Langsung ke konten utama

Penggunaan Injeksi Metilprednisolon vs Injeksi Deksametason pada kehamilan dengan Penyakit Autoimun


1. Ruang lingkup klinis — penyakit autoimun yang sering relevan pada kehamilan


(Penekanan untuk skripsi: pilih 3–6 penyakit utama; di bawah saya bahas 5 yang sering ditemui dan berimplikasi pada terapi steroid)


1. Systemic lupus erythematosus (SLE)




Definisi: Penyakit autoimun multisistem yang ditandai autoantibodi (termasuk anti-dsDNA, anti-Sm) dan dapat menyerang kulit, ginjal, sendi, sistem hematologi, serta sistem kardiovaskular.


Patofisiologi ringkas: Gangguan toleransi B/T, pembentukan imun kompleks yang mengendap pada organ (mis. glomerulus), aktivasi komplemen, dan peradangan sistemik. Kehamilan dapat memperburuk atau menenangkan SLE tergantung aktivitas penyakit sebelum konsepsi. 


Tanda & gejala: demam, ruam malar, artralgia, proteinuria/hematuria (nefritis lupis), kelelahan, trombositopenia, manifestasi kardiopulmonal.


Kriteria diagnosis / penegakan: kombinasi klinis dan serologi (ANA, anti-dsDNA, anti-Sm, C3/C4, urinalisis; gunakan kriteria klasifikasi SLE terbaru sebagai rujukan saat menulis metodologi skripsi). 


Pemeriksaan penunjang (gambaran): ANA positif, anti-dsDNA meningkat saat flare lupus, penurunan komplemen (C3/C4) saat aktifitas tinggi, urin: proteinuria/sel silinder, bila dicurigai lupus nephritis → biopsi ginjal jika indikasi. 



2. Antiphospholipid syndrome (APS)




Definisi: Gangguan autoimun yang ditandai trombosis arteri/vena dan/atau komplikasi kehamilan (abortus berulang, pre-eklampsia berat, kematian janin) dengan antibodi antiphospholipid (LA, anti-β2-GP1, anticardiolipin).


Patofisiologi: Antibodi antiphospholipid menyebabkan aktivasi sel endotel, trombosit, dan koagulasi → hiperkoagulabilitas plasenta & trombosis vaskular.


Tanda & gejala: riwayat trombosis, abortus berulang, preterm birth karena pre-eklampsia / insufisiensi plasenta.


Diagnosis: kombinasi klinis (trombotik / obstetrik) + antibodi antiphospholipid yang positif ≥12 minggu.


Pemeriksaan penunjang: Lupus anticoagulant, anticardiolipin IgG/IgM, anti-β2-glycoprotein-I; pemeriksaan koagulasi bila diperlukan. (Manajemen pada kehamilan sering melibatkan aspirin + heparin, dan steroid tidak rutin kecuali ada gambaran inflamasi spesifik).



3. Immune thrombocytopenia (ITP)




Definisi: Gangguan autoimun yang menyebabkan destruksi trombosit perifer oleh autoantibodi (sering terkait produksi antibodi anti-trombosit).


Patofisiologi: Antibodi terhadap antigen trombosit → opsonisasi dan clearing terutama di limpa → trombositopenia.


Tanda & gejala: trombositopenia asimptomatik atau perdarahan mukokutan, mudah memar. Pada kehamilan perlu membedakan dari pre-eclampsia/HELLP.


Diagnosis: diagnosis eksklusi (aturan: riwayat, pemeriksaan fisik, hitung trombosit; eliminasi penyebab lain seperti ITP sekunder, obat, pre-eclampsia).


Pemeriksaan penunjang: hitung trombosit ulang, smear darah tepi, tes fungsi hati/ ginjal untuk mengecualikan HELLP. Pedoman terapi ITP dewasa menyarankan kortikosteroid (prednisone/prednisolone atau dexamethasone pada regimen tertentu) atau IVIG jika perlu; pada kehamilan steroid dan IVIG adalah pilihan utama awal. 



4. Penyakit tiroid autoimun (Graves / Hashimoto) — relevansi karena antibodi dapat menyeberang plasenta dan mempengaruhi fetus (mis. TRAb pada Graves → fetal thyrotoxicosis). Diagnosis dengan TSH, fT4, TRAb; steroid peran terbatas (kadang diberikan untuk thyroid storm atau indikasi inflamasi lain), bukan terapi utama tiroid. (Sumber pedoman lokal INACOG dan buku teks kebidanan). 



5. Myasthenia gravis (MG)




Definisi: Gangguan neuromuskular autoimun akibat antibodi terhadap reseptor ACh atau protein terkait → kelemahan otot yang menurun dengan aktivitas.


Patofisiologi: Antibodi maternal dapat menyeberang plasenta → transient neonatal myasthenia. Terapi imunomodulator (termasuk steroid) digunakan untuk mengendalikan gejala maternalis.


Diagnosis & penunjang: klinis, pemeriksaan elektromiografi, antibodi anti-AChR / anti-MuSK.




---


2. Prinsip penggunaan kortikosteroid sistemik pada kehamilan (intisari)


Tujuan: mengendalikan flare autoimun maternal (menurunkan peradangan/imun) untuk menyelamatkan fungsi organ ibu dan mencegah komplikasi kehamilan sekunder akibat aktivitas penyakit. 


Pertimbangan utama: efektivitas maternal vs potensi paparan fetal (transfer plasenta) dan efek jangka panjang pada janin. Banyak steroid (prednisone, prednisolone, metilprednisolon) dimetabolisme oleh enzim plasenta (11β-HSD2) menjadi bentuk kurang aktif → mengurangi paparan fetal, sedangkan steroid sintetis seperti dexamethasone/betamethasone relatif tahan terhadap inaktivasi ini sehingga menyeberang plasenta lebih banyak. Ini menjadi dasar preferensi steroid tertentu untuk terapi maternal vs terapi fetal. 




---


3. Metilprednisolon vs deksametason — perbandingan klinis dan farmakologi


3.1 Farmakologi singkat


Metilprednisolon (methylprednisolone): kortikosteroid glukokortikoid sistemik; digunakan oral/IV. Secara farmakologi mirip prednisolon, namun potensi anti-inflamasi sedikit lebih tinggi per mg. Metilprednisolon dan prednisolon merupakan substrat bagi enzim plasenta (11β-HSD2) sehingga banyak diubah menjadi metabolit kurang aktif → relatif lebih sedikit mencapai sirkulasi fetal dibanding dexamethasone. 


Deksametason (dexamethasone): steroid sintetis yang kuat, tahan inaktivasi oleh 11β-HSD2 → menyeberang plasenta dengan mudah dan mempunyai aktivitas feto-aktif tinggi. Oleh karena itu deksametason sering dipakai bila tujuan terapi adalah efek pada janin (mis. maturasi paru janin antenatal, atau terapi untuk beberapa kelainan fetal seperti edema atau atrioventrikular block karena lupus maternal dalam beberapa protokol), tetapi penggunaannya pada terapi maternal harus berhati-hati karena paparan fetal lebih besar. 



3.2 Transfer plasenta & paparan fetal (inti yang perlu dicantumkan di skripsi)


Prednisolon/metilprednisolon → lebih banyak dimetabolisme oleh 11β-HSD2 sehingga hanya sebagian kecil masuk ke sirkulasi fetal (serapan fetus umumnya jauh lebih rendah dibandingkan deksametason). Deksametason menyeberang plasenta lebih mudah dan menyebabkan paparan fetal yang lebih besar. Pernyataan ini penting untuk skripsi saat membandingkan risiko efek janin. 



3.3 Indikasi klinis di kehamilan — kapan salah satu lebih dipilih


Untuk mengobati flare maternal (SLE berat, exacerbation autoimun, terapi imunosupresif maternal): umumnya prednisolone / metilprednisolon (atau hydrocortisone) dipilih karena memberikan imunosupresi maternal dengan paparan fetal relatif lebih rendah. Untuk flare berat (mis. lupus nefritis berat, vasculitis), dokter sering menggunakan pulse IV methylprednisolone (mis. 500–1000 mg/hari selama 1–3 hari) diikuti taper oral — namun regimen spesifik harus mengikuti pedoman lokal dan konsilium. (Literatur melaporkan penggunaan pulse methylpred untuk flare berat pada kehamilan). 


Untuk efek fetal yang diinginkan (maturasi paru, terapi fetal spesifik): gunakan dexamethasone atau betamethasone (contoh: antenatal corticosteroid untuk maturasi paru pra-lahir; atau protokol tertentu untuk fetal-indicated therapy seperti beberapa kasus AV block fetalis). Untuk tujuan ini paparan fetal adalah tujuan; untuk indikasi maternal bukan pilihan utama. 



3.4 Bukti efek samping & risiko pada janin


Paparan prenatal glukokortikoid (terutama steroid yang menembus plasenta seperti dexamethasone) dikaitkan pada studi hewan dan beberapa studi observasional manusia dengan perubahan programing fetal (potensi efek pertumbuhan, metabolik, neurodevelopment pada beberapa kondisi/rezim pengobatan berulang). Namun manfaat klinis sering bervariasi menurut dosis, timing (trimester), lama penggunaan dan apakah tujuan pengobatan menguntungkan ibu/jiwa janin. Oleh karena itu, pemakaian deksametason untuk tujuan maternal harus dievaluasi ketat. 



3.5 Bukti & pedoman praktik


Pedoman klinis (ACOG, RCOG, British Society for Rheumatology, ASH, dll.) menegaskan: prednisone/prednisolone atau metilprednisolon lebih sering direkomendasikan untuk pengobatan penyakit autoimun maternal karena metabolisme plasenta yang mengurangi paparan fetal; dexamethasone/betamethasone digunakan bila efek fetal diinginkan (mis. maturasi paru) atau dalam protokol fetal-terapeutik tertentu. 



3.6 Contoh aplikasi klinis (ringkasan)


SLE (flare maternal): prefer metilprednisolon (IV pulse bila berat) → bertujuan kendalikan aktivasi penyakit ibu; hindari penggunaan dexamethasone kronis kecuali ada indikasi fetal. 


ITP pada kehamilan: awalnya prednisolone / prednisone (atau methylprednisolone); IVIG jika perdarahan atau jika steroid kontraindikasi/ tidak efektif; dexamethasone dapat dipakai pada regimen kortikosteroid tertentu (ASIH/ASH membahas pilihan regimen), namun perhatikan paparan fetal. 


Fetal indications (mis. maturasi paru remaja janin <34 minggu): betamethasone/dexamethasone intramuskular tetap standar; ini berbeda tujuan dari terapi maternal imunosupresif. 




---


4. Rekomendasi praktis untuk penulisan skripsi / protokol penelitian


1. Jelas definisikan populasi: kehamilan dengan penyakit autoimun mana (mis. SLE aktif, ITP, APS), trimester berapa pasien dirawat, apakah ada komorbiditas.



2. Pisahkan tujuan terapi maternal vs fetal: bila penelitian membandingkan steroid, tentukan apakah tujuan adalah mengobati ibu (imunosupresi) atau memodifikasi kondisi janin.



3. Gunakan outcome bermakna: pada ibu — kontrol flare (skala aktivitas), kebutuhan terapi tambahan, efek samping maternal (glukosa, hipertensi), dan pada janin — berat lahir, prematuritas, mortalitas neonatus, tanda kortikal/adrenal suppression, perkembangan jangka panjang bila memungkinkan.



4. Catat dosis & lama terapi secara rinci (mis. methylpred pulse 500 mg x 3 hari lalu taper; dexamethasone 6 mg IM q12h x 4 dosis untuk maturasi paru) — gunakan regimen yang didukung pedoman bila memungkinkan.



5. Analisis risiko manfaat: jelaskan secara eksplisit mengapa memilih metilprednisolon vs deksametason untuk populasi studi Anda, berikan dasar farmakologis (11β-HSD2) dan dukungan pedoman.





---


5. Kesimpulan ringkas


Untuk pengobatan penyakit autoimun pada ibu hamil di mana tujuan adalah menekan peradangan maternal tanpa sengaja mengekspos janin, metilprednisolon / prednisolone (atau hydrocortisone) umumnya lebih disukai karena metabolisme plasenta yang mengurangi paparan fetal. 


Deksametason menyeberang plasenta lebih mudah dan lebih cocok bila tujuan adalah efek pada janin (mis. maturasi paru atau terapi fetal spesifik), tetapi penggunaannya untuk terapi maternal kronis/berulang harus dipertimbangkan secara hati-hati akibat potensi paparan fetal yang lebih besar. 


Keputusan akhir harus berbasis evaluasi risiko/benefit individual dan kolaborasi multidisiplin (obstetri, rheumatologi/imunologi, hematologi bila ITP/APS). 




---


6. Referensi (format Vancouver — siap pakai untuk skripsi)


1. Cunningham FG, Leveno KJ, Dashe JS, Hoffman BL, Casey BM, Spong CY, editors. Williams Obstetrics. 26th ed. New York: McGraw-Hill Education; 2022. 



2. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan (Sarwono Prawirohardjo). Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2020. (edisi/halaman sesuai buku Anda). 



3. Silver RM, et al. Systemic lupus erythematosus in pregnancy. Am J Obstet Gynecol. 2023. (ACOG-endorsed review / practice guidance). 



4. Pofi R, et al. Glucocorticoids in pregnancy. Review/Clinical overview. 2019. (akses PubMed Central). 



5. de Vetten L, et al. Maternal use of prednisolone is unlikely to be associated ... [article]. 2017. (analisis paparan prednisolone/plasenta). 



6. Ocejo A, et al. Methylprednisolone. StatPearls [Internet]. 2024. (farmakologi & penggunaan klinis). 



7. Fogerty AE, et al. ITP in pregnancy: diagnostics and therapeutics in 2024. Review (2024). 



8. Neunert C, Terrell DR, Arnold DM, et al. American Society of Hematology 2019 guidelines for immune thrombocytopenia. Blood Adv. 2019. 



9. Huang W, et al. Dexamethasone induces an imbalanced fetal-placental... Research article 2021 (on fetal/placental effects of dexamethasone). 



10. Royal College of Obstetricians and Gynaecologists. Antenatal corticosteroids to reduce neonatal morbidity and mortality. Green-top Guideline No. 74. RCOG; (online resource). 





---

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidak Perlu

Suatu hari nak.. Jika kamu menyalahkan orang lain atas keadaanmu.. Jika kamu menyalahkan situasi atas kejadian yang terjadi pada dirimu... Ingatlah selalu... Dunia ini tidak hanya berpusat kepada dirimu... Kehidupanmu lah yang membuat dunia terasa bergerak pada dirimu.. Bukan Bapak memintamu untuk menyalahkan hidupmu, tetapi Bapak minta kamu berjalan bergeraklah dengan kehidupanmu itu untuk mengubah apa yang terjadi kepadamu... Mungkin ada hal yang bisa bapak ajarkan kepadamu.. Mungkin ada hal yang sempat bisa bapak contohkan kepadamu.. Tetapi masih ada banyak hal... Ada banyak ilmu.. Ada banyak pelajaran yang selalu bisa kamu pahami dan pelajari sendiri kelak.. Ingatlah selalu.. Kita bertanggungjawab atas hidup kita sendiri.. atas apa yang kita pilih.. kita lakukan.. Kita bisa sedih karena orang lain.. Kita bisa kecewa karena perbuatan orang lain.. Bahkan kita pun bisa ikut bahagia hanya karena orang lain bahagia... Lalu, kenapa bisa begitu? Itulah tadi.. Pilihanmu untuk b...

Sesingkat itu..

 Nak, kali ini bapak akan mengingatkanmu tentang konsep manners matter. Ya bagaimana manners Kita sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Bagaimana attitude akan berpengaruh besar dalam kehidupan kita. Sepenting itu kah. Benar. Manners Dan attitude ternyata adalah rangkaian dari habit yg harus dipupuk sejak dini. Di era dewasa ini dan kehidupan dewasa ini penting karena nantinya habit kecil kecil kitalah yg akan membuat manners Kita terhadap kejadian terhadap orang lain yang tentunya tidak akan kita ketahui ke depannya akankah menjadi takdir besar kita ataukah hanya numpang lewat saja.  Bapak pernah memberitahumu tentang memilih dengan dewasa, memilih dengan bertanggung jawab dan teknisnya seperti apa. ketika kita memilih untuk berbuat ataupun tidak berbuat tentu kita akan tahu konsekuensinya. Bapak ulangi, kita harus menakar konsekuensinya. Penyesalan adalah hal yang hadir ketika ekspektasi tidak sesuai dengan realita. Ketika ada diskrepansi antara apa yang kita perhitungkan...

Kurva Lubchenko

Kurva Lubchenko adalah kurva untuk menaksir perkiraan berat badan janin pada kehamilan, apakah janin tersebut kecil sesuai atau besar dari masa kehamilan. Berikut wallpaper Hp yang dapat didownload untuk anda. Feel free to take pals.