Langsung ke konten utama

Engkau tidak akan mampu bersabar bersamaku

.... “Tidakkah cukup di tanganmu Taurat dan bukankah engkau telah mendapatkan wahyu. Sungguh wahai Musa, jika engkau ingin mengikutiku, engkau tidak akan mampu bersabar bersamaku.” Ucap Nabi Khidir kepada Nabi Musa. dan dijawab, “In sya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam satu urusan pun.”... 

Nak, begitulah sebagian riwayat pertemuan antara Nabi Musa dan Nabi Khidir. Dalam kisah tersebut tentunya ada banyak pelajaran - pelajaran yang dapat kita petik. Pada kesempatan ini tak lelah Bapak mengingatkanmu untuk senantiasa bersabar. 
Ya Sabar. 
Tentunya dalam kisah pencarian Musa tersebut bukan berakhir dengan keberhasilan berguru yang mendapat banyak ilmu dari Nabi Khidir. Karena apa? Kurang sabarnya beliau untuk menahan diri agar tidak bertanya. 
Kisah Nabi Khidir tentunya amat sangat masyur dengan syarat yang diajukan untuk Musa yang ingin berguru kepadanya (Nabi Khidir) agar tidak bertanya/berkomentar atas tindakan yang Khidir lakukan.
Adapun perbuatan yang Khidir lakukan hingga membuat Nabi Musa tidak bersabar antara lain, perusakan kapal seseorang nelayan, pembunuhan kepada seorang anak kecil dan pembangunan sebuah rumah di sebuah desa. 
Mengapa Nabi Khidir melakukannya? 
Ya Mengapa beliau melakukan ini? Mengapa melakukan itu? Pertanyaan yang kurang lebih sama dengan apa yang ada di benak Musa. Dalam kisah tersebut Musa akhirnya tidak dapat tahan dan menyelisihi kesepakatan awal tadi, hingga benar lah apa yang Nabi Khidir sampaikan dari awal "...Sungguh wahai Musa, jika engkau ingin mengikutiku, engkau tidak akan mampu bersabar bersamaku."
Lalu dalam kisah selanjutnya, beliau jelaskan perahu dirusak agar tidak dirampas oleh Raja lalim, anak dibunuh karena Nabi Khidir tahu anak tersebut dapat memberikan pengaruh yang sesat kepada kedua orang tuanya yang mukkmin, dan rumah yang diperbaiki tersebut adalah rumah orang sholeh yang menjadi harta simpanan bagi anak yatim pemiliknya. 

Tentunya ada adab adab yang dicontohkan Nabi Musa kepada kita untuk mencermati kisah ini ya nak. Suatu saat jika engkau membaca tulisan bapak ini, selalu ingatlah. 
Ilmu, pengetahuan itu dicari, kamu harus mencarinya, menuntut ilmu.
Kamu juga harus senantiasa mencari guru yang terbaik di bidangnya sebagaimana Musa harus mencari hingga ufuk nun jauh dari tempat tinggalnya untuk mencari ilmu.
Jangan lupa juga, Guru tidak selalu tampak dalam kondisi yang elok. Selalu merendahkan hatimu kepada setiap orang, tidak perlu membawa statusmu. Setiap orang bisa memberikan pelajaran bisa memberikan hikmah kepadamu. Musa yang seorang Nabi, yang begitu berilmu ketika ingin berguru, harus menunduk dan mengikuti kesepakatan dari gurunya. 
Nak, satu lagi yang dari awal sudah disampaikan. Bersabar nak. Bersabarlah. Ya.. Sabar ya.. Kamu harus bersabar di setiap saat dan setiap kesempatan. Saya koreksi, pilihlah untuk bersabar jika menghadapi masalah. Ya you're better than this and selalu pilih untuk bersabar jika menghadapi masalah. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sesingkat itu..

 Nak, kali ini bapak akan mengingatkanmu tentang konsep manners matter. Ya bagaimana manners Kita sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Bagaimana attitude akan berpengaruh besar dalam kehidupan kita. Sepenting itu kah. Benar. Manners Dan attitude ternyata adalah rangkaian dari habit yg harus dipupuk sejak dini. Di era dewasa ini dan kehidupan dewasa ini penting karena nantinya habit kecil kecil kitalah yg akan membuat manners Kita terhadap kejadian terhadap orang lain yang tentunya tidak akan kita ketahui ke depannya akankah menjadi takdir besar kita ataukah hanya numpang lewat saja.  Bapak pernah memberitahumu tentang memilih dengan dewasa, memilih dengan bertanggung jawab dan teknisnya seperti apa. ketika kita memilih untuk berbuat ataupun tidak berbuat tentu kita akan tahu konsekuensinya. Bapak ulangi, kita harus menakar konsekuensinya. Penyesalan adalah hal yang hadir ketika ekspektasi tidak sesuai dengan realita. Ketika ada diskrepansi antara apa yang kita perhitungkan...

Tidak Perlu

Suatu hari nak.. Jika kamu menyalahkan orang lain atas keadaanmu.. Jika kamu menyalahkan situasi atas kejadian yang terjadi pada dirimu... Ingatlah selalu... Dunia ini tidak hanya berpusat kepada dirimu... Kehidupanmu lah yang membuat dunia terasa bergerak pada dirimu.. Bukan Bapak memintamu untuk menyalahkan hidupmu, tetapi Bapak minta kamu berjalan bergeraklah dengan kehidupanmu itu untuk mengubah apa yang terjadi kepadamu... Mungkin ada hal yang bisa bapak ajarkan kepadamu.. Mungkin ada hal yang sempat bisa bapak contohkan kepadamu.. Tetapi masih ada banyak hal... Ada banyak ilmu.. Ada banyak pelajaran yang selalu bisa kamu pahami dan pelajari sendiri kelak.. Ingatlah selalu.. Kita bertanggungjawab atas hidup kita sendiri.. atas apa yang kita pilih.. kita lakukan.. Kita bisa sedih karena orang lain.. Kita bisa kecewa karena perbuatan orang lain.. Bahkan kita pun bisa ikut bahagia hanya karena orang lain bahagia... Lalu, kenapa bisa begitu? Itulah tadi.. Pilihanmu untuk b...

Aku selalu yakin

“Hatiku tenang karena mengetahui bahwa apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku” – Umar bin Khattab