Langsung ke konten utama

21 Juni 1992

Nak, hari ini tepat 30 tahun yang lalu, bapak mu ini dilahirkan. Lahir pada hari minggu legi tengah malam lebih 15 menit. 
Usia kepala tiga ini, hari ini bapak mendapatkan - mengalami - menjalani ujian, definitely ujian seleksi PPDS. Kemarin ada ujian CBT, hari ini ujian wawancara. Alhamdulillah sudah dijalani dan masih ada satu tahap lagi untuk dijalani. 
30 tahun, tiga dekade yang lalu ya. Mengingat 10 tahun pertama hidup bapak, di bangku kelas 5, Bapak di khitankan di RS Sardjito. Saat kelas 5 itu pula bapak juga ingat, saat duduk di SD Dayu, Sekolah Dasar Bapak dulu. Sekolah dasar tingkat dusun, memiliki sebuah Masjid yang bernama Khuluqiyah. Bapak juga masih ingat, Kepala Sekolah Bapak bernama Bu Kusdilah. Saat itu pula. Bapak ingat dalam suatu tempo, Kami mengadakan sepeda santai ke Obyek Wisata, Makam Imogiri. Di Sekolah Dasar, Bapak mengingat bapak punya rival abadi hahahha, bersaing di ranking 3 besar kelas, Bersama Mayang, Mayang Sari Suci Bintari, dan Bayu, Bayu Aji Widiasmoro. 
1. Rohmad Nugroho
2. 
3. Edi Darwis
4. Yudi Krisnanto
5. Suranto
6. Suratiningsih
7.  Siti Rahayu
8 Yudi Setiawan
9. Antonius Astoko Purnomo
10. Bayu Aji Widiasmoro
11. Dwi Luvianto
12. Etamila Tri Hamsiah
13. Gunung Mahameru
14. Marlina Wulandari
15. Mayang Sari Suci Bintari
16. Ralia Delina
17. Ratna Putri Setyawati
18. Roni Suriasih
19. Tomi Hidayat
20. Tri Hardianti
21. Triyo Atmoko
22.
23. Vendri Yulianto
24. Winursito Hendra Kilatmoko
25. Yuli Astuti
26. Zitni Arfiani

yang dua lagi siapa ya itu?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mortui Vivos Doscent

Bismillah. Setelah bertahun - tahun berseragam sebagai mahasiswa kedokteran. Akhirnya resmi saya lulus dari Program Sarjana (S-1) Pendidikan Dokter FK UNS pada 17 Januari 2014 lalu dan diwisuda pada tanggal 8 Maret 2014. Satu quote yang saya masih selalu ingat pada masa masih di preklinik lalu adalah  "Mortui Vivos Doscent" Entah siapa yang memulai membuat quote ini. Bareng penasaran, langsung saya buka google. dan taraaa.. Quote yang saya artikan sebagai Dosen itu Mayat Hidup. Ternyata artinya berbeda jauh dengan apa yang saya pikirkan. Ini asli dari wikipedia tidak saya ubah tidak saya tambahkan, dan hasilnya adalah memang benar ini quote lebih cocok buat ahli anatomi, ahli bedah dan ahli forensik. tapi cuma bisa buat jadi pelengkap dasarnya. Bagi saya mungkin lebih suka dengan... "Vita magister est optimus" "Aliquam sed vivens mortuus vivos docent magister est optimus" Artinya : "Vita magister est optimus" - Kehidupan a

Ndoroisme

Tengah malam ini saya sedang terduduk, sesekali menenggak kopi dan berpikir, Ndoroisme itu nyata dan ada disekitar kita. Apa itu ndoroisme. Saya saja awalnya cuma berpikir pikir dan bergumam dalam hati opo kuwi ndoroisme..opo enek istilah ngonoan..(apa itu ndoroisme. Apa ada istilah seperti itu. Ya memang sih tidak ada istilah seperti itu, tapi setidaknya ada orang yang pernah menulis tentang hal ini, yaitu Pak Ahmad Syafii Maarif dalam artikel  "Ndoroisme" Part I beliau tulis di republika online. Kurang lebih begini yang beliau tulis. "Sikap hidup pejabat atau majikan yang serba-ndoro (tuan, majikan), ingin selalu diperlakukan sebagai tuan, laki-laki atau perempuan ( kakung utawi putri )." Bahkan beliau juga memaparkan dalam artikel tsb perwujudan atau contoh contoh sikap ndoroisme bersama dengan couple-ndoroisme alias babuisme ;)) "Perwujudan 'ndoroisme' ini bisa terlihat dalam berbagai bentuk: bersikap ABS-AIS (asal bapak senang-asal ibu senang), mem

The Outlier: Mas Pandu

Sejenak teringat seseorang - salah satu orang yang begitu inspiratif melekat dalam benak saya. Mas Pandu. Ya beliau adalah mas Pandu, Almarhum Mas Pandu. Beliau adik kelas saya, salah seorang outlier yang benar benar outlier dalam segalanya. Sosok beliau yang tinggi, bicara lembut tapi tegas, dan berprinsip. Bersyukur saya dipertemukan dengan beliau selama masa SMA. Menjadi adik kelas beliau pas. Sosok beliau menjadi inspirasi saat melatih kami adik kelas beliau dalam pleton inti, pasukan baris berbaris SMA Negeri 1 Bantul. Beliau sebagai pembeda memberikan kelembutan dalam pelatihan PBB. Metode yang berbeda dengan yang sebelum sebelumnya. Bukan dengan banyak hukuman tetapi konsekuensi dan tanggungjawab ketika tidak disiplin dan melakukan kesalahan. Kami diberikan pemahaman, bukan dipaksa untuk menjalani hukuman atas kesalahan. Tipis bukan perbedaannya? Inspirasi beliau tidak hanya dalam hal itu saja. Beliau ternyata memang memiliki banyak pengaruh dan juga prestasi terutama di dalam