Nak,
Hari ini bapak berjalan santai di kecamatan jebres, di belakang kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Bapak merasa mengingat kembali masa masa bapak pertama kali menginjakkan kaki di Bumi Solo ini.
Bapak tentunya mengingat bapak diantarkan Almarhumah Nenekmu untuk melakukan pendaftaran ulang di Gedung A. Wajah bangga dan bahagia nenekmu susah kembali bapak gambarkan, hanya senyum lebar, tawa gembira yang bapak ingat, memancar tanda bahagia, bangga Bapak diterima menjadi mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Bapak juga ingat saat itu bapak mencari kos untuk tinggal bapak selama masa studi. Nenekmu berpesan kepada Bapak, cari tempat kos yang cukup nyaman untuk tinggal sementara, nanti jika bertemu dengan teman teman sesama Fakultas Kedokteran, carilah rumah untuk di kontrak bersama.
Bapakmu inipun mendapatkan indekos di Sawah Karang, Ujung Jalan Kabut, Jalan Turunan tepat di gerbang belakang kampus UNS.
Bapak juga ingat di indekos itu ada kakak tingkat dari Fakultas Pertanian yang menurut bapak, Bapak takut dan sungkan untuk berkenalan. Bapak merasa takut, terlalu takut apabila ini apabila itu. Meskipun pada akhirnya kami dapat mengakrabkan diri di akhir tahun, akhir semester genap tahun 2010/2011 itu.
Bapak juga ingat pesan kakekmu, untuk pulang setiap minggunya dengan alasan "kamu mau uang saku, ya kamu harus pulang" Ya nak kamu tidak salah baca, bapak harus pulang setiap hari sabtu minggu untuk mendapatkan uang saku dari kakek. Bapak pernah sekali tidak pulang dan ya sudah bisa ditebak. Bapak harus menggunakan uang saku minggu sebelumnya dengan bijak, dan harus makan seadanya.
Bapak mengingat teman teman ospek bapak, Pakdhe Yudhis, Totok, Aryo, Fuad, Jaya, Faisal. Dengan segala budaya yang kami bawa dari daerah kami masing masing mengikuti ospek gestasi dengan name tag berbentuk organon genitalia interna feminina, berwarna hijau terang, berpita merah biru berartikan pembuluh darah arteri dan vena.
Bapak ingat pula Ramadhan pertama bapak, berbuka puasa di Masjid Kampus bertemu dengan Pakdhe Nabiel, Pakdhe yang saat itu menurut bapak amat sangat pendiam dan misterius, yang sangat berbeda sekali jika sudah mengenalnya, beliau hafidz Qur'an yang hobi futsal, dan selalu menepati janji di setiap dia berjanji.
Bapak juga bertemu dengan orang yang pertama kali memahamkan bapak untuk bersikap menjadi pria dewasa. Pria yang tegas dalam mengambil sikap dan keputusan. Serta bumbu bumbu dramanya.
2010.. Ya sejak 2010 itu.. Darah darah perjuangan, nafas nafas drama kehidupan bapak terasa kental masih tergurat di kota ini.
12 tahun yang lalu nak, sejak bapak menginjakkan kaki di sini. Selanjutnya Bapak mempunyai banyak rencana rencana besar untuk di wujudkan.
Agar kamu, agar kita selalu diingat, sebagai sebuah keluarga besar, keluarga Mahameru.
Komentar