Langsung ke konten utama

Rasanya baru kemarin...

Nak, rasanya baru kemarin bapak melihat kamu dilahirkan..
Rasanya baru kemarin melihat Ibrahim dilahirkan di rumah sakit, kecil dan kamu tidak langsung tidur bersama bapak dan ibu di malam pertama setelah kamu dilahirkan.. 
Rasanya pun seperti baru kemarin mengingat Naima yang ingin untuk dicoba dilahirkan secara spontan tapi Tuhan menakdirkan tetap melalui perut untuk menyapa dunia.. 
Rasanya, bapak juga masih sama ketika bapak mencukur rambut Ibrahim dan Naima.. 
Memberi tahnik, memamah buah kurma untuk bapak masukkan ke mulutmu ananda.. 
Bukan ASI ibumu nak, tahnik sesuai yang dituntunkan dicontohkan nabi, Rasulullah yang memberikan tahu.. 
Bapak pun ingat ketika Ibrahim pertama kali naik push bike.. 
Naima yang selalu usil kepada kakaknya.. 
Ibrahim yang sudah seperti kakak yang dewasa yang mengalah kepada Adiknya.. 
Mau melindungi adiknya.. 
Waktu yang berlalu begitu cepat ya, nak ya..
Ibrahim sudah berusia 5 tahun..akhir usia 5 tahun.. 
Naima juga hampir 3 tahun ini.. Terrible two.. 
Usil selalu ingin tahu.. 

Nak, pepatah lama berkata.. "Waktu adalah emas".. 
Benar.. Ya waktu adalah emas.. Waktu adalah hal yang paling berharga dalam hidup kita jika kita berhasil mengoptimalkannya.. 
Saat ini, bapak yang masih penuh dengan kekurangan ini.. Selalu merasa.. 
Waktu bapak untuk ini.. 
Waktu bapak untuk itu.. Terasa sangat berkurang.. 
Apalagi waktu bersama kalian.. 
Nak, ingat ini.. 
Bapak selalu cinta kalian.. 
Bapak selalu sayang kalian.. 
Ibrahim anak sulungku dan Naima ku yang selalu jadi buzzing bee yang lucu.. 
Maafkan jika bapak masih kurang menyempatkan waktu dan membersamai kalian tumbuh.. 
Jika bapak harus menuliskan alasan bahkan 1000 lembar buku tidak akan mampu menampung karena alasan ya tetaplah alasan.. 
Bapak akan selalu berusaha memaksimalkan waktu waktu kebersamaan.. 
Tertawa kita.. 
Belajar kita.. 
Marah bapak ataupun sebaliknya kalian.. 
Tangis sedih dan kecewa kalian.. 
Bapak harap bapak selalu bisa menenangkan hati kalian.. 
Duduk disamping kalian.. 
Nak, selalu dalam hati terdalam bapak.. 
Ada Ibrahim.. 
Ada Naima.. 
Always Loving you with the deepest from my heart

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mortui Vivos Doscent

Bismillah. Setelah bertahun - tahun berseragam sebagai mahasiswa kedokteran. Akhirnya resmi saya lulus dari Program Sarjana (S-1) Pendidikan Dokter FK UNS pada 17 Januari 2014 lalu dan diwisuda pada tanggal 8 Maret 2014. Satu quote yang saya masih selalu ingat pada masa masih di preklinik lalu adalah  "Mortui Vivos Doscent" Entah siapa yang memulai membuat quote ini. Bareng penasaran, langsung saya buka google. dan taraaa.. Quote yang saya artikan sebagai Dosen itu Mayat Hidup. Ternyata artinya berbeda jauh dengan apa yang saya pikirkan. Ini asli dari wikipedia tidak saya ubah tidak saya tambahkan, dan hasilnya adalah memang benar ini quote lebih cocok buat ahli anatomi, ahli bedah dan ahli forensik. tapi cuma bisa buat jadi pelengkap dasarnya. Bagi saya mungkin lebih suka dengan... "Vita magister est optimus" "Aliquam sed vivens mortuus vivos docent magister est optimus" Artinya : "Vita magister est optimus" - Kehidupan a...

Sesingkat itu..

 Nak, kali ini bapak akan mengingatkanmu tentang konsep manners matter. Ya bagaimana manners Kita sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Bagaimana attitude akan berpengaruh besar dalam kehidupan kita. Sepenting itu kah. Benar. Manners Dan attitude ternyata adalah rangkaian dari habit yg harus dipupuk sejak dini. Di era dewasa ini dan kehidupan dewasa ini penting karena nantinya habit kecil kecil kitalah yg akan membuat manners Kita terhadap kejadian terhadap orang lain yang tentunya tidak akan kita ketahui ke depannya akankah menjadi takdir besar kita ataukah hanya numpang lewat saja.  Bapak pernah memberitahumu tentang memilih dengan dewasa, memilih dengan bertanggung jawab dan teknisnya seperti apa. ketika kita memilih untuk berbuat ataupun tidak berbuat tentu kita akan tahu konsekuensinya. Bapak ulangi, kita harus menakar konsekuensinya. Penyesalan adalah hal yang hadir ketika ekspektasi tidak sesuai dengan realita. Ketika ada diskrepansi antara apa yang kita perhitungkan...

48 Law of power (1)

Hukum 1   Jangan Pernah Lebih Tinggi dari Tuannya Selalu buat orang-orang di atas Anda merasa lebih nyaman.  Dalam keinginan Anda untuk menyenangkan atau mengesankan mereka, jangan bertindak terlalu jauh dalam menunjukkan bakat Anda atau Anda mungkin mencapai hal sebaliknya - beri inspirasi ketakutan dan ketidakamanan.  Buatlah tuan Anda tampil lebih cemerlang dari mereka dan Anda akan meraihnya ketinggian kekuasaan. Hukum 2   Jangan pernah terlalu percaya pada Teman, Pelajari cara menggunakan Musuh Waspadalah terhadap teman. Mereka akan mengkhianati Anda lebih cepat, karena mereka mudah membangkitkan rasa iri. Mereka juga menjadi manja dan tirani. Tapi pekerjakan mantan musuh dan dia akan lebih setia daripada seorang teman, karena dia harus membuktikan lebih.  Faktanya, Anda memiliki lebih banyak hal untuk ditakuti dari teman daripada dari musuh.  Jika Anda tidak memiliki musuh, temukan cara untuk membuatnya. Hukum 3   Sembunyikan Niat Anda Buat...