Langsung ke konten utama

Solusio plasenta / Abruptio plasenta dan Vasa previa

 

---

1. Abruptio plasenta (Solusio plasenta)


1.1 Definisi


Abruptio plasenta (placental abruption) adalah pemisahan prematur sebagian atau seluruh plasenta dari dinding uterus sebelum kelahiran bayi (setelah 20 minggu kehamilan sampai sebelum lahirnya janin). Kondisi ini merupakan penyebab perdarahan antepartum dan dapat mengancam keselamatan ibu dan janin. 


1.2 Patofisiologi (ringkasan)


Cedera atau gangguan perfusi vaskular decidua → ruptur pembuluh decidual retroplasental → hematoma retroplasental yang dapat memperbesar dan menyebabkan pemisahan plasenta.


Proses inflamasi, iskemia placenta, gangguan aterosklerotik pembuluh uterus, hipertensi/ preeklampsia, trauma, dan koagulopati dapat memicu atau memperparah abruption.


Derajat abruption dan besar hematoma menentukan dampak maternal (perdarahan, syok, DIC) dan fetal (gagal oksigenasi, hypoxia, kematian). 



1.3 Faktor risiko penting


Termasuk hipertensi kronik atau hipertensi kehamilan, preeklampsia, trauma abdomen, merokok, kokain, ruptura uterus sebelumnya, multiparitas, pecah ketuban prematur, dan riwayat abruption sebelumnya. Prevalensi ~0.4–1% kehamilan; akibatnya signifikan untuk morbiditas maternal/fetal. 


1.4 Tanda dan gejala klinis


Nyeri abdomen/plasenta: nyeri perut atau punggung yang tiba-tiba, sering intens.


Perdarahan vaginal (variabel; bisa banyak atau sedikit — beberapa kasus "concealed hemorrhage" tanpa perdarahan eksternal).


Kontraksi uterus persisten atau uterus yang kencang/tetani (board-like uterus).


Tanda kompromi janin: detak jantung janin abnormal, bradikardia atau pola abnormal pada CTG.


Tanda kegawatan maternal: takikardia, hipotensi, meningkatnya perdarahan, dan gejala koagulopati (mudah berdarah, hemoragik). 



1.5 Kriteria diagnosis / penegakkan diagnosis (prinsip)


Tidak ada satu pemeriksaan tunggal yang "definitif" secara cepat—diagnosis sering klinis ditunjang pemeriksaan penunjang. Hal penting:


Kecurigaan klinis pada triad: perdarahan antepartum (atau tanda hemoragik), nyeri uterus, dan kontraksi/tonus uterus abnormal → selalu pertimbangkan abruptio.


Penilaian hemodinamik ibu dan status janin (CTG/USG).


Diagnosis dikonfirmasi secara kombinasi sejarah, pemeriksaan fisik, CTG, ultrasonografi, dan evaluasi laboratorium (HB, hitung trombosit, koagulasi). Namun, USG seringkali sensitivitas terbatas untuk mendeteksi abruption (hematoma retroplasental kadang tidak terlihat). Jika kecurigaan klinis kuat, manajemen segera lebih prioritas daripada konfirmasi radiologis. 



1.6 Pemeriksaan penunjang — gambaran hasil


1. Ultrasonografi (USG)


Dapat menunjukkan hematoma retroplasental (hiperekoik/hipoekohik tergantung usia hematoma), pemisahan plasenta, atau tidak ada temuan (negatif palsu mungkin). USG sensitifitas terbatas → negatif USG tidak menyingkirkan abruption. Transabdominal biasa digunakan; transvaginal/perineal bukan tipe utama di abruption. 




2. Kardiotokografi (CTG)


Menunjukkan pattern fetal distress: decelerations, bradikardia, atau non-reassuring patterns; perubahan CTG sering kali manifestasi awal kompromi janin. 




3. Laboratorium


Hb/Ht: turun bila perdarahan signifikan.


Trombosit dan profil koagulasi (PT, aPTT, fibrinogen): untuk mendeteksi dan memantau DIC; fibrinogen rendah berkaitan dengan derajat abruption dan risiko koagulopati.


Bila perdarahan besar: persiapan cross-match dan pemeriksaan darah lengkap. 




4. Kleihauer-Betke (jarang dipakai untuk abruption akut; lebih untuk fetomaternal hemorrhage), bukan pemeriksaan rutin untuk menegakkan abruption akut. 



5. Temuan pada operasi/eksplorasi


Pada laparotomi atau saat persalinan, hematoma retroplasental atau area plasenta yang terpisah terlihat jelas—ini sering merupakan "gold standard" verifikasi post-hoc. 






---


2. Vasa previa


2.1 Definisi


Vasa previa adalah kondisi di mana pembuluh darah janin (fetal vessels) yang tidak terlindungi (mis. pembuluh yang berjalan melalui selubung membran karena inseri kord velamentosa atau rute vena/arteri marginal) melintasi atau berada sangat dekat dengan os serviks internal. Jika terjadi pecah ketuban atau tekanan saat persalinan, pembuluh ini dapat ruptur → perdarahan fetal masif → eksanguinasi dan kematian neonatal jika tidak ditangani segera. 


2.2 Patofisiologi (ringkasan)


Penyebab sering berkaitan dengan velamentous cord insertion (inserse kord yang tidak menempel pada permukaan plasenta namun masuk membran) atau dengan lapisan plasenta vasa previa tipe 2/3 (mis. sisa tali/vena yang berjalan di dekat os).


Saat membran pecah, pembuluh tersebut dapat terbuka sehingga darah janin (darah rendah tekanan maternal) keluar cepat—mengakibatkan hipovolemia fatal pada janin. 



2.3 Faktor risiko


Plasenta previa, velamentous cord insertion, multiple gestasi (hamil kembar), alat reproduksi bantu (ART), kehamilan dengan placenta bilobed/ succenturiate lobe. Prevalensi relatif jarang (perkiraan 1:1200–1:5000), walau makin sering terdeteksi karena penggunaan ultrasonografi. 



2.4 Tanda dan gejala klinis (klasik)


Pendarahan vaginal tiba-tiba setelah pecah ketuban + detak jantung janin yang cepat menurun/bradikardia (paling khas: bayi mengalami bradikardia mendadak setelah ibu mengalami perdarahan).


Sering tidak nyeri (painless vaginal bleeding) pada saat membran pecah karena sumber darah adalah pembuluh janin bukan decidua maternal. Namun jika belum terjadi rombakan membran, sering asimptomatik — oleh sebab itu diagnosis prenatal sangat penting. 



2.5 Kriteria diagnosis / penegakkan diagnosis


Diagnosis prenatal: transvaginal ultrasound (TVS) dengan color Doppler adalah pemeriksaan rujukan untuk mendeteksi pembuluh fetal yang melintasi internal os. Banyak pedoman merekomendasikan konfirmasi dengan color Doppler dan pemantauan ulang pada trimester ketiga jika ditemukan indikasi awal. Prenatal diagnosis secara substansial meningkatkan kelangsungan hidup bayi melalui kelahiran sesar terjadwal sebelum ruptur membran. 


Kriteria ultrasonografi (umum dipakai dalam praktik / konsensus ahli): pembuluh berdenyut (fetal) yang melintas atas/di dekat internal os pada TVS + konfirmasi pembuluh tersebut berasal dari jaringan fetal (pulsatile, aliran fetal pada doppler). Jarak pembuluh ke os yang dianggap 'aman' masih diperdebatkan; beberapa konsensus menyarankan jarak cutoff konservatif (mis. persistent vessel <2 cm atau bahkan mempertimbangkan sampai 5 cm) dan follow-up pada 28–32 minggu karena beberapa kasus “resolving” (perubahan posisi/plasenta saat kehamilan berkembang). 



2.6 Pemeriksaan penunjang — gambaran hasil


1. Transvaginal ultrasound + color Doppler (gold standard prenatal)


Menunjukkan pembuluh berdenyut melintas di atas atau sangat dekat internal os. Sensitivitas dan spesifisitas tinggi bila dilakukan dengan protokol yang tepat; studi sistematis menunjukkan deteksi prenatal meningkat tajam dengan TVS + color Doppler. Deteksi prenatal dikaitkan dengan hampir universal survival neonatal bila manajemen optimal (caesarean terjadwal sebelum ruptur). 




2. Transabdominal ultrasound


Bisa menegakkan kecurigaan; sering membutuhkan konfirmasi TVS dengan Doppler. 




3. CTG


Jika terjadi perdarahan akut dari vasa previa → tanda fetal distress cepat (bradikardia, decelerations berat). 




4. Pemeriksaan saat persalinan / pembedahan


Perdarahan fetal yang banyak, darah berwarna merah terang (darah fetal) dan penurunan cepat Hb janin; kadang bayi lahir dengan anemia berat / hipovolemia. Diagnosis instan sering didapat pada waktu kejadian apabila kondisi tidak terdeteksi sebelum persalinan. 






---


3. Perbandingan penting (ringkasan klinis)


Kapan mencurigai


Abruptio: perdarahan ± nyeri uterus + uterus tegang/kontraksi; sering ada faktor risiko hipertensi/trauma. 


Vasa previa: sering asimtomatik sampai pecah ketuban; klasiknya perdarahan pasca-rompi membran tanpa nyeri dengan fetal bradycardia mendadak. Diagnosis prenatal menyelamatkan nyawa. 



Peran USG


Abruptio: USG dapat membantu (lihat hematoma), tetapi negatif tidak menyingkirkan abruption — keputusan manajemen sering klinis. 


Vasa previa: TVS + color Doppler adalah pemeriksaan yang sangat sensitif/spesifik dan harus dipakai saat dicurigai; deteksi prenatal mengubah manajemen (penjadwalan caesarean elektif). 



Dampak pada janin


Abruptio → risiko hypoxia/kematian tergantung derajat dan kecepatan pemisahan serta perdarahan. 


Vasa previa → jika tidak terdiagnosis prenatally, pecah pembuluh menyebabkan eksanguinasi janin cepat → mortalitas neonatal sangat tinggi; bila terdiagnosis → hampir selalu survival jika dikelola elektif. 





---


4. Catatan praktis untuk skripsi / penulisan ilmiah


Untuk abruptio, sertakan penekanan pada: diagnosis klinis, keterbatasan USG, peran monitoring maternal (Hb, koagulasi) dan fetal (CTG), serta manajemen emergensi. Gunakan ulasan AJOG 2023 (Brandt) dan StatPearls sebagai rujukan utama untuk aspek patofisiologi dan manajemen terkini. 


Untuk vasa previa, utamakan bukti tentang: efektivitas skrining dengan TVS + color Doppler, rekomendasi RCOG/AJOG/consensus internasional tentang follow up dan waktu persalinan, serta outcome perinatal bila ada diagnosis prenatal. Gunakan RCOG Green-top 27b (2018) dan konsensus internasional / ulasan AJOG 2024 (Oyelese) serta review sistematis tentang akurasi USG. 




---

Referensi 

1. Brandt JS, Ananth CV, Thung SF, et al. Placental abruption at near-term and term gestations: pathophysiology, epidemiology, diagnosis, and management. Am J Obstet Gynecol. 2023 May;228(5S):S1313-S1329. doi:10.1016/j.ajog.2022.06.059. 

2. Schmidt P, Skelly CL, Raines DA. Placental Abruption. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 (updated 2024). Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482335/.

3. Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (RCOG). Vasa praevia: diagnosis and management (Green-top Guideline No. 27b). London: RCOG; 2018. Available from: https://www.rcog.org.uk/guidance/browse-all-guidance/green-top-guidelines/vasa-praevia-diagnosis-and-management-green-top-guideline-27b/. 

4. Oyelese Y, Javinani A, et al. Vasa previa in singleton pregnancies: diagnosis and clinical management based on an international expert consensus. Am J Obstet Gynecol. 2024 Dec;231(6):638.e1-638.e24. doi:10.1016/j.ajog.2024.03.013. 

5. Ruiter L, Kok N, Limpens J, Derks JB, de Graaf IM, Mol BW, et al. Systematic review of accuracy of ultrasound in the diagnosis of vasa previa. Ultrasound Obstet Gynecol. 2015;45(5):516-522. doi:10.1002/uog.14752. 

6. Sarwono Prawirohardjo (editor). Ilmu Kebidanan (edisi 4). Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2020. (Ilmu kebidanan lokal/tekstual sebagai referensi pembanding konsep klinis). 

7. MSD Manuals. Vasa Previa. In: MSD Manual Professional Version. 2024 update. Available from: https://www.msdmanuals.com/professional/gynecology-and-obstetrics/antenatal-complications/vasa-previa. 

8. Donovan B, Bonanni G, Javinani A, et al. Ultrasound screening for vasa previa: a systematic review and meta-analysis. (Abstract / article indexed PubMed 2024/2025). Am J Obstet Gynecol. 2024–2025. (lihat PubMed ID untuk detil). 

---

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidak Perlu

Suatu hari nak.. Jika kamu menyalahkan orang lain atas keadaanmu.. Jika kamu menyalahkan situasi atas kejadian yang terjadi pada dirimu... Ingatlah selalu... Dunia ini tidak hanya berpusat kepada dirimu... Kehidupanmu lah yang membuat dunia terasa bergerak pada dirimu.. Bukan Bapak memintamu untuk menyalahkan hidupmu, tetapi Bapak minta kamu berjalan bergeraklah dengan kehidupanmu itu untuk mengubah apa yang terjadi kepadamu... Mungkin ada hal yang bisa bapak ajarkan kepadamu.. Mungkin ada hal yang sempat bisa bapak contohkan kepadamu.. Tetapi masih ada banyak hal... Ada banyak ilmu.. Ada banyak pelajaran yang selalu bisa kamu pahami dan pelajari sendiri kelak.. Ingatlah selalu.. Kita bertanggungjawab atas hidup kita sendiri.. atas apa yang kita pilih.. kita lakukan.. Kita bisa sedih karena orang lain.. Kita bisa kecewa karena perbuatan orang lain.. Bahkan kita pun bisa ikut bahagia hanya karena orang lain bahagia... Lalu, kenapa bisa begitu? Itulah tadi.. Pilihanmu untuk b...

Sesingkat itu..

 Nak, kali ini bapak akan mengingatkanmu tentang konsep manners matter. Ya bagaimana manners Kita sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Bagaimana attitude akan berpengaruh besar dalam kehidupan kita. Sepenting itu kah. Benar. Manners Dan attitude ternyata adalah rangkaian dari habit yg harus dipupuk sejak dini. Di era dewasa ini dan kehidupan dewasa ini penting karena nantinya habit kecil kecil kitalah yg akan membuat manners Kita terhadap kejadian terhadap orang lain yang tentunya tidak akan kita ketahui ke depannya akankah menjadi takdir besar kita ataukah hanya numpang lewat saja.  Bapak pernah memberitahumu tentang memilih dengan dewasa, memilih dengan bertanggung jawab dan teknisnya seperti apa. ketika kita memilih untuk berbuat ataupun tidak berbuat tentu kita akan tahu konsekuensinya. Bapak ulangi, kita harus menakar konsekuensinya. Penyesalan adalah hal yang hadir ketika ekspektasi tidak sesuai dengan realita. Ketika ada diskrepansi antara apa yang kita perhitungkan...

Kurva Lubchenko

Kurva Lubchenko adalah kurva untuk menaksir perkiraan berat badan janin pada kehamilan, apakah janin tersebut kecil sesuai atau besar dari masa kehamilan. Berikut wallpaper Hp yang dapat didownload untuk anda. Feel free to take pals.