Langsung ke konten utama

Aplikasi klasifikasi mWHO dan NYHA dalam kehamilan dengan penyakit jantung

Penyakit Jantung dalam Kehamilan


Definisi

Penyakit jantung dalam kehamilan mencakup kelainan jantung yang ada sebelum atau yang berkembang selama kehamilan. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas ibu dan janin.


Patofisiologi

Kehamilan menyebabkan perubahan hemodinamik yang signifikan, termasuk peningkatan volume darah dan curah jantung. Pada wanita dengan penyakit jantung, perubahan ini dapat memperburuk fungsi jantung dan menyebabkan dekompensasi.


Tanda dan Gejala

Sesak napas

Palpitasi

Edema

Nyeri dada

Kelelahan



Kriteria Diagnosis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

Cara Penegakan Diagnosis

Anamnesis menyeluruh

Pemeriksaan fisik lengkap

Pemeriksaan penunjang sesuai indikasi

Pemeriksaan Penunjang

Elektrokardiogram (EKG)

Ekokardiografi

Foto toraks

Tes fungsi ginjal dan hati

Analisis gas darah arteri

---

Klasifikasi mWHO dan NYHA dalam Kehamilan


Klasifikasi mWHO

Klasifikasi ini digunakan untuk menilai risiko komplikasi pada wanita hamil dengan penyakit jantung berdasarkan jenis dan keparahan kelainan jantung.

Klasifikasi mWHO (Modified World Health Organization) digunakan untuk menilai risiko ibu hamil yang memiliki penyakit jantung, berdasarkan jenis penyakit jantung dan potensi komplikasi selama kehamilan. Klasifikasi ini membantu dalam perencanaan manajemen kehamilan dan persalinan yang aman.

Klasifikasi mWHO untuk Penyakit Jantung pada Kehamilan:

1. Kelas I - Risiko Rendah

Definisi: Wanita hamil dengan penyakit jantung yang tidak membatasi aktivitas fisik dan tidak menunjukkan tanda-tanda dekompensasi jantung. Kehamilan tidak memperburuk kondisi jantung.

Contoh: Penyakit jantung bawaan tanpa komplikasi, penyakit jantung rematik yang terkendali, atau penyakit jantung yang stabil.

Manajemen: Kehamilan dapat berlangsung dengan pemantauan rutin.

2. Kelas II - Risiko Moderat

Definisi: Wanita hamil dengan penyakit jantung yang memiliki keterbatasan aktivitas fisik ringan, tetapi tidak mengalami dekompensasi jantung yang serius. Kehamilan dapat memperburuk gejala, tetapi komplikasi serius jarang terjadi.

Contoh: Penyakit jantung rematik ringan, kelainan katup jantung yang tidak terkompensasi, atau gagal jantung yang terkendali dengan obat-obatan.

Manajemen: Pemantauan yang lebih ketat selama kehamilan, evaluasi kardiologi secara berkala.

3. Kelas III - Risiko Tinggi

Definisi: Wanita hamil dengan penyakit jantung yang mengalami keterbatasan aktivitas fisik yang signifikan. Gejala dapat muncul dengan aktivitas minimal dan kondisi jantung sering terdekompensasi, bahkan dengan pengobatan.

Contoh: Penyakit jantung koroner, gagal jantung dengan gejala yang jelas, kelainan katup jantung berat.

Manajemen: Pemantauan intensif, pengobatan ketat, dan pertimbangan perencanaan persalinan di fasilitas dengan tim medis lengkap.

4. Kelas IV - Risiko Sangat Tinggi

Definisi: Wanita hamil dengan penyakit jantung yang sangat terbatas dalam aktivitas fisik dan mungkin mengalami gejala meskipun beristirahat. Gejala dapat terjadi secara konstan, bahkan tanpa adanya aktivitas fisik, dan kondisi jantung sangat terdekompensasi.

Contoh: Gagal jantung berat, penyakit jantung koroner parah, hipertensi paru yang tidak terkendali.

Manajemen: Kehamilan harus dipantau secara ketat, dan keputusan untuk melanjutkan kehamilan atau melakukan terminasi sering kali dipertimbangkan untuk keselamatan ibu dan janin.


Tujuan Klasifikasi mWHO

Klasifikasi ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang risiko yang dihadapi ibu hamil dengan penyakit jantung dan untuk membantu dalam merencanakan penatalaksanaan yang optimal selama kehamilan. Risiko yang lebih tinggi memerlukan perhatian medis yang lebih intensif dan mungkin memengaruhi keputusan untuk melakukan terminasi kehamilan atau menyesuaikan pilihan pengobatan selama kehamilan.


Klasifikasi NYHA

Klasifikasi NYHA (New York Heart Association) pada Ibu Hamil dengan Penyakit Jantung

Klasifikasi NYHA digunakan untuk menilai derajat keterbatasan aktivitas fisik yang disebabkan oleh penyakit jantung pada ibu hamil. Pada ibu hamil dengan penyakit jantung, klasifikasi ini sangat berguna untuk menentukan seberapa parah gejala yang dialami serta merencanakan pengelolaan yang tepat selama kehamilan.

Klasifikasi NYHA menilai derajat keterbatasan aktivitas fisik akibat penyakit jantung, yang terdiri dari empat kelas:


Kelas I: Tidak ada keterbatasan aktivitas fisik

Kelas II: Kelelahan atau sesak napas dengan aktivitas fisik ringan

Kelas III: Keterbatasan aktivitas fisik yang jelas

Kelas IV: Gejala bahkan saat istirahat


Berikut rincian Klasifikasi NYHA

1. Kelas I: Tidak ada keterbatasan aktivitas fisik

Definisi: Ibu hamil dengan penyakit jantung dalam kelas ini tidak mengalami keterbatasan aktivitas fisik. Aktivitas sehari-hari bisa dilakukan tanpa munculnya gejala seperti sesak napas atau kelelahan.

Gejala: Tidak ada keluhan meskipun ibu hamil dengan penyakit jantung. Tidak ada gangguan fungsional yang berarti pada jantung.

Manajemen: Kehamilan dapat dikelola dengan pemantauan rutin dan pengawasan minimal. Ibu hamil umumnya dapat menjalani kehamilan tanpa masalah besar.

2. Kelas II: Keterbatasan aktivitas fisik ringan

Definisi: Ibu hamil pada kelas ini mengalami sedikit keterbatasan dalam aktivitas fisik. Aktivitas sehari-hari mungkin sedikit mengganggu, dan gejala seperti sesak napas atau kelelahan dapat terjadi dengan aktivitas yang lebih berat.

Gejala: Ibu hamil merasakan kelelahan atau sesak napas setelah melakukan aktivitas fisik yang sedikit lebih berat, seperti berjalan cepat atau naik tangga.

Manajemen: Kehamilan harus dipantau dengan lebih ketat. Pemantauan lebih intensif terhadap fungsi jantung dan kondisi janin diperlukan. Pemberian obat-obatan yang aman untuk ibu hamil dapat digunakan untuk mengelola gejala.

3. Kelas III: Keterbatasan aktivitas fisik sedang

Definisi: Ibu hamil dengan penyakit jantung kelas ini memiliki keterbatasan signifikan dalam aktivitas fisik sehari-hari. Meskipun aktivitas ringan seperti berjalan atau berdiri untuk waktu lama dapat menyebabkan gejala, mereka mungkin merasa nyaman saat beristirahat.

Gejala: Gejala seperti sesak napas, kelelahan, atau palpitasi muncul setelah sedikit aktivitas, bahkan ketika ibu hamil sedang tidak beraktivitas berat.

Manajemen: Pemantauan ketat diperlukan dengan perhatian lebih terhadap risiko dekompensasi jantung. Kehamilan ini harus diawasi dengan hati-hati, dan intervensi medis, seperti pengobatan antihipertensi atau diuretik, mungkin diperlukan.

4. Kelas IV: Gejala saat istirahat

Definisi: Ibu hamil dalam kelas ini menunjukkan gejala meskipun sedang beristirahat. Keterbatasan aktivitas sangat berat, dan ibu hamil mungkin mengalami sesak napas atau kelelahan meskipun tidak melakukan aktivitas fisik.

Gejala: Gejala muncul bahkan saat istirahat. Ibu hamil dapat merasa sesak napas, kelelahan berat, atau nyeri dada bahkan ketika tidak melakukan aktivitas fisik.

Manajemen: Kehamilan dengan penyakit jantung kelas IV memerlukan pemantauan intensif dan seringkali pengelolaan yang lebih agresif. Pertimbangan untuk terminasi kehamilan atau pengelolaan melalui perawatan rumah sakit khusus mungkin diperlukan. Persalinan harus direncanakan dengan hati-hati untuk meminimalkan risiko bagi ibu dan janin.


Aplikasi NYHA pada Ibu Hamil dengan Penyakit Jantung

Kelas I: Kehamilan dapat berlangsung dengan pemantauan rutin tanpa komplikasi berarti. Pemantauan terhadap gejala dan pemeriksaan jantung secara berkala tetap penting.

Kelas II: Kehamilan harus dipantau lebih ketat, dengan perhatian terhadap gejala seperti kelelahan dan sesak napas. Pengelolaan dapat mencakup pengobatan dan modifikasi gaya hidup.

Kelas III dan IV: Kehamilan dengan klasifikasi ini memerlukan perhatian medis yang lebih intensif. Pemantauan yang ketat, termasuk konsultasi dengan spesialis kardiologi, sering kali diperlukan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin. Pada beberapa kasus, persalinan di fasilitas medis dengan fasilitas lengkap mungkin diperlukan

---

Manajemen Kehamilan dengan Penyakit Jantung

Tujuan

Menjaga kesehatan ibu dan janin

Mencegah komplikasi

Menyusun rencana persalinan yang aman

Pendekatan

Pemantauan ketat selama kehamilan

Kolaborasi antara obstetri, kardiologi, dan anestesiologi

Persalinan di fasilitas dengan fasilitas lengkap



Intervensi

Penggunaan obat-obatan yang aman selama kehamilan

Modifikasi gaya hidup

Pertimbangan untuk terminasi kehamilan jika diperlukan

---

Kesimpulan

Penyakit jantung dalam kehamilan memerlukan penanganan yang cermat dan multidisipliner. Klasifikasi mWHO dan NYHA membantu dalam menilai risiko dan merencanakan manajemen yang tepat untuk ibu dan janin.



---

Daftar Pustaka

1. Saifuddin AB, Rachimhadhi T, Wiknjosastro GH. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi 4. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2016.

2. American College of Obstetricians and Gynecologists. ACOG Practice Bulletin No. 212: Pregnancy and Heart Disease. Obstet Gynecol. 2019;133(5):e1-e25.

3. Royal College of Obstetricians and Gynaecologists. Good Practice No. 13: Cardiac Disease and Pregnancy. 2011.

4. Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Kehamilan dengan Penyakit Jantung. 2016.

5. Williams Obstetrics. 24th ed. New York: McGraw-Hill Education; 2014.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidak Perlu

Suatu hari nak.. Jika kamu menyalahkan orang lain atas keadaanmu.. Jika kamu menyalahkan situasi atas kejadian yang terjadi pada dirimu... Ingatlah selalu... Dunia ini tidak hanya berpusat kepada dirimu... Kehidupanmu lah yang membuat dunia terasa bergerak pada dirimu.. Bukan Bapak memintamu untuk menyalahkan hidupmu, tetapi Bapak minta kamu berjalan bergeraklah dengan kehidupanmu itu untuk mengubah apa yang terjadi kepadamu... Mungkin ada hal yang bisa bapak ajarkan kepadamu.. Mungkin ada hal yang sempat bisa bapak contohkan kepadamu.. Tetapi masih ada banyak hal... Ada banyak ilmu.. Ada banyak pelajaran yang selalu bisa kamu pahami dan pelajari sendiri kelak.. Ingatlah selalu.. Kita bertanggungjawab atas hidup kita sendiri.. atas apa yang kita pilih.. kita lakukan.. Kita bisa sedih karena orang lain.. Kita bisa kecewa karena perbuatan orang lain.. Bahkan kita pun bisa ikut bahagia hanya karena orang lain bahagia... Lalu, kenapa bisa begitu? Itulah tadi.. Pilihanmu untuk b...

Sesingkat itu..

 Nak, kali ini bapak akan mengingatkanmu tentang konsep manners matter. Ya bagaimana manners Kita sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Bagaimana attitude akan berpengaruh besar dalam kehidupan kita. Sepenting itu kah. Benar. Manners Dan attitude ternyata adalah rangkaian dari habit yg harus dipupuk sejak dini. Di era dewasa ini dan kehidupan dewasa ini penting karena nantinya habit kecil kecil kitalah yg akan membuat manners Kita terhadap kejadian terhadap orang lain yang tentunya tidak akan kita ketahui ke depannya akankah menjadi takdir besar kita ataukah hanya numpang lewat saja.  Bapak pernah memberitahumu tentang memilih dengan dewasa, memilih dengan bertanggung jawab dan teknisnya seperti apa. ketika kita memilih untuk berbuat ataupun tidak berbuat tentu kita akan tahu konsekuensinya. Bapak ulangi, kita harus menakar konsekuensinya. Penyesalan adalah hal yang hadir ketika ekspektasi tidak sesuai dengan realita. Ketika ada diskrepansi antara apa yang kita perhitungkan...

Kurva Lubchenko

Kurva Lubchenko adalah kurva untuk menaksir perkiraan berat badan janin pada kehamilan, apakah janin tersebut kecil sesuai atau besar dari masa kehamilan. Berikut wallpaper Hp yang dapat didownload untuk anda. Feel free to take pals.