Langsung ke konten utama

Ini hidup guweeeh part 2

Bismillah.
(Lanjutan kemarin)Long life learning, bukan tentang siapa dia, apakah dia seorang mahasiswa kedokteran yang selalu diberi pesan oleh dosen – dosennya buat selalu belajar. Tapi long life learning adalah pesan untuk kita semua yang tinggal di bumi Alloh ini.
2. Quotes favorit gue selanjutnya adalah kutipan dari perkataan shahabat nabi, sang ahli strategi, khulafaur rasyidin, dan sang menantu rasul, Ali bin Abi thalib AS.
“Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun. Karena yang menyukaimu tidak butuh itu, dan yang membencimu tidak percaya itu.”
GENIUS! Pesan ini salah satu pesan jenius yang pernah gue baca. Biarlah orang lain menilai kita dengan segala apa yang kita perbuat. Menjelaskan tentang diri kita sebenarnya banyak sekali dampak buruknya. Coba kita lihat pada suri tauladan kita, Nabi Muhammad SAW. Pernahkan beliau menjelaskan tentang diri beliau kepada pengikutnya? Kepada para penduduk Mekkah sebelum penduduk Mekkah beriman? Tidak pernah. Tidak pernah sama sekali. Adanya, mereka yang membuat penilaian kepada Nabi Muhammad SAW.
Seluruh tingkah laku yang pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, menjadikan beliau memiliki nilai tambah di mata kaum quraisy. Shidiq, Amanah, Tabligh, Fathonah. Empat akhlaq yang udah gue pelajari sejak SD sampe sekarang ga pernah lupa (buat ngapalin, tapi kadang masih susah buat mraktekin).
Just be cool with what you do! Yap benar, gue harus yakin terlebih dahulu apa yang selalu gue lakukan benar. Entar udah kepalang pede, ngomong urakan, ketawa ngakak, adab kagak terjaga, dan dengan tingkah kayak gitu mau dapet nilai di mata orang lain baik? Enggak bakal.
Simpelnya yang gue tangkap dari pesan Ali ini, gue kudu pede tentang diri gue. Ga perlu juga sok cheesy menawarkan menawarkan diri. Cukup berbuat yang menurut gue paling baik. Mungkin juga gue kudu ngati – ngati sama yang namanya riya’ kali ya. Biar berbuat baik gue kagak Cuma berlaku di hadapan banyak orang saja. Satu lagi, niat bos. Jangan sampai kecer. Niat harus lurus. Think what you do, do what you think!
Satu pesan lagi buat gue, quotes ini kenapa bias jadi salah satu favorit gue. Karena quotes ini ngayem ayem gue, gue dengan segala tingkah gue yang amburadul ini. Bahkan kadang gue malu dengan apa yang gue capai sejauh ini. Entah siapapun dia yang bisa nerima gue dengan segala kekurangan gue ini, gue tetep bakal kasih apresiasi khusus buat mereka.

Dan buat pembaca budiman, kadang kita sering dihadapkan pada kondisi butuh penilaian dan menilai orang lain. Keadaan ini yang sering gue lakuin ataupun dilakuin ke gue. Pesen gue sih simple jangan ambil pusing tentang kata – kata orang, dan juga tetep, jangan anggep orang itu sempurna. Cukup terima ia dengan porsi yang sesuai dengan apa yang ingin anda berikan saja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mortui Vivos Doscent

Bismillah. Setelah bertahun - tahun berseragam sebagai mahasiswa kedokteran. Akhirnya resmi saya lulus dari Program Sarjana (S-1) Pendidikan Dokter FK UNS pada 17 Januari 2014 lalu dan diwisuda pada tanggal 8 Maret 2014. Satu quote yang saya masih selalu ingat pada masa masih di preklinik lalu adalah  "Mortui Vivos Doscent" Entah siapa yang memulai membuat quote ini. Bareng penasaran, langsung saya buka google. dan taraaa.. Quote yang saya artikan sebagai Dosen itu Mayat Hidup. Ternyata artinya berbeda jauh dengan apa yang saya pikirkan. Ini asli dari wikipedia tidak saya ubah tidak saya tambahkan, dan hasilnya adalah memang benar ini quote lebih cocok buat ahli anatomi, ahli bedah dan ahli forensik. tapi cuma bisa buat jadi pelengkap dasarnya. Bagi saya mungkin lebih suka dengan... "Vita magister est optimus" "Aliquam sed vivens mortuus vivos docent magister est optimus" Artinya : "Vita magister est optimus" - Kehidupan a

Ndoroisme

Tengah malam ini saya sedang terduduk, sesekali menenggak kopi dan berpikir, Ndoroisme itu nyata dan ada disekitar kita. Apa itu ndoroisme. Saya saja awalnya cuma berpikir pikir dan bergumam dalam hati opo kuwi ndoroisme..opo enek istilah ngonoan..(apa itu ndoroisme. Apa ada istilah seperti itu. Ya memang sih tidak ada istilah seperti itu, tapi setidaknya ada orang yang pernah menulis tentang hal ini, yaitu Pak Ahmad Syafii Maarif dalam artikel  "Ndoroisme" Part I beliau tulis di republika online. Kurang lebih begini yang beliau tulis. "Sikap hidup pejabat atau majikan yang serba-ndoro (tuan, majikan), ingin selalu diperlakukan sebagai tuan, laki-laki atau perempuan ( kakung utawi putri )." Bahkan beliau juga memaparkan dalam artikel tsb perwujudan atau contoh contoh sikap ndoroisme bersama dengan couple-ndoroisme alias babuisme ;)) "Perwujudan 'ndoroisme' ini bisa terlihat dalam berbagai bentuk: bersikap ABS-AIS (asal bapak senang-asal ibu senang), mem

The Outlier: Mas Pandu

Sejenak teringat seseorang - salah satu orang yang begitu inspiratif melekat dalam benak saya. Mas Pandu. Ya beliau adalah mas Pandu, Almarhum Mas Pandu. Beliau adik kelas saya, salah seorang outlier yang benar benar outlier dalam segalanya. Sosok beliau yang tinggi, bicara lembut tapi tegas, dan berprinsip. Bersyukur saya dipertemukan dengan beliau selama masa SMA. Menjadi adik kelas beliau pas. Sosok beliau menjadi inspirasi saat melatih kami adik kelas beliau dalam pleton inti, pasukan baris berbaris SMA Negeri 1 Bantul. Beliau sebagai pembeda memberikan kelembutan dalam pelatihan PBB. Metode yang berbeda dengan yang sebelum sebelumnya. Bukan dengan banyak hukuman tetapi konsekuensi dan tanggungjawab ketika tidak disiplin dan melakukan kesalahan. Kami diberikan pemahaman, bukan dipaksa untuk menjalani hukuman atas kesalahan. Tipis bukan perbedaannya? Inspirasi beliau tidak hanya dalam hal itu saja. Beliau ternyata memang memiliki banyak pengaruh dan juga prestasi terutama di dalam