 
Tentang pencapaian. 
Bapak dulu pernah bercerita tentang setiap orang mempunyai capaian pribadi masing masing, baik yang secara langsung bisa meningkatkan nilai sosialnya di mata publik, atau sekadar capaian pribadi yang menimbulkan, membuat dirinya menjadi puas. 
Ya, bapak paham, ada visi yang harus setiap orang capai agar tidak asal hidup, agar tidak hanya berjalan mengikuti arus. Tetapi, kadang kita harus membuat visi visi sepele untuk memberikan semangat kita untuk mengejar visi besar kita. 
Dalam buku the power of focus, Bapak membaca bahwa untuk sukses kita yang menentukan, mendefinisikan sukses kita dan memilih jalan yang dapat kita lalui dengan sadar untuk mencapai visi sukses kita. Jika kamu mendefinisikan suksesmu dengan gelar A, punya rumah B, Mobil C dan lainnya ya sudah itu definisi suksesmu dan tidak perlu menengok orang lain. Kamu juga tidak perlu menertawakan capaian orang lain karena belum tentu kamu bisa mencapainya dan itu juga menghabiskan waktumu nak. 
Lalu, kita bisa mengibaratkan, perjalanan mencapai visi itu sebagai misi yang berjalan seperti pendakian gunung atau perjalanan panjang, dan itu tentu kamu tidak tahu berapa lama, bagaimana perjalanannya dan lain lainnya. Di situ, dalam buku atomic habits memaparkan. Ada visi visi kecil, kesuksesan kecil yang bisa kamu capai, buat kamu puas, dan secara perasaan, meninggikan kembali semangatmu, aku bisa lho mencapai ini. 
Lalu, Sekarang apa yang bisa kamu perbuat dengan pelajaran yang bapak dapat ini. 
Definisikan visi tujuanmu nak,.. 
Saatnya mengubah mimpimu menjadi visi.. 
Lalu, buat check point menuju kesuksesanmu dan berbahagialah dengan setiap pencapaiannya.. 
Lalu, mulai sistem sistem kecil untuk mencapai kesuksesan kecil yang nantinya berpengaruh dalam pencapaian visi besarmu.. 
Semangat nak.. 
Kamu pasti bisa.. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sesingkat itu..

 Nak, kali ini bapak akan mengingatkanmu tentang konsep manners matter. Ya bagaimana manners Kita sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Bagaimana attitude akan berpengaruh besar dalam kehidupan kita. Sepenting itu kah. Benar. Manners Dan attitude ternyata adalah rangkaian dari habit yg harus dipupuk sejak dini. Di era dewasa ini dan kehidupan dewasa ini penting karena nantinya habit kecil kecil kitalah yg akan membuat manners Kita terhadap kejadian terhadap orang lain yang tentunya tidak akan kita ketahui ke depannya akankah menjadi takdir besar kita ataukah hanya numpang lewat saja.  Bapak pernah memberitahumu tentang memilih dengan dewasa, memilih dengan bertanggung jawab dan teknisnya seperti apa. ketika kita memilih untuk berbuat ataupun tidak berbuat tentu kita akan tahu konsekuensinya. Bapak ulangi, kita harus menakar konsekuensinya. Penyesalan adalah hal yang hadir ketika ekspektasi tidak sesuai dengan realita. Ketika ada diskrepansi antara apa yang kita perhitungkan...

Tidak Perlu

Suatu hari nak.. Jika kamu menyalahkan orang lain atas keadaanmu.. Jika kamu menyalahkan situasi atas kejadian yang terjadi pada dirimu... Ingatlah selalu... Dunia ini tidak hanya berpusat kepada dirimu... Kehidupanmu lah yang membuat dunia terasa bergerak pada dirimu.. Bukan Bapak memintamu untuk menyalahkan hidupmu, tetapi Bapak minta kamu berjalan bergeraklah dengan kehidupanmu itu untuk mengubah apa yang terjadi kepadamu... Mungkin ada hal yang bisa bapak ajarkan kepadamu.. Mungkin ada hal yang sempat bisa bapak contohkan kepadamu.. Tetapi masih ada banyak hal... Ada banyak ilmu.. Ada banyak pelajaran yang selalu bisa kamu pahami dan pelajari sendiri kelak.. Ingatlah selalu.. Kita bertanggungjawab atas hidup kita sendiri.. atas apa yang kita pilih.. kita lakukan.. Kita bisa sedih karena orang lain.. Kita bisa kecewa karena perbuatan orang lain.. Bahkan kita pun bisa ikut bahagia hanya karena orang lain bahagia... Lalu, kenapa bisa begitu? Itulah tadi.. Pilihanmu untuk b...

Aku selalu yakin

“Hatiku tenang karena mengetahui bahwa apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku” – Umar bin Khattab