Langsung ke konten utama

People are moved by their own dreams

Nak, ada quotes yg bapak lupa dari siapa, tetapi bapak selalu ingat dan pegang.. 
"People are moved by their own dreams, if you want to make them move, just sell their dream materials"
Ya.. Setiap orang tergerak, mau berbuat sesuatu itu karena mimpi mimpinya sendiri.. 
Kunci penting dalam menggerakkan orang, membuat orang mau mengikuti apa yang kamu inginkan.
Coba ingat ingat dan coba nanti resapi saat bulan bulan mendekati pemilu. Kandidat selalu menyampaikan visi, misi dan janji janji jika mereka terpilih menjadi pejabat. Lalu diikuti dengan orang-orang yang sukarela ataupun terbayar buat mau mengikuti mengusung mereka untuk menjadi pejabat tersebut. 
Lalu, ada pemuka agama ataupun bahkan pimpinan sekte sesat yang bisa menggerakkan umatnya, menggerakkan massa untuk mengikuti mereka. Atau seorang bos yang diikuti anak buahnya, spesifik lagi, lihat raja jogja yang diikuti oleh Abdi dalem nya. 
Tahukah kamu, hal yang menarik di sini. 
Sadar ataupun tidak sadar, kebanyakan orang massa tersebut mengikuti karena apa? Ya, karena mereka menjual visi, menjual gambaran gambaran yang ingin mereka lakukan. 
Sesederhana, misalnya memajukan kampung atau bersama sama masuk surga atau membuat lingkungan menjadi bebas narkoba dll ya sama. Mimpinya baik. Tapi ingat, dalam menjalankan cara untuk menggapai visi tersebut ada waktu, ada campur tangan manusia, ada hawa nafsu dan ada setan yang turut membelokkan caranya yg bisa dibalut dalam kalimat manis nan meyakinkan. Hasilnya, ya begitulah, ada yang membelok jauh dari visi, ada yg mengaku masih se visi meskipun dg cara yang jauh dari visi tersebut dan lainnya. 
Maka dari itu, bapak bukan menyalahkan ataupun melarang kamu buat mengikuti visi orang ataupun menjalankan visi misi sendiri. Ingat selalu nak, jangan melenceng dari visi dan jangan sampai kita masuk ke modus auto pilot cuma mau ngalor ngidul disuruh orang tanpa paham visi atau esensi dari yang kita perbuat tersebut. 
Semoga bermanfaat. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mortui Vivos Doscent

Bismillah. Setelah bertahun - tahun berseragam sebagai mahasiswa kedokteran. Akhirnya resmi saya lulus dari Program Sarjana (S-1) Pendidikan Dokter FK UNS pada 17 Januari 2014 lalu dan diwisuda pada tanggal 8 Maret 2014. Satu quote yang saya masih selalu ingat pada masa masih di preklinik lalu adalah  "Mortui Vivos Doscent" Entah siapa yang memulai membuat quote ini. Bareng penasaran, langsung saya buka google. dan taraaa.. Quote yang saya artikan sebagai Dosen itu Mayat Hidup. Ternyata artinya berbeda jauh dengan apa yang saya pikirkan. Ini asli dari wikipedia tidak saya ubah tidak saya tambahkan, dan hasilnya adalah memang benar ini quote lebih cocok buat ahli anatomi, ahli bedah dan ahli forensik. tapi cuma bisa buat jadi pelengkap dasarnya. Bagi saya mungkin lebih suka dengan... "Vita magister est optimus" "Aliquam sed vivens mortuus vivos docent magister est optimus" Artinya : "Vita magister est optimus" - Kehidupan a

Ndoroisme

Tengah malam ini saya sedang terduduk, sesekali menenggak kopi dan berpikir, Ndoroisme itu nyata dan ada disekitar kita. Apa itu ndoroisme. Saya saja awalnya cuma berpikir pikir dan bergumam dalam hati opo kuwi ndoroisme..opo enek istilah ngonoan..(apa itu ndoroisme. Apa ada istilah seperti itu. Ya memang sih tidak ada istilah seperti itu, tapi setidaknya ada orang yang pernah menulis tentang hal ini, yaitu Pak Ahmad Syafii Maarif dalam artikel  "Ndoroisme" Part I beliau tulis di republika online. Kurang lebih begini yang beliau tulis. "Sikap hidup pejabat atau majikan yang serba-ndoro (tuan, majikan), ingin selalu diperlakukan sebagai tuan, laki-laki atau perempuan ( kakung utawi putri )." Bahkan beliau juga memaparkan dalam artikel tsb perwujudan atau contoh contoh sikap ndoroisme bersama dengan couple-ndoroisme alias babuisme ;)) "Perwujudan 'ndoroisme' ini bisa terlihat dalam berbagai bentuk: bersikap ABS-AIS (asal bapak senang-asal ibu senang), mem

The Outlier: Mas Pandu

Sejenak teringat seseorang - salah satu orang yang begitu inspiratif melekat dalam benak saya. Mas Pandu. Ya beliau adalah mas Pandu, Almarhum Mas Pandu. Beliau adik kelas saya, salah seorang outlier yang benar benar outlier dalam segalanya. Sosok beliau yang tinggi, bicara lembut tapi tegas, dan berprinsip. Bersyukur saya dipertemukan dengan beliau selama masa SMA. Menjadi adik kelas beliau pas. Sosok beliau menjadi inspirasi saat melatih kami adik kelas beliau dalam pleton inti, pasukan baris berbaris SMA Negeri 1 Bantul. Beliau sebagai pembeda memberikan kelembutan dalam pelatihan PBB. Metode yang berbeda dengan yang sebelum sebelumnya. Bukan dengan banyak hukuman tetapi konsekuensi dan tanggungjawab ketika tidak disiplin dan melakukan kesalahan. Kami diberikan pemahaman, bukan dipaksa untuk menjalani hukuman atas kesalahan. Tipis bukan perbedaannya? Inspirasi beliau tidak hanya dalam hal itu saja. Beliau ternyata memang memiliki banyak pengaruh dan juga prestasi terutama di dalam