Bismillah.
Sejenak saya sempatkan menulis di blog saya ini tentang hari ini. Setelah hari ini diberikan pelajaran berharga dari teman saya, Agil Wahyu Wicaksono.
Hari ini begitu Ma Syaa Allah. Luar biasa.
Terima kasih ya Alloh.
Pelajaran berharga yang saya dapat hari ini adalah tentang kepemimpinan. Pemimpin harus memegang kendali. Yes,as I learned..no..I read before about self driving. Seorang pemimpin benarlah menjadi seorang driver yang mengarahkan penumpang penumpangnya. Seorang pemimpin adalah kepala, yang memikirkan, mengetahui arah dari mana, kemana tubuh akan berjalan, tangan akan berbuat dan kaki akan melangkah. Bukan, asal berjalan. Tubuh memiliki tujuan yang harus di lakukan hari ini.
Hidup yang benar - benar bermakna hidup adalah hidup yang memiliki tujuan, memiliki visi, memiliki target. dan hari ini Allah membuka mata saya, tentang target yang harus dicapai, dan arah yang harus saya tuju. Saya akui hari ini saya kehilangan fokus saya kepada amanah saya sebagai ketua simposium 195. Hasilnya pun cukup fatal dan saya merasa terpukul setelah diberitahu. Bahasa entengnya, "Nung, kamu kehilangan kendali atas mobil yang kamu bawa", Ya.. saya membiarkan penumpang saya yang belum mempunyai SIM untuk merecoki saya, mengarahkan saya, menginterupsi saya. Titik beratnya saya telah kehilangan autonomi saya dalam menjalankan mobil ini. Saya lupa membaca peta, membaca GPS, saya kebanyakan mampir di rumah makan untuk beristirahat, saya kebanyakan tolah toleh. Intinya saya belum fokus, dan saya harus memperbaikinya.
Alhamdulillah. Setelah hari ini, saya akan belajar tentang bagaimana seorang itu memimpin. Seorang pemimpin harus memiliki visi, seorang pemimpin lah yang memiliki keputusan akhir terhadap apa yang akan diambil.
Saya harus lebih banyak lagi berkaca untuk berbenah kembali.
Tapi lebih penting lagi, saya harus menetapkan target saya berbuat, motivasi saya bertindak harus saya pahami dan saya ketahui konsekuensi dari perbuatan yang saya lakukan.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat. Barokallah
Komentar