Nak, sekelebat bapak tadi teringat pelajaran penting yang diberikan oleh kakek mu, kakung Slamet. Pesan sederhana, pelajaran kepada bapak untuk berperilaku sederhana kepada Bapak. Pesan agar Gemi, Setiti dan Ngati - ati.
Filosofi Jawa yang kakek mu tanamkan kepada Bapak untuk berperilaku hemat, sing gemi, rawat barang yang dimiliki, sing setiti, gunakan dengan baik-baik, Hati-hati, sing Ngati - ati.
Dalam pelaksanaannya kakek mu selalu Implementasikan, dimasukkan ke dalam kehidupan bapak hingga kini, nak. Bapak ingat ketika dulu bapak harus mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk membeli barang yang bapak inginkan. Jika bapak mau, bapak diperbolehkan, bapak tinggal minta ini dan itu, beli bisa. Contohnya ketika Bapak dulu pernah ingin punya HP, ya bapak harus menabung. Rasanya kuliah makan cuma sehari cuma dia kali pernah, atau makan tiga kali dengan menu warmindo, warung burjo di belakang kampus, menu nasi telor sehari 3x udah kayak minum obat.
Ingat pula bapak ketika harus berjualan jas dokter, berjualan alat kesehatan untuk menambah uang saku bapak, yang memang ketika ada pengeluaran tak terduga, bapak harus memutar otak untuk mendapatkan uang sekian rupiah atau menggunakan uang makan untuk menambal pengeluaran tersebut.
Setiti dan Ngati ati, teliti, sayang kepada barang yang kita miliki, menggunakan dengan hati hati, merawat barang yang kita miliki. Kakek mengingatkan bapak untuk merawat menjaga kendaraan yang bapak pakai, tidak sembarangan. Menjaga kebersihan motor atau mobil. Membersihkan baju, pakaian yang bapak pakai. Jaman sekarang yang udah ada laundry, ada tempat cuci mobil, motor, bapak dulu diminta mencuci baju sendiri, mencuci motor dan mobil sendiri. Biar bapak tahu, betapa berharganya barang yang kita miliki, dan begitu susahnya menjaga barang yang sudah kita punya.
Selalu terngiang-ngiang bagaimana pesan kakek mu itu kepada bapak. Agar bapak selalu melaksanakannya.
Pesan ini bapak sampaikan kepadamu karena gemi akan mengajarkanmu betapa susah, betapa berharganya, betapa indahnya pencapaian. Setiti dan Ngati ati akan menunjukkan pencapaian saja tidak cukup, mempertahankan pun juga.
It's get sweet when we know how hard achieving it, but bit sweeter the moments of watching and growing together with our priceless.
Komentar