Bismillah. Hari ini ada berita yang kembali mengingatkan saya bahwa di setiap pertemuan itu pasti ada perpisahan, cepat atau lambat. Innalillahi wa inna ilaihi raa'jiun. Meninggalnya ibunda dari Mbak Annisa Inayati M. S., S. Ked.
Seperti yang saya ungkapkan tadi, setiap pertemuan selalu ada perpisahan. Dalam sebuah awal yang manis, pahit, senang ataupun jengkel dengan seseorang akan menjadi pertemuan, yang disini akan saya namakan momen bertemu. dan saya kadang pun menamakannya jodoh, ya karena jodoh bagi saya adalah semua orang yang berkesempatan untuk bertemu saya.
Apakah pertemuan selalu sesuai yang kita ingin kan? lalu apakah pertemuan itu selalu sesuai yang kita rencanakan? Kata orang - orang jodoh pun demikian. Jadi berikan kesan terbaik kepada orang yang bertemu kita. Sesingkat apapun pertemuan kita. Alangkah indah ketika kita dapat memberikan kesenangan, senyum bahagia ketika perpisahan akan tiba.
Dalam premi pertama yang saya tekankan "Setiap pertemuan pasti ada perpisahan". Jodoh sekalipun akan berpisah pada akhirnya oleh kematian, terlepas dari pertemuan kelak di akhirat. Lebih bijaksana apabila kita mempersiapkan jika memang menginginkan kebersamaan hakiki di akhirat. Ya, meskipun dalam hadits ini hanya diungkapkan "kamu bersama orang yang kamu cintai di akhirat" konteksnya adalah percintaan umat kepada Rasul dan Alloh, tapi saya yakin. Alloh akan mempersatukan kita dengan orang yang kita cintai.
Lalu, cara mempersiapkannya?
Cinta dapat terwujud melalui doa, dan tertuang lewat perhatian. Doa lah sebanyak banyaknya agar Alloh membersamakan kita di Surga Alloh kelak. Minimal serta maksimalnya berupa doa. Karena selemah lemahnya perbuatan yang dapat kita lakukan adalah berdoa, namun hanya Alloh yang mampu menyatukan seseorang dengan terkasihnya. Doa lah sang pengubah takdir.
Tuangan cinta tampak lewat perhatian. Perhatian? Ya perhatian. Kalau anak anak yang muda itu memberi perhatian dengan bunga, coklat, atau apapun itu, tapi cara kita? dengan saling mengingatkan kepada orang yang dicintai. Agar apa? Agar dapat mencegah dari dosa, agar kita dapat bersatu dengan orang yang dicinta di surga, bukan di neraka.
Kembali saya mengingatkan, persiapkan. selalu persiapkan perpisahan. Setelah mengenyam manisnya pertemuan kita tak akan mau kan menderita akibat pedihnya, pahitnya perpisahan. maka, siapkan lah.
Seperti yang saya ungkapkan tadi, setiap pertemuan selalu ada perpisahan. Dalam sebuah awal yang manis, pahit, senang ataupun jengkel dengan seseorang akan menjadi pertemuan, yang disini akan saya namakan momen bertemu. dan saya kadang pun menamakannya jodoh, ya karena jodoh bagi saya adalah semua orang yang berkesempatan untuk bertemu saya.
Apakah pertemuan selalu sesuai yang kita ingin kan? lalu apakah pertemuan itu selalu sesuai yang kita rencanakan? Kata orang - orang jodoh pun demikian. Jadi berikan kesan terbaik kepada orang yang bertemu kita. Sesingkat apapun pertemuan kita. Alangkah indah ketika kita dapat memberikan kesenangan, senyum bahagia ketika perpisahan akan tiba.
Dalam premi pertama yang saya tekankan "Setiap pertemuan pasti ada perpisahan". Jodoh sekalipun akan berpisah pada akhirnya oleh kematian, terlepas dari pertemuan kelak di akhirat. Lebih bijaksana apabila kita mempersiapkan jika memang menginginkan kebersamaan hakiki di akhirat. Ya, meskipun dalam hadits ini hanya diungkapkan "kamu bersama orang yang kamu cintai di akhirat" konteksnya adalah percintaan umat kepada Rasul dan Alloh, tapi saya yakin. Alloh akan mempersatukan kita dengan orang yang kita cintai.
Lalu, cara mempersiapkannya?
Cinta dapat terwujud melalui doa, dan tertuang lewat perhatian. Doa lah sebanyak banyaknya agar Alloh membersamakan kita di Surga Alloh kelak. Minimal serta maksimalnya berupa doa. Karena selemah lemahnya perbuatan yang dapat kita lakukan adalah berdoa, namun hanya Alloh yang mampu menyatukan seseorang dengan terkasihnya. Doa lah sang pengubah takdir.
Tuangan cinta tampak lewat perhatian. Perhatian? Ya perhatian. Kalau anak anak yang muda itu memberi perhatian dengan bunga, coklat, atau apapun itu, tapi cara kita? dengan saling mengingatkan kepada orang yang dicintai. Agar apa? Agar dapat mencegah dari dosa, agar kita dapat bersatu dengan orang yang dicinta di surga, bukan di neraka.
Kembali saya mengingatkan, persiapkan. selalu persiapkan perpisahan. Setelah mengenyam manisnya pertemuan kita tak akan mau kan menderita akibat pedihnya, pahitnya perpisahan. maka, siapkan lah.
tribute to:
Bp. Maryono, S.Pd, Guru BK terbaik yang saya miliki.
Mbah Darmo putri, mbah saya yang mengajari saya untuk mencintai dengan sepenuh hati.
Mbah Lastri Suwarjo, mbah Brawijaya.
Mbak Dahniar, S. Ked, Kakak angkatan saya di FK UNS.
dan semua yang telah mendahului dipanggil Alloh SWT.
Bp. Maryono, S.Pd, Guru BK terbaik yang saya miliki.
Mbah Darmo putri, mbah saya yang mengajari saya untuk mencintai dengan sepenuh hati.
Mbah Lastri Suwarjo, mbah Brawijaya.
Mbak Dahniar, S. Ked, Kakak angkatan saya di FK UNS.
dan semua yang telah mendahului dipanggil Alloh SWT.
Komentar