Definisi
Stuck twin adalah kondisi pada kehamilan kembar monochorionic diamniotic (MCDA) di mana salah satu janin mengalami oligohidramnion berat sehingga tampak “menempel” pada membran ketuban dan tidak dapat bergerak bebas.
Kondisi ini merupakan Twin-to-Twin Transfusion Syndrome (TTTS) Stadium II menurut Quintero.
Sumber:
• Williams Obstetrics 26th Ed., Chapter Multiple Gestation
• Sarwono Prawirohardjo Edisi Terbaru, Bab Kehamilan Ganda
• SMFM Consult Series #72: TTTS
---
Patofisiologi
Terjadi pada kembar MCDA dengan satu plasenta.
Adanya anastomosis vaskular tidak seimbang pada plasenta → menyebabkan TTTS.
Donor twin: darah mengalir keluar → hipovolemia, oligohidramnion, kandung kemih kolaps → stuck.
Recipient twin: darah berlebih → hipervolemia, polihidramnion, risiko gagal jantung.
Sumber:
• Creasy & Resnik’s Maternal–Fetal Medicine
• Williams Obstetrics
• ISUOG Practice Guidelines on Twin Pregnancies
---
Gambaran Ultrasonografi
1. Donor Twin (Stuck Twin)
DVP (Deepest Vertical Pocket) < 2 cm → oligohidramnion berat
Janin tampak menempel pada membran
Gerakan sangat terbatas
Kandung kemih tidak tampak (Quintero Stadium II)
2. Recipient Twin
MVP > 8 cm (<20 minggu) atau >10 cm (≥20 minggu) → polihidramnion
Kandung kemih tampak besar dan penuh
Aktivitas janin meningkat
Sumber:
• ISUOG Twin Guidelines
• RCOG Green-top Guideline “Management of Twin Pregnancies”
• Quintero staging (Original Publication in American Journal of Obstetrics and Gynecology)
---
Diagnosis
Dilakukan dengan:
USG detail untuk menentukan tipe kembar (harus MCDA)
Evaluasi DVP donor dan recipient
Pemeriksaan doppler (UA, MCA, DV)
Menentukan stadium TTTS (Stadium II: bladder donor tidak tampak)
Sumber:
• ACOG Practice Bulletin: Multifetal Gestations
• SMFM TTTS Guidelines
• ISUOG Twin Pregnancy Ultrasound Guide
---
Penatalaksanaan
1. Fetoscopic Laser Photocoagulation
Gold standard untuk TTTS Stadium II–IV.
Menghentikan aliran darah abnormal antaranastomosis.
2. Amnioreduksi
Mengurangi tekanan intrauterin pada sisi recipient.
Sifatnya temporer, bukan terapi definitif.
3. Selective Reduction
Pada kasus berat dengan prognosis buruk salah satu janin.
4. Monitoring ketat
USG tiap 1 minggu untuk memantau progresi TTTS.
Sumber:
• SMFM Consult Series #72
• RCOG Guidelines
• Williams Obstetrics
• Senat et al., J Matern Fetal Neonatal Med.
---
Komplikasi
IUFD salah satu atau kedua janin
Prematuritas
TAPS (Twin Anemia-Polycythemia Sequence)
Gangguan neurologis
Gagal jantung pada recipient
Preeklamsia akibat polihidramnion
Sumber:
• Williams Obstetrics
• Creasy & Resnik MFM
• ISUOG Twin Guidelines
---
Prognosis
Tanpa laser → survival 10–15%
Dengan laser → survival setidaknya 1 janin 70% dan kedua janin 50–60%
Sumber:
• Senat MV et al., Laser therapy outcomes in TTTS (Prenatal Diagnosis)
• Quintero et al., TTTS Staging System (AJOG)
• SMFM TTTS Guidelines
---
Komentar