Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

Stuck Twin

Definisi Stuck twin adalah kondisi pada kehamilan kembar monochorionic diamniotic (MCDA) di mana salah satu janin mengalami oligohidramnion berat sehingga tampak “menempel” pada membran ketuban dan tidak dapat bergerak bebas. Kondisi ini merupakan Twin-to-Twin Transfusion Syndrome (TTTS) Stadium II menurut Quintero. Sumber: • Williams Obstetrics 26th Ed., Chapter Multiple Gestation • Sarwono Prawirohardjo Edisi Terbaru, Bab Kehamilan Ganda • SMFM Consult Series #72: TTTS --- Patofisiologi Terjadi pada kembar MCDA dengan satu plasenta. Adanya anastomosis vaskular tidak seimbang pada plasenta → menyebabkan TTTS. Donor twin: darah mengalir keluar → hipovolemia, oligohidramnion, kandung kemih kolaps → stuck. Recipient twin: darah berlebih → hipervolemia, polihidramnion, risiko gagal jantung. Sumber: • Creasy & Resnik’s Maternal–Fetal Medicine • Williams Obstetrics • ISUOG Practice Guidelines on Twin Pregnancies --- Gambaran Ultrasonografi 1. Donor Twin (Stuck Twin) DVP (Deepest Vertica...

Derajat Separasi Plasenta pada Abruptio Plasenta

  Secara klasik, tingkat separasi plasenta dibagi berdasarkan luas plasenta yang terlepas dan manifestasi klinis (bukan hanya dari jumlah perdarahan luar). > Derajat separasi dapat dibagi menjadi: Ringan (Grade 1 / derajat I) Sedang (Grade 2 / derajat II) Berat (Grade 3 / derajat III) 1. Abruptio Plasenta Derajat I (Ringan) Separasi sebagian kecil dari plasenta, umumnya < 25% area plasenta. Perdarahan vagina dapat ada atau tidak ada (bisa tersembunyi/ concealed hemorrhage). Tonus dan nyeri uterus minimal atau tidak ada. Tidak ada distress janin (CTG normal). Kondisi maternal stabil, koagulasi normal. 2. Abruptio Plasenta Derajat II (Sedang) Separasi sedang, biasanya 25–50% area plasenta. Nyeri uterus + uterus tegang (board-like uterus). Perdarahan bisa eksternal atau tersembunyi. Distress janin mulai terjadi (non-reassuring fetal heart rate). Ibu dapat menunjukkan tanda takikardia ringan, namun koagulasi masih relatif normal. 3. Abruptio Plasenta Derajat III (Berat) Separasi ...

Solusio plasenta / Abruptio plasenta dan Vasa previa

  --- 1. Abruptio plasenta (Solusio plasenta) 1.1 Definisi Abruptio plasenta (placental abruption) adalah pemisahan prematur sebagian atau seluruh plasenta dari dinding uterus sebelum kelahiran bayi (setelah 20 minggu kehamilan sampai sebelum lahirnya janin). Kondisi ini merupakan penyebab perdarahan antepartum dan dapat mengancam keselamatan ibu dan janin.  1.2 Patofisiologi (ringkasan) Cedera atau gangguan perfusi vaskular decidua → ruptur pembuluh decidual retroplasental → hematoma retroplasental yang dapat memperbesar dan menyebabkan pemisahan plasenta. Proses inflamasi, iskemia placenta, gangguan aterosklerotik pembuluh uterus, hipertensi/ preeklampsia, trauma, dan koagulopati dapat memicu atau memperparah abruption. Derajat abruption dan besar hematoma menentukan dampak maternal (perdarahan, syok, DIC) dan fetal (gagal oksigenasi, hypoxia, kematian).  1.3 Faktor risiko penting Termasuk hipertensi kronik atau hipertensi kehamilan, preeklampsia, trauma abdomen, meroko...

Trisomi pada Janin: Patau syndrome (trisomi 13), Edward syndrome (trisomi 18), dan Down syndrome (trisomi 21).

   1. PATAU SYNDROME (Trisomi 13) Definisi Kelainan genetik autosomal yang disebabkan oleh keberadaan 1 salinan tambahan seluruh kromosom 13 (trisomi lengkap), fragmen tambahan (translokasi), atau mosaicism. Menyebabkan malformasi multisistem berat dan mortalitas neonatal sangat tinggi.  Patofisiologi Ekspresi berlebih gen pada kromosom 13 mengganggu perkembangan embrio dan organogenesis (otak, muka, jantung, ginjal, ekstremitas). Pada trisomi lengkap, hampir semua sel tubuh membawa 3 salinan kromosom 13; pada mosaicism hanya sebagian sel. Malformasi terjadi dini pada organogenesis sehingga gambaran klinisnya berat.  Tanda dan gejala (klinis khas) Cacat wajah: bibir sumbing/lepatan palatum, anophthalmia/hipoplasi mata. Kelainan otak: holoprosensefali, mikrosefali, retardasi berat. Malformasi jantung kongenital (VSD, PDA, ASD). Ekstremitas: polidaktili (jari tambahan), jari yang pendek atau kelainan kuku. Kelainan lain: hemangioma kapiler, skrotum/kelamin abnormal, ke...

Penggunaan Injeksi Metilprednisolon vs Injeksi Deksametason pada kehamilan dengan Penyakit Autoimun

1. Ruang lingkup klinis — penyakit autoimun yang sering relevan pada kehamilan (Penekanan untuk skripsi: pilih 3–6 penyakit utama; di bawah saya bahas 5 yang sering ditemui dan berimplikasi pada terapi steroid) 1. Systemic lupus erythematosus (SLE) Definisi: Penyakit autoimun multisistem yang ditandai autoantibodi (termasuk anti-dsDNA, anti-Sm) dan dapat menyerang kulit, ginjal, sendi, sistem hematologi, serta sistem kardiovaskular. Patofisiologi ringkas: Gangguan toleransi B/T, pembentukan imun kompleks yang mengendap pada organ (mis. glomerulus), aktivasi komplemen, dan peradangan sistemik. Kehamilan dapat memperburuk atau menenangkan SLE tergantung aktivitas penyakit sebelum konsepsi.  Tanda & gejala: demam, ruam malar, artralgia, proteinuria/hematuria (nefritis lupis), kelelahan, trombositopenia, manifestasi kardiopulmonal. Kriteria diagnosis / penegakan: kombinasi klinis dan serologi (ANA, anti-dsDNA, anti-Sm, C3/C4, urinalisis; gunakan kriteria klasifikasi SLE terbaru seb...

Penyakit Trofoblastik Gestasional (GTD)

1. Gambaran umum — definisi dan klasifikasi Definisi: GTD adalah sekelompok lesi tumor yang berasal dari trofoblas (plasenta) dengan spektrum dari lesi jinak (hydatidiform mole — mola) sampai neoplasia gestasional yang bersifat invasif/metastatik (gestational trophoblastic neoplasia — GTN). Entitas utama: mola komplit, mola parsial, mola invasif, karsinoma koria (choriocarcinoma), placental-site trophoblastic tumor (PSTT), dan epithelioid trophoblastic tumor (ETT).  Klasifikasi praktis: Hydatidiform mole (HM): complete mole (CM) dan partial mole (PM) — mempunyai villi. Gestational trophoblastic neoplasia (GTN): invasive mole, choriocarcinoma, PSTT, ETT — umumnya tidak menunjukkan villi (kecuali invasive mole yang berasal dari mola).  --- 2. Mola hydatidosa (hydatidiform mole) A. Definisi Mola komplit (complete mole, CM): konsepus penuh oleh paternal diploid (biasanya 46,XX paternal uniparental) — seluruh jaringan villus berubah menjadi kistik (hydropic villi) tanpa jaringan ja...

Lower Urinary Tract Obstruction (LUTO) pada janin

  1. Definisi Lower Urinary Tract Obstruction (LUTO) pada janin adalah hambatan atau gangguan aliran urin yang terjadi pada tingkat kandung kemih atau uretra janin, yang menyebabkan distensi kandung kemih janin (megacystis/megavesica) dan sering disertai dilatasi saluran kemih atas (megaureter, hidronefrosis). LUTO dapat bersifat mekanik (mis. posterior urethral valves/PUV, atresia uretra, stenosis) ataupun fungsional (gangguan neuromuskular atau gangguan perkembangan). [3,5] 2. Patofisiologi Akumulasi urine intra-uterin: Obstruksi menyebabkan retensi urine → tekanan intravesikal meningkat → dilatasi kandung kemih, ureter, dan pelvis ginjal. Tekanan balik kronis dapat mengganggu perkembangan nefron dan menyebabkan displasia ginjal (fibrosis korteks, parenkim abnormal) → penurunan fungsi ginjal. [3,6] Dampak cairan amnion: Karena amnion setelah pertengahan trimester II sebagian besar berasal dari urine janin, obstruksi berat yang menurunkan aliran urine menyebabkan oligohydramnios/a...

Mega vesica pada janin (Fetal megacystis)

1. Definisi Mega vesica (fetal megacystis) adalah temuan ultrasonografi antenatal yang menunjukkan pembesaran abnormal kandung kemih janin. Pada trimester pertama (11–14 minggu) umumnya didefinisikan sebagai longitudinal bladder diameter (LBD) ≥ 7 mm; pada trimester kedua dan ketiga diagnosis ditekankan pada kandung kemih yang sangat membesar dan gagal mengosongkan selama pemeriksaan US terpanjang/extended (≥ 40 menit). Megacystis adalah tanda (sonografik) yang menunjukkan spektrum kondisi — paling sering disebabkan oleh obstruksi jalan keluar kandung kemih (LUTO), tetapi juga dapat disebabkan oleh kelainan genetik/sindromik, gangguan neuromuskular, atau dapat resolusi spontan pada beberapa kasus ringan.  --- 2. Patofisiologi (teori utama & mekanisme) Bladder outlet obstruction / LUTO (Lower Urinary Tract Obstruction): obstruksi mekanik (mis. Posterior Urethral Valves/PUV, atresia uretra, meatal stenosis) atau fungsional yang menyebabkan akumulasi urine intra-uterin → tekanan i...

Prune-Belly Syndrome

  1. Definisi Prune-Belly Syndrome (PBS) adalah kelainan kongenital langka yang secara klasik didefinisikan oleh triad: (1) defisiensi atau ketiadaan otot dinding abdomen sehingga kulit abdomen tampak keriput (“prune-like”), (2) malformasi saluran kemih (distensi kandung kemih, megaureter, hidronefrosis, vesicoureteral reflux, dan/atau kelainan uretra), dan (3) kriptorokdisme bilateral pada laki-laki. Spektrum klinis luas — dari kasus ringan sampai yang inkompatibel dengan kehidupan.  --- 2. Patofisiologi (ringkasan teori utama) Etiologi PBS belum sepenuhnya jelas; ada beberapa hipotesis yang saling melengkapi: 1. Obstruksi uretra prenatal (Urethral obstruction-malformation complex) — obstruksi aliran urine intrauterin → megakistitis dan dilatasi saluran kemih → tekanan balik dan gangguan perkembangan dinding perut serta descent testis. Hipotesis ini menjelaskan banyak kasus tetapi tidak semua temuan ekstra-genitourinari.  2. Gangguan perkembangan mesoderm (primary mesode...

Ancaman kehamilan: Abortus imminens, Partus imaturus imminens, dan Partus prematurus imminens

  --- 1. Abortus imminens (Threatened abortion) Definisi Abortus imminens adalah perdarahan per vaginam pada kehamilan sebelum usia viabilitas janin (umumnya <20 minggu) dengan serviks tertutup dan belum terjadi pengeluaran produk konsepsi, sehingga kehamilan masih berpotensi bertahan. Istilah internasional: threatened miscarriage / threatened abortion.  Patofisiologi singkat Penyebab perdarahan pada trimester pertama beragam: keguguran akibat kelainan kromosom embrio (paling sering), perdarahan subkorionik (subchorionic hematoma), implantasi yang iritasi, infeksi, atau kelainan serviks. Perdarahan menunjukkan adanya gangguan di antarmuka implantasi/korion atau perdarahan dari sumber genital — tetapi selama serviks tetap tertutup dan janin masih terlihat hidup, kehamilan berpeluang dipertahankan.  Tanda dan gejala Perdarahan vagina (coklat atau merah), sering ringan sampai sedang. Nyeri kram abdomen/suprapubik atau nyeri punggung bawah (kadang ringan). Tidak ada pengel...