Langsung ke konten utama

Siapa yang diuntungkan dari kejadian ini?

Ketika Anda menemui suatu kejadian besar atau ketika ada putusan yang berupa aturan dalam sistem kerja Anda atau masyarakat. Cobalah membesitkan dua pertanyaan besar ini: 

1. Siapa yang diuntungkan dari kejadian ini? 

Setiap kejadian besar, kegaduhan ataupun tragedi tragedi yang lain memang semua terjadi karena qodarullah atau takdir yang Alloh tetapkan. tapi, takdir itu hanya sedikit sekali yang murni terjadi begitu saja. 

Tugas kita bukan meminta pembaca budiman ini untuk bersikap paranoid. tapi, ya memang harus berpikir apakah kejadian ini benar benar kebetulan ataukah ada yang mendesainnya. bahkan, Proses yang awalnya tampak seperti kebetulan saja, bisa terjadi karena desain dari salah seorang atau kelompok.

Kembali pada pertanyaan awal. siapa sih yang diuntungkan dari kejadian ini. jadi ketika ada kejadian besar semacam kebakaran pasar atau runtuhnya bangunan apa. pertama, lihat. kalau kejadian ini terjadi siapa yang mendapatkan untung langsung. atau jika kejadian ini terjadi, jika mendapatkan pengganti atau membuat pengganti siapa yang akan mendapatkan untung.

kedua, saat kejadian ini terjadi apakah ada kejadian lain yang terjadi sehingga ada masking effect atau diversi perhatian kita kepada hal ini. misal ketika ada banyak kasus kehilangan Bebek tiba tiba dibuatkan pasar malam atau tiba tiba ada kebakaran dll.

ketiga, jika masih kesusahan dengan langkah satu dan dua. tunggu perlahan waktu demi waktu akan membuka, atau jika mau mencari penyebabnya, kumpulkan data demi data. dan cari benang merah kejadian kejadiannya.

2. Apa yang Saya dapatkan dari kejadian ini? 

Hal ini mungkin akan sering Anda dengan di page YouTube Mardigu WP. Saya dulu penyimak page tersebut. Anda boleh percaya beliau boleh tidak. Tetapi ingat. Nilai penting dari hal hal yang ada. 1. Ajaran baik itu bukan tentang siapa yang memberitahukan tetapi apa isinya. Saya ulangi "Cermati isinya"; 2. Pola pikir seseorang terhadap menyikapi sesuatu itu berdasar pembelajaran dan proses pengalaman yang sudah dialami.

Hal ini yang saya ambil dari casting beliau di youtube yakni siapa yang akan mengambil keuntungan - mendapatkan keuntungan dari adanya hal ini, kejadian ini, kebijakan ini. Premis ini perlu ditanamkan dalam pikiran kita karena biasanya premis ini akan muncul ketika kita dalam modus "alert" atau "survival mode". Ketika ada yang mengganggu "comfort zone" kita, baru kita menyadari "wah ternyata gini.. Wah ternyata gitu".

Jika kita menyadari lebih awal. Tentu, kita tidak mudah diombang ambingkan orang. Hal ini terkait dengan ketika ada kebijakan suatu organisasi, pasti dan idealnya seharusnya menguntungkan atau memberikan profitabilitas bagi organisasi dengan harapan dapat menjadi keuntungan bersama. Tetapi dewasa ini, ada nih beberapa orang yang menumpang visi dengan bersembunyi dibalik kalimat " Sesuai dengan tujuan kelompok ini.. " Dan lain sebagainya dan kita harus tetap waspada. 

Setelah itu? Ya.. Apa yang akan kita dapatkan dari kejadian ini? Untung? Netral alias tidak berpengaruh? Atau malah memberatkan kita atau memperbanyak ke riweuh an dalam diri kita? Itu sangat bisa terjadi. 

Nak, ketika menjadi tenaga profesional. Proses win win solution adalah ketika keringat keluar ada kontrapretasi yang didapatkan. Jadi, bedanya bekerja dan diperbudak ataupun kerja bakti kerja sosial adalah hal tersebut. Niat tetap menjadi nomer satu, tapi ingat. Ketika bekerja, label bekerja profesional, selalu ada term perjanjian di awal, disiplin menjalankan tugas dan ketika ada beban tambahan harus ada timbal balik yang didapatkan. Sepaham bapak seperti itu, berbeda dengan jika kita melakukan dengan suka rela atau berniat untuk beramal. Ya sudah. Ikhlaskan dan niatkan membantu karena Alloh. Dari situ juga akan ada keberkahan, kebaikan dan pahala. 

Begitu ya nak. 

Semoga bermanfaat untuk ananda menambah wawasan dan pandangan ya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mortui Vivos Doscent

Bismillah. Setelah bertahun - tahun berseragam sebagai mahasiswa kedokteran. Akhirnya resmi saya lulus dari Program Sarjana (S-1) Pendidikan Dokter FK UNS pada 17 Januari 2014 lalu dan diwisuda pada tanggal 8 Maret 2014. Satu quote yang saya masih selalu ingat pada masa masih di preklinik lalu adalah  "Mortui Vivos Doscent" Entah siapa yang memulai membuat quote ini. Bareng penasaran, langsung saya buka google. dan taraaa.. Quote yang saya artikan sebagai Dosen itu Mayat Hidup. Ternyata artinya berbeda jauh dengan apa yang saya pikirkan. Ini asli dari wikipedia tidak saya ubah tidak saya tambahkan, dan hasilnya adalah memang benar ini quote lebih cocok buat ahli anatomi, ahli bedah dan ahli forensik. tapi cuma bisa buat jadi pelengkap dasarnya. Bagi saya mungkin lebih suka dengan... "Vita magister est optimus" "Aliquam sed vivens mortuus vivos docent magister est optimus" Artinya : "Vita magister est optimus" - Kehidupan a...

48 Law of power (1)

Hukum 1   Jangan Pernah Lebih Tinggi dari Tuannya Selalu buat orang-orang di atas Anda merasa lebih nyaman.  Dalam keinginan Anda untuk menyenangkan atau mengesankan mereka, jangan bertindak terlalu jauh dalam menunjukkan bakat Anda atau Anda mungkin mencapai hal sebaliknya - beri inspirasi ketakutan dan ketidakamanan.  Buatlah tuan Anda tampil lebih cemerlang dari mereka dan Anda akan meraihnya ketinggian kekuasaan. Hukum 2   Jangan pernah terlalu percaya pada Teman, Pelajari cara menggunakan Musuh Waspadalah terhadap teman. Mereka akan mengkhianati Anda lebih cepat, karena mereka mudah membangkitkan rasa iri. Mereka juga menjadi manja dan tirani. Tapi pekerjakan mantan musuh dan dia akan lebih setia daripada seorang teman, karena dia harus membuktikan lebih.  Faktanya, Anda memiliki lebih banyak hal untuk ditakuti dari teman daripada dari musuh.  Jika Anda tidak memiliki musuh, temukan cara untuk membuatnya. Hukum 3   Sembunyikan Niat Anda Buat...

Visi

Bismillah. Saya masih tetap percaya bahwa setiap orang berhak memiliki visi. Salah. Maksud saya, setiap orang berhak bermimpi dan wajib memiliki visi. Bukan sebuah hal sepele, ketika kita tidak mempunyai visi. Visi adalah tujuan yang nantinya akan kita capai. Kearah mana kita akan berjalan. Dan kebanyakan orang, takut dan tidak bisa / tidak mempunyai visi. Mereka asal berjalan saja. Seperti yang saya katakan sebelumnya, bahwa setiap orang berhak mempunyai mimpi. Memang mimpi itu hak tiap tiap orang. Dalam teori defense mechanism, mimpi adalah sebuah derivat dari defense mechanisme yang ini penting bagi individu untuk mempertahankan ego diri dan menjauhkan dari depresi ataupun respons negatif akibat gagal mencapai cita - cita. Mimpi mirip dengan fantasi, yakni fantasi adalah sebuah hal yang abstrak dalam pikiran, dihasilkan dengan cara memanipulasi fakta - fakta di lapangan bertujuan untuk mempertahankan/mendapatkan suatu kenikmatan pikiran. Berbeda dengan visi. beras...