Langsung ke konten utama

Yes, that's you!


Bismillah. Ya, sudah berkali - kali saya diingatkan dengan sesuatu yang selalu mengganggu saya tetapi juga dalam beberapa periode ia menguatkan saya.
"YOU ARE WHAT YOU READ"
Quote ini mengingatkan saya tentang sesuatu yang pernah saya lakukan dahulu kala, yang sempat membatasi serta membelokkan pola pikir saya.

Berhati - hati lah dengan apa yang Anda baca, yang Anda dengarkan, yang Anda lihat Anda tonton, yang Anda makan, yang Anda rasakan. Karena secara alami, Alam lah yang membentuk kita,
Alloh dan rasul-Nya, Nabi Muhammad, pun pernah dan sering mengingatkan kita untuk selalu berdekatan dengan orang - orang shalih, karena apa? segala perilaku teman - teman kita, ucapan teman - teman kita sedikit banyak akan kita adaptasi.
Kunci dari adaptasi? aksepsi perilaku baru? Ya, jelas, bungkus menarik dan repetisi berkali - kali. Ingat cara orang - orang Yahudi mengendalikan dunia saat ini, mulai dari gaya berpakaian, pola hidup (lifestyle). Mereka menggunakan media massa, baik lewat artis artis lewat mereka berpakaian, lenggak - lenggoknya.
Dalam hadits pun jelas, "Barang siapa yang menyerupai sebuah kaum maka ia termasuk di dalamnya". Sebenarnya menurut hemat saya, ini bukan secara plek tempel aja kita nggak boleh ini nggak boleh itu, tapi ini peringatan untuk kita agar tidak sembarangan mengikuti sebuah kaum dalam bertindak, kritis lah. sebenarnya sikap kritis ini sering di lakukan oleh sahabat - sahabat rasul dalam menanggapi perilaku apakah perilaku itu sesuai atau tidak dengan Al - Qur'an dan As sunnah.

Kembali ke topik. "YOU ARE WHAT YOU READ"

bukannya saya menginginkan Anda menjadi malas - malasan dan tidak perlu membaca, tapi tetap banyak - banyak lah membaca. Karena membaca itu salah satu penggalan kata dalam Al-Qur'an, (Iqra'), bacalah..membaca akan membuka wawasan Anda, tetapi jangan asal membaca buku dan tetap lah tidak lupa berpegang ke pedoman hidup Anda.

Barokalloh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mortui Vivos Doscent

Bismillah. Setelah bertahun - tahun berseragam sebagai mahasiswa kedokteran. Akhirnya resmi saya lulus dari Program Sarjana (S-1) Pendidikan Dokter FK UNS pada 17 Januari 2014 lalu dan diwisuda pada tanggal 8 Maret 2014. Satu quote yang saya masih selalu ingat pada masa masih di preklinik lalu adalah  "Mortui Vivos Doscent" Entah siapa yang memulai membuat quote ini. Bareng penasaran, langsung saya buka google. dan taraaa.. Quote yang saya artikan sebagai Dosen itu Mayat Hidup. Ternyata artinya berbeda jauh dengan apa yang saya pikirkan. Ini asli dari wikipedia tidak saya ubah tidak saya tambahkan, dan hasilnya adalah memang benar ini quote lebih cocok buat ahli anatomi, ahli bedah dan ahli forensik. tapi cuma bisa buat jadi pelengkap dasarnya. Bagi saya mungkin lebih suka dengan... "Vita magister est optimus" "Aliquam sed vivens mortuus vivos docent magister est optimus" Artinya : "Vita magister est optimus" - Kehidupan a...

48 Law of power (1)

Hukum 1   Jangan Pernah Lebih Tinggi dari Tuannya Selalu buat orang-orang di atas Anda merasa lebih nyaman.  Dalam keinginan Anda untuk menyenangkan atau mengesankan mereka, jangan bertindak terlalu jauh dalam menunjukkan bakat Anda atau Anda mungkin mencapai hal sebaliknya - beri inspirasi ketakutan dan ketidakamanan.  Buatlah tuan Anda tampil lebih cemerlang dari mereka dan Anda akan meraihnya ketinggian kekuasaan. Hukum 2   Jangan pernah terlalu percaya pada Teman, Pelajari cara menggunakan Musuh Waspadalah terhadap teman. Mereka akan mengkhianati Anda lebih cepat, karena mereka mudah membangkitkan rasa iri. Mereka juga menjadi manja dan tirani. Tapi pekerjakan mantan musuh dan dia akan lebih setia daripada seorang teman, karena dia harus membuktikan lebih.  Faktanya, Anda memiliki lebih banyak hal untuk ditakuti dari teman daripada dari musuh.  Jika Anda tidak memiliki musuh, temukan cara untuk membuatnya. Hukum 3   Sembunyikan Niat Anda Buat...

Sahabat, Teman, Kolega

Nak, Suatu saat nanti. Kamu akan menemukan titik jenuh berhubungan dengan orang yang diluar keluargamu.  Nanti akan kamu sadari bahwa akan ada sahabat, ada teman, dan ada kolega saja. Rekan kerjamu, orang yang tersenyum manis di depanmu, orang yang mengiyakanmu karena gelarmu, jabatanmu, labelmu. Mereka lah kolegamu. Don't bring them home, don't bring them privately. Mereka adalah orang orang yang memakai topeng di depanmu. Mereka menjawab iyamu karena tahu, ketika harus menolakmu menyanggahmu, mereka takut. mereka tak punya pilihan lain bagimu. Kamu cukup memberikan porsi hidupmu kepada mereka saat di lingkungan kerja saja, dan bukan hakmu untuk tahu kehidupan mereka di luar sana. Temanmu, adalah orang yang kenal kamu dan mereka yang memang mencoba memahamimu, ingin kebaikan juga tercurah kepadamu. Temanmu adalah mereka yang membersamaimu didalam senangmu, di dalam sedihmu mereka mencoba untuk terlihat peduli kepadamu. Temanmu adalah bentuk setingkat diatas kolega. Jika kamu m...