Bismillah.
Kali ini saya memikirkan sesuatu yang tiba tiba muncul di pikiran saya dalam perjalanan saya tadi. tentang konteks membuat suatu hal menjadi berguna dan konteks juga lah yang membuat suatu hal menurun fungsinya (bukan tidak berguna).
Awal pikiran saya adalah mengenai fungsi sebuah titik. Ya, sebuah titik hitam. Titik hitam tidak akan berguna dalam sebuah kanvas gambar besar. Bahkan dalam garis lurus, kehilangan satu titik saja tidak akan bermakna banyak. Titik hitam pun sakti dengan kehebatannya menghentikan kalimat panjang dan menjadikannya berhenti. Bagi saya itu lah, hikayat konteks.
Begitu juga sebuah konteks akan krusial dalam kehidupan manusia. Konteks lah yang memilih siapa yang berguna dan siapa yang kurang berguna.
tetapi hebatnya, Alloh menciptakan kita adaptif dan multi fungsi, multi task. Kita tidak terbatasi hanya menjadi sebuah titik. tapi dapat kita menjadi koma, menjadi tanda seru, menjadi apa yang kita inginkan asal kita bisa membaca konteks.
Apakah benar kita menambahkan tanda titik di kalimat tanya?
Apakah benar kita menambahkan tanda koma di akhir kalimat?
Mungkin ada beberapa yang berpendapat untuk membenarkan tapi bagi saya kurang tepat. Oleh karena itu, pandai pandai lah membaca konteks dan pandai pandailah menyesuaikan diri.
Kita diciptakan Alloh untuk melihat semua hal yang berjalan di sekitar kita berfungsi. Alloh meminta kita berfikir, membaca Alam, membaca setiap pergerakan benda, tiupan angin, terbangnya debu.
Konteks lah yang juga menuntut kita untuk bertindak atau diam.
Saya bukan meminta Anda untuk menjadi bunglon yang mudah berubah ubah, hanya membebek. Tetaplah berpegang pada prinsip yang Anda pegang, tetapi untuk hidup dengan lebih baik berkembang lah. Berbuat yang terbaik, yang tepat sesuai konteks yang Anda baca. Hiduplah dari ketidakpastian. Hadapi itu.
Semoga Bermanfaat.
Barokalloh.
Kali ini saya memikirkan sesuatu yang tiba tiba muncul di pikiran saya dalam perjalanan saya tadi. tentang konteks membuat suatu hal menjadi berguna dan konteks juga lah yang membuat suatu hal menurun fungsinya (bukan tidak berguna).
Awal pikiran saya adalah mengenai fungsi sebuah titik. Ya, sebuah titik hitam. Titik hitam tidak akan berguna dalam sebuah kanvas gambar besar. Bahkan dalam garis lurus, kehilangan satu titik saja tidak akan bermakna banyak. Titik hitam pun sakti dengan kehebatannya menghentikan kalimat panjang dan menjadikannya berhenti. Bagi saya itu lah, hikayat konteks.
Begitu juga sebuah konteks akan krusial dalam kehidupan manusia. Konteks lah yang memilih siapa yang berguna dan siapa yang kurang berguna.
tetapi hebatnya, Alloh menciptakan kita adaptif dan multi fungsi, multi task. Kita tidak terbatasi hanya menjadi sebuah titik. tapi dapat kita menjadi koma, menjadi tanda seru, menjadi apa yang kita inginkan asal kita bisa membaca konteks.
Apakah benar kita menambahkan tanda titik di kalimat tanya?
Apakah benar kita menambahkan tanda koma di akhir kalimat?
Mungkin ada beberapa yang berpendapat untuk membenarkan tapi bagi saya kurang tepat. Oleh karena itu, pandai pandai lah membaca konteks dan pandai pandailah menyesuaikan diri.
Kita diciptakan Alloh untuk melihat semua hal yang berjalan di sekitar kita berfungsi. Alloh meminta kita berfikir, membaca Alam, membaca setiap pergerakan benda, tiupan angin, terbangnya debu.
Konteks lah yang juga menuntut kita untuk bertindak atau diam.
Saya bukan meminta Anda untuk menjadi bunglon yang mudah berubah ubah, hanya membebek. Tetaplah berpegang pada prinsip yang Anda pegang, tetapi untuk hidup dengan lebih baik berkembang lah. Berbuat yang terbaik, yang tepat sesuai konteks yang Anda baca. Hiduplah dari ketidakpastian. Hadapi itu.
Semoga Bermanfaat.
Barokalloh.
Komentar