Langsung ke konten utama

Prune-Belly Syndrome

 


1. Definisi


Prune-Belly Syndrome (PBS) adalah kelainan kongenital langka yang secara klasik didefinisikan oleh triad: (1) defisiensi atau ketiadaan otot dinding abdomen sehingga kulit abdomen tampak keriput (“prune-like”), (2) malformasi saluran kemih (distensi kandung kemih, megaureter, hidronefrosis, vesicoureteral reflux, dan/atau kelainan uretra), dan (3) kriptorokdisme bilateral pada laki-laki. Spektrum klinis luas — dari kasus ringan sampai yang inkompatibel dengan kehidupan. 



---


2. Patofisiologi (ringkasan teori utama)


Etiologi PBS belum sepenuhnya jelas; ada beberapa hipotesis yang saling melengkapi:


1. Obstruksi uretra prenatal (Urethral obstruction-malformation complex) — obstruksi aliran urine intrauterin → megakistitis dan dilatasi saluran kemih → tekanan balik dan gangguan perkembangan dinding perut serta descent testis. Hipotesis ini menjelaskan banyak kasus tetapi tidak semua temuan ekstra-genitourinari. 



2. Gangguan perkembangan mesoderm (primary mesodermal arrest) — cacat primitif pada perkembangan somatik/splanchnic mesoderm → displasia/agenesis otot dinding abdomen, abnormalitas dinding saluran kemih dan gubernaculum (menjelaskan keterlibatan banyak jaringan yang berasal dari mesoderm). 



3. Dasar genetik — sebagian kasus sporadik, tetapi beberapa mutasi dan copy-number variants pada gen yang mengatur myogenesis/kontraksi otot polos (mis. FLNA, MYOCD, ACTG2, gene lain yang terkait megabladder) telah dilaporkan sehingga PBS dapat bersifat genetik heterogen pada kelompok tertentu. 




Catatan: derajat compromise ginjal (displasia ginjal/kerusakan akibat refluks atau obstruksi) dan adanya oligohydramnios (→ hipoplasia paru) sangat menentukan prognosis neonatal. 



---


3. Tanda dan Gejala


Spektrum klinis sangat bervariasi; manifestasi utama meliputi:


Abdomen: dinding abdomen hipotonik/lemah dengan kulit keriput (penampilan “prune”).


Saluran kemih: pembesaran kandung kemih (megacystis), hidroureteronefrosis bilateral, vesicoureteral reflux, katup uretra posterior atau kelainan uretra lain; sering terjadi infeksi saluran kemih berulang.


Reproduksi (laki-laki): kriptorokdisme bilateral (testis intraabdomen). Pada wanita kasus lebih jarang tetapi dapat menunjukkan abnormalitas urogenital.


Lain-lain: tergantung beratnya, dapat ditemukan hipoplasia paru (dari oligohydramnios), kelainan ortopedi, kardiak, gastrointestinal atau kelainan genetik-sindromik yang menyertai.

Gejala yang muncul bisa sejak prenatal (diagnosis antenatal lewat US) atau terdeteksi saat lahir/masa bayi. 




---


4. Kriteria Diagnosis (klinis / praktis)


Diagnosis PBS biasanya berbasis klinis/radiologis:


Kriteria klasik (triad): 1) defisiensi otot dinding abdomen; 2) kelainan saluran kemih (dilatasi/KUB abnormal); 3) kriptorokdisme bilateral (pada laki-laki). Kehadiran ketiga unsur ini pada neonatus/saat pemeriksaan bayi → diagnosis PBS. 



Catatan: ada varian/pseudo-PBS (mis. dilatasi saluran kemih tanpa insufisiensi otot abdomen) — perlu diferensiasi. Prenatal, temuan US megacystis + oligohydramnios sugestif; konfirmasi pasca-natal dengan pemeriksaan urologi/imaging. 



---


5. Cara Penegakkan Diagnosis (alur pemeriksaan)


1. Anamnesis & pemeriksaan fisik: temukan penampakan abdomen keriput/lemah, inspeksi genital (testis tidak turun).



2. Pemeriksaan prenatal: ultrasonografi janin (USG) — dapat mendeteksi megacystis, hidronefrosis, oligohydramnios; diagnosis sering dibuat pada trimester II. Jika terdeteksi, rujuk ke fetomaternal dan perinatologi. 



3. Pemeriksaan postnatal awal: ultrasonografi abdomen/kidney (USG renal-bladder), pemeriksaan fungsi ginjal (serum kreatinin, BUN), analisis urin, kultur urin. 



4. Urodinamik / VCUG (voiding cystourethrogram): untuk menilai vesicoureteral reflux, bentuk dan ukuran kandung kemih, dan kelainan uretra (termasuk posterior urethral valves jika ada). 



5. Renal scintigraphy (DMSA / MAG3): menilai parenkim ginjal, fungsi regional, dan scarring kronik; penting untuk prognosis fungsi ginjal jangka panjang. 



6. Kajian genetik jika dicurigai: karyotipe dan/atau panel genetik (exome/array) bila ada fitur sindromik atau bila ada riwayat keluarga; beberapa gen terkait telah diidentifikasi. 





---


6. Pemeriksaan Penunjang — gambaran hasil (ringkasan praktis)


USG prenatal: megacystis (kandung kemih sangat membesar), dilatasi ureter, hidronefrosis, oligohydramnios; kadar keparahan berkorelasi dengan risiko hipoplasia paru & mortalitas neonatus. 


USG neonatal abdomen/kidney: megacystis, hidronefrosis bilateral, megaureter. Kulit dinding perut terlihat tipis/keriput. 


VCUG: menilai VUR (sering ditemukan) dan kelainan uretra (cek adanya PUV atau kelainan lain). Pada banyak pasien PBS, pengosongan kandung kemih tidak efisien. 


Renal scan (DMSA / MAG3): menilai parenkim, fungsi dan adanya jaringan parut (scarring) pada ginjal — sangat penting untuk menentukan prognosis ginjal jangka panjang. 


Laboratorium: serum kreatinin (fungsi ginjal), gas darah bila ada masalah pernapasan/hipoplasia paru; kultur urin untuk mendeteksi ISK. 


Pemeriksaan tambahan: rontgen dada bila dicurigai hipoplasia paru; pemeriksaan ortopedi/kardiak sesuai temuan klinis. 




---


7. Catatan Prognosis & Implikasi Klinis (singkat)


Prognosis sangat bergantung pada derajat displasia ginjal dan komplikasi paru (akibat oligohydramnios). Beberapa anak membutuhkan intervensi urologi berulang, dialisis, atau transplantasi ginjal; yang lain bertahan hidup dan berfungsi relatif baik setelah manajemen adekuat. ‎Penatalaksanaan bersifat multidisipliner (neonatologi, nefrologi pediatrik, urologi pediatrik, perinatologi, bedah plastik/rekonstruksi jika perlu). 




---


8. Ringkasan praktis untuk skripsi — poin penting yang bisa dipakai langsung


Definisi singkat (1-2 kalimat): triad klasik PBS. 


Etiologi: multifaktorial — teori obstruksi uretra prenatal vs mesodermal arrest; bukti genetik baru (FLNA, MYOCD, ACTG2, dll.). 


Diagnosis: kombinasi temuan klinis + imaging (USG prenatal/postnatal, VCUG, renal scan). 


Pemeriksaan penunjang dan hasil tipikal: megacystis, hidronefrosis, VUR, penurunan fungsi ginjal pada DMSA/MAG3. 




---


Referensi (Vancouver — siapkan untuk langsung dipakai di skripsi)


1. Cunningham FG, Leveno KJ, Dashe JS, Hoffman BL, Casey BM, Spong CY, editors. Williams Obstetrics. 26th ed. New York: McGraw-Hill Education; 2022.



2. Pomajzl AJ. Prune belly syndrome. StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544248/



3. Lopes RI, Baker LA, Dénes FT, Cocuzza M. Modern management of and update on prune belly syndrome. J Pediatr Urol. 2021 Apr 24;17(4):548–554. doi:10.1016/j.jpurol.2021.04.010. PMCID: PMC8502198.



4. Conegundes AF, Garcia ISB, Miranda BCB, et al. Prune-belly Syndrome: An Update. Curr Pediatr Rev. 2025;21(4):304–314. doi:10.2174/0115733963285237240524042142.



5. Medscape. Prune belly syndrome. eMedicine (overview). Updated 2023. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/447619-overview



6. Orphanet. Prune belly syndrome — Summary. Available from: https://www.orpha.net/consor/cgi-bin/OC_Exp.php?Lng=EN&Expert=2970



7. MSD Manual / Professional. Prune-Belly Syndrome (Triad Syndrome). MSD Manual. Updated 2024. Available from: https://www.msdmanuals.com/professional/pediatrics/congenital-renal-and-genitourinary-anomalies/prune-belly-syndrome-triad-syndrome



8. Hudono S, Yenny Y, et al. (contoh artikel Indonesia / review klinik) Paediatrica Indonesiana. 2009;49(5):… (contoh referensi lokal pembahasan PBS).



9. Saifuddin AB, Rachimhadhi T, Wiknjosastro GH, editors. Ilmu Kebidanan (Sarwono Prawirohardjo). 4th ed. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2020.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidak Perlu

Suatu hari nak.. Jika kamu menyalahkan orang lain atas keadaanmu.. Jika kamu menyalahkan situasi atas kejadian yang terjadi pada dirimu... Ingatlah selalu... Dunia ini tidak hanya berpusat kepada dirimu... Kehidupanmu lah yang membuat dunia terasa bergerak pada dirimu.. Bukan Bapak memintamu untuk menyalahkan hidupmu, tetapi Bapak minta kamu berjalan bergeraklah dengan kehidupanmu itu untuk mengubah apa yang terjadi kepadamu... Mungkin ada hal yang bisa bapak ajarkan kepadamu.. Mungkin ada hal yang sempat bisa bapak contohkan kepadamu.. Tetapi masih ada banyak hal... Ada banyak ilmu.. Ada banyak pelajaran yang selalu bisa kamu pahami dan pelajari sendiri kelak.. Ingatlah selalu.. Kita bertanggungjawab atas hidup kita sendiri.. atas apa yang kita pilih.. kita lakukan.. Kita bisa sedih karena orang lain.. Kita bisa kecewa karena perbuatan orang lain.. Bahkan kita pun bisa ikut bahagia hanya karena orang lain bahagia... Lalu, kenapa bisa begitu? Itulah tadi.. Pilihanmu untuk b...

Sesingkat itu..

 Nak, kali ini bapak akan mengingatkanmu tentang konsep manners matter. Ya bagaimana manners Kita sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Bagaimana attitude akan berpengaruh besar dalam kehidupan kita. Sepenting itu kah. Benar. Manners Dan attitude ternyata adalah rangkaian dari habit yg harus dipupuk sejak dini. Di era dewasa ini dan kehidupan dewasa ini penting karena nantinya habit kecil kecil kitalah yg akan membuat manners Kita terhadap kejadian terhadap orang lain yang tentunya tidak akan kita ketahui ke depannya akankah menjadi takdir besar kita ataukah hanya numpang lewat saja.  Bapak pernah memberitahumu tentang memilih dengan dewasa, memilih dengan bertanggung jawab dan teknisnya seperti apa. ketika kita memilih untuk berbuat ataupun tidak berbuat tentu kita akan tahu konsekuensinya. Bapak ulangi, kita harus menakar konsekuensinya. Penyesalan adalah hal yang hadir ketika ekspektasi tidak sesuai dengan realita. Ketika ada diskrepansi antara apa yang kita perhitungkan...

Kurva Lubchenko

Kurva Lubchenko adalah kurva untuk menaksir perkiraan berat badan janin pada kehamilan, apakah janin tersebut kecil sesuai atau besar dari masa kehamilan. Berikut wallpaper Hp yang dapat didownload untuk anda. Feel free to take pals.