Langsung ke konten utama

48 Law of Power (8)

Hukum 36

Meremehkan Hal-hal yang tidak dapat Anda miliki: Mengabaikannya adalah Balas dendam terbaik
Dengan mengakui masalah kecil Anda memberinya keberadaan dan kredibilitas.  Semakin banyak perhatian Anda
membayar musuh, semakin kuat Anda membuatnya;  dan kesalahan kecil sering kali menjadi semakin buruk
terlihat saat Anda mencoba memperbaikinya.  Terkadang yang terbaik adalah membiarkan semuanya sendiri.  Jika ada sesuatu
Anda inginkan tetapi tidak dapat memiliki, tunjukkan penghinaan terhadapnya.  Semakin sedikit minat yang Anda ungkapkan, semakin unggul
kamu tampak.



Hukum 37

Buat Kacamata Menarik
Citra yang mencolok dan gerakan simbolik
yang agung menciptakan aura kekuatan - semua orang meresponsnya
mereka.  Tontonan panggung bagi orang-orang di sekitar Anda, penuh dengan visual yang memikat dan simbol yang bersinar
yang meningkatkan kehadiran Anda.  Terpesona oleh penampilan, tidak ada yang akan memperhatikan siapa Anda sebenarnya
perbuatan.



Hukum 38

Berpikirlah sesuka Anda tetapi berperilaku seperti orang lain
Jika Anda membuat pertunjukan melawan waktu, pamerkan ide-ide Anda yang tidak biasa dan
Dengan cara yang tidak ortodoks, orang akan berpikir bahwa Anda hanya menginginkan perhatian dan Anda memandang rendah
mereka.  Mereka akan menemukan cara untuk menghukum Anda karena membuat mereka merasa rendah diri.  Jauh lebih aman untuk berbaur
dalam dan memelihara sentuhan umum.  Bagikan orisinalitas Anda hanya dengan teman-teman yang toleran dan mereka yang
pasti menghargai keunikan Anda.



Hukum 39

Aduk Waters untuk Menangkap Ikan
Kemarahan dan emosi secara strategis kontraproduktif.  Anda harus selalu tetap tenang dan
objektif.  Tetapi jika Anda bisa membuat musuh Anda marah sambil tetap tenang, Anda mendapatkan a
memutuskan keuntungan.  Buat musuh Anda tidak seimbang: Temukan celah dalam kesombongan mereka yang melaluinya
Anda bisa mengocoknya dan Anda memegang senarnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mortui Vivos Doscent

Bismillah. Setelah bertahun - tahun berseragam sebagai mahasiswa kedokteran. Akhirnya resmi saya lulus dari Program Sarjana (S-1) Pendidikan Dokter FK UNS pada 17 Januari 2014 lalu dan diwisuda pada tanggal 8 Maret 2014. Satu quote yang saya masih selalu ingat pada masa masih di preklinik lalu adalah  "Mortui Vivos Doscent" Entah siapa yang memulai membuat quote ini. Bareng penasaran, langsung saya buka google. dan taraaa.. Quote yang saya artikan sebagai Dosen itu Mayat Hidup. Ternyata artinya berbeda jauh dengan apa yang saya pikirkan. Ini asli dari wikipedia tidak saya ubah tidak saya tambahkan, dan hasilnya adalah memang benar ini quote lebih cocok buat ahli anatomi, ahli bedah dan ahli forensik. tapi cuma bisa buat jadi pelengkap dasarnya. Bagi saya mungkin lebih suka dengan... "Vita magister est optimus" "Aliquam sed vivens mortuus vivos docent magister est optimus" Artinya : "Vita magister est optimus" - Kehidupan a

Ndoroisme

Tengah malam ini saya sedang terduduk, sesekali menenggak kopi dan berpikir, Ndoroisme itu nyata dan ada disekitar kita. Apa itu ndoroisme. Saya saja awalnya cuma berpikir pikir dan bergumam dalam hati opo kuwi ndoroisme..opo enek istilah ngonoan..(apa itu ndoroisme. Apa ada istilah seperti itu. Ya memang sih tidak ada istilah seperti itu, tapi setidaknya ada orang yang pernah menulis tentang hal ini, yaitu Pak Ahmad Syafii Maarif dalam artikel  "Ndoroisme" Part I beliau tulis di republika online. Kurang lebih begini yang beliau tulis. "Sikap hidup pejabat atau majikan yang serba-ndoro (tuan, majikan), ingin selalu diperlakukan sebagai tuan, laki-laki atau perempuan ( kakung utawi putri )." Bahkan beliau juga memaparkan dalam artikel tsb perwujudan atau contoh contoh sikap ndoroisme bersama dengan couple-ndoroisme alias babuisme ;)) "Perwujudan 'ndoroisme' ini bisa terlihat dalam berbagai bentuk: bersikap ABS-AIS (asal bapak senang-asal ibu senang), mem

The Outlier: Mas Pandu

Sejenak teringat seseorang - salah satu orang yang begitu inspiratif melekat dalam benak saya. Mas Pandu. Ya beliau adalah mas Pandu, Almarhum Mas Pandu. Beliau adik kelas saya, salah seorang outlier yang benar benar outlier dalam segalanya. Sosok beliau yang tinggi, bicara lembut tapi tegas, dan berprinsip. Bersyukur saya dipertemukan dengan beliau selama masa SMA. Menjadi adik kelas beliau pas. Sosok beliau menjadi inspirasi saat melatih kami adik kelas beliau dalam pleton inti, pasukan baris berbaris SMA Negeri 1 Bantul. Beliau sebagai pembeda memberikan kelembutan dalam pelatihan PBB. Metode yang berbeda dengan yang sebelum sebelumnya. Bukan dengan banyak hukuman tetapi konsekuensi dan tanggungjawab ketika tidak disiplin dan melakukan kesalahan. Kami diberikan pemahaman, bukan dipaksa untuk menjalani hukuman atas kesalahan. Tipis bukan perbedaannya? Inspirasi beliau tidak hanya dalam hal itu saja. Beliau ternyata memang memiliki banyak pengaruh dan juga prestasi terutama di dalam