Langsung ke konten utama

..dan aku belum pernah kecewa

Hari itu tepat bulan desember atau apa namun saat cuaca cerah langit bersih tanpa awan terbang yang menutupi langit..
tak ingat jelas bulan apa kejadian itu terjadi..tetapi masih lekat dalam pikiranku sebuah kejadian yang cukup..
kejadian yang cukup untuk membuatku ingat dengan pesan ini..

..dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, Ya Rabb (Maryam:4)

Saat itu, ruang resusitasi tampak sesak dan tampak dimasukki sebuah keluarga..hanya satu yang tergeletak lemah di tempat tidur pasien itu..
namun..tangisan tangisan di sekitarnya lah yang membuatku terusik untuk melangkah ke dalam..
pelan dan perlahan aku membuka pintu tersebut..
ciiitttt..bunyi berdecit pintu yang tampak terganjal lantai yang tidak terlalu rata..
pasien itu..seorang wanita yang tampak masih dalam usia produktif..
belum tua..tampak masih seusia dengan aku..dan ibu ibu yang menangis memanggil manggil anaknya yang tak berdaya..
"deeek..bangun deek..ini ibu deek"
tak ada sahutan..senyum pun tak dilemparkan..
"adeeeekkk..bangun dekk..ini mbak juga ada disini..adeek bangun ya.."
ratapan ibu ini menunggu jawaban. Bahkan..erangan pun..aku tak mendengar suara itu keluar darinya..
Ku dekati catatan rekam medik yang terbujur di atas meja dan mulai ku baca..
"Dok..? ini udah kayak gitu ik.." tampak kata celetukkan yang keluar dari mulutku pada residen yang saat itu berjaga di ruang tersebut..
"Ya kita usahakan maksimal aja.." jawabnya singkat.
lalu masuk sesosok perempuan yang tampak tak asing di mataku..
ternyata..
dia yang sakit itu adalah adik dari seseorang yang aku kenal meski baru beberapa bulan saja..
"ini adiknya njenengan mbak? tadi kenapa?" tanyaku..
bla.bla.bla.bla..ia menceritakan cukup singkat dan aku mengerti..
aku tak berani meluncurkan pertanyaan lagi..
dan aku pun beranjak pergi dari ruangan tersebut melanjutkan jaga..
selang beberapa hari terdengar kabar adik mbaknya itu meninggal..
innalillahi wa inna illaihi raji'un..

lalu, kenapa momen ini yang aku ingat ketika terbaca ayat ini? saat aku melihat kontak whatsapps di statusnya tertera ayat tersebut.
ya saat membacanya aku tidaknya merasa merinding..
ini lah sebuah kepasrahan..bukan ini lah tawakal dari seorang hamba Alloh atas usaha yang sudah dilakukan..
masih membuatku tak habis pikir..
Aku masih belum bisa berbuat yang sama..
Aku belum sehebat itu..

terima kasih ya Alloh atas pelajaran yang Engkau berikan..
entah hikmah ini atau bukan yang ingin Engkau ajarkan..
aku selalu bersyukur Alhamdulillah,
Engkau memperhatikanku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mortui Vivos Doscent

Bismillah. Setelah bertahun - tahun berseragam sebagai mahasiswa kedokteran. Akhirnya resmi saya lulus dari Program Sarjana (S-1) Pendidikan Dokter FK UNS pada 17 Januari 2014 lalu dan diwisuda pada tanggal 8 Maret 2014. Satu quote yang saya masih selalu ingat pada masa masih di preklinik lalu adalah  "Mortui Vivos Doscent" Entah siapa yang memulai membuat quote ini. Bareng penasaran, langsung saya buka google. dan taraaa.. Quote yang saya artikan sebagai Dosen itu Mayat Hidup. Ternyata artinya berbeda jauh dengan apa yang saya pikirkan. Ini asli dari wikipedia tidak saya ubah tidak saya tambahkan, dan hasilnya adalah memang benar ini quote lebih cocok buat ahli anatomi, ahli bedah dan ahli forensik. tapi cuma bisa buat jadi pelengkap dasarnya. Bagi saya mungkin lebih suka dengan... "Vita magister est optimus" "Aliquam sed vivens mortuus vivos docent magister est optimus" Artinya : "Vita magister est optimus" - Kehidupan a...

Sesingkat itu..

 Nak, kali ini bapak akan mengingatkanmu tentang konsep manners matter. Ya bagaimana manners Kita sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Bagaimana attitude akan berpengaruh besar dalam kehidupan kita. Sepenting itu kah. Benar. Manners Dan attitude ternyata adalah rangkaian dari habit yg harus dipupuk sejak dini. Di era dewasa ini dan kehidupan dewasa ini penting karena nantinya habit kecil kecil kitalah yg akan membuat manners Kita terhadap kejadian terhadap orang lain yang tentunya tidak akan kita ketahui ke depannya akankah menjadi takdir besar kita ataukah hanya numpang lewat saja.  Bapak pernah memberitahumu tentang memilih dengan dewasa, memilih dengan bertanggung jawab dan teknisnya seperti apa. ketika kita memilih untuk berbuat ataupun tidak berbuat tentu kita akan tahu konsekuensinya. Bapak ulangi, kita harus menakar konsekuensinya. Penyesalan adalah hal yang hadir ketika ekspektasi tidak sesuai dengan realita. Ketika ada diskrepansi antara apa yang kita perhitungkan...

48 Law of power (1)

Hukum 1   Jangan Pernah Lebih Tinggi dari Tuannya Selalu buat orang-orang di atas Anda merasa lebih nyaman.  Dalam keinginan Anda untuk menyenangkan atau mengesankan mereka, jangan bertindak terlalu jauh dalam menunjukkan bakat Anda atau Anda mungkin mencapai hal sebaliknya - beri inspirasi ketakutan dan ketidakamanan.  Buatlah tuan Anda tampil lebih cemerlang dari mereka dan Anda akan meraihnya ketinggian kekuasaan. Hukum 2   Jangan pernah terlalu percaya pada Teman, Pelajari cara menggunakan Musuh Waspadalah terhadap teman. Mereka akan mengkhianati Anda lebih cepat, karena mereka mudah membangkitkan rasa iri. Mereka juga menjadi manja dan tirani. Tapi pekerjakan mantan musuh dan dia akan lebih setia daripada seorang teman, karena dia harus membuktikan lebih.  Faktanya, Anda memiliki lebih banyak hal untuk ditakuti dari teman daripada dari musuh.  Jika Anda tidak memiliki musuh, temukan cara untuk membuatnya. Hukum 3   Sembunyikan Niat Anda Buat...