Definisi:
Hydrops fetalis adalah kondisi medis yang ditandai oleh akumulasi cairan yang berlebihan dalam dua atau lebih ruang tubuh janin, seperti rongga peritoneum, pleura, perikardium, dan subkutan. Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan yang signifikan dan gangguan fungsi organ pada janin. Hydrops fetalis dapat terjadi akibat berbagai faktor yang memengaruhi sirkulasi darah atau metabolisme cairan tubuh janin.
Epidemiologi:
Hydrops fetalis adalah kondisi yang cukup langka namun serius pada janin. Prevalensinya diperkirakan sekitar 1 dari 2.000 kelahiran hidup, meskipun angka ini dapat bervariasi berdasarkan faktor geografis dan populasi. Hydrops fetalis dapat ditemukan baik pada janin dengan kelainan genetik maupun yang disebabkan oleh infeksi atau gangguan aliran darah. Dengan kemajuan dalam diagnosa prenatal dan pengelolaan medis, angka kelangsungan hidup janin dengan hydrops fetalis telah meningkat, meskipun masih terdapat angka mortalitas yang signifikan pada kasus berat.
Patofisiologi:
Hydrops fetalis dapat dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu:
1. Non-Immune Hydrops Fetalis (NIHF)
Merupakan bentuk yang lebih sering ditemukan dan terjadi tanpa adanya keterlibatan sistem kekebalan tubuh ibu. Penyebab utama dari NIHF termasuk kelainan jantung, infeksi, kelainan kromosom, anemia janin, dan kelainan vaskular.
2. Immune Hydrops Fetalis (IHF)
Terjadi akibat reaksi antigen-antibodi antara darah ibu dan janin, yang seringkali disebabkan oleh inkompatibilitas Rh. Pada IHF, darah ibu mengandung antibodi yang merusak sel darah merah janin, menyebabkan anemia yang parah dan peningkatan beban jantung, yang akhirnya mengarah pada pembentukan cairan tubuh berlebih.
Pada kedua tipe ini, akumulasi cairan terjadi sebagai hasil dari peningkatan tekanan hidrostatik dan penurunan tekanan osmotik pada pembuluh darah janin, yang menyebabkan kebocoran cairan ke dalam jaringan interstitial.
Tanda dan Gejala:
Pada janin, hydrops fetalis dapat menyebabkan tanda-tanda berikut:
Pembengkakan pada tubuh janin, khususnya pada wajah, tubuh, dan kaki
Distensi perut akibat akumulasi cairan peritoneal
Penurunan gerakan janin (dapat menjadi tanda kebuluran oksigen atau masalah sirkulasi)
Takikardia (peningkatan detak jantung janin)
Asites (penumpukan cairan di rongga perut)
Pleural effusion (penumpukan cairan di rongga pleura)
Edema subkutan
Pada ibu, hydrops fetalis dapat menyebabkan hasil USG abnormal, peningkatan tekanan darah, dan penurunan gerakan janin.
Kriteria Diagnosis:
Diagnosis hydrops fetalis didasarkan pada temuan klinis dan pencitraan, dengan kriteria utama sebagai berikut:
1. Peningkatan cairan pada tubuh janin yang terlihat pada pemeriksaan ultrasonografi, dengan dua atau lebih dari tanda berikut:
Edema subkutan
Asites
Pleural effusion
Perikardial effusion
2. Gejala terkait dengan gangguan metabolik atau aliran darah janin, yang diidentifikasi berdasarkan riwayat kehamilan dan kondisi klinis ibu.
Penegakkan Diagnosis:
Penegakkan diagnosis hydrops fetalis memerlukan pemeriksaan menyeluruh terhadap janin dan ibu, meliputi:
1. USG prenatal untuk mendeteksi adanya akumulasi cairan pada tubuh janin.
2. Tes darah ibu untuk mendeteksi adanya infeksi atau kondisi kekebalan tubuh yang dapat memicu hydrops fetalis (terutama pada IHF).
3. Pemeriksaan jantung janin untuk mengevaluasi fungsi jantung dan mendeteksi kelainan jantung yang dapat menyebabkan hydrops.
4. Amniosentesis untuk analisis genetik jika dicurigai adanya kelainan kromosom.
5. Tes Rh ibu untuk menilai kemungkinan inkompatibilitas Rh pada IHF.
Pemeriksaan Penunjang:
Pemeriksaan penunjang utama untuk hydrops fetalis termasuk:
Ultrasonografi (USG): Digunakan untuk mengevaluasi adanya cairan dalam rongga tubuh janin, serta memeriksa ukuran organ internal janin.
Cardiotocography (CTG): Untuk memantau detak jantung janin dan mendeteksi kemungkinan stres janin.
Tes darah ibu: Untuk mendeteksi antibodi yang dapat menunjukkan adanya masalah kekebalan tubuh (khususnya pada IHF).
Amniosentesis: Jika dicurigai kelainan kromosom, ini dapat memberikan informasi penting mengenai status genetik janin.
Echocardiography: Dapat digunakan untuk menilai kelainan jantung struktural yang berkontribusi pada hydrops fetalis.
Referensi:
1. Williams, J. W., & Cunningham, F. G. (2021). Williams Obstetrics (25th ed.). McGraw-Hill Education.
2. Sarwono, S. (2020). Obstetri dan Ginekologi: Prinsip dan Praktik (2nd ed.). Penerbit Buku Kedokteran EGC.
3. ACOG. (2023). Hydrops Fetalis: Diagnosis and Management. American College of Obstetricians and Gynecologists.
4. RCOG. (2022). Hydrops Fetalis: Pathophysiology and Management. Royal College of Obstetricians and Gynecologists.
5. INACOG. (2023). Guidelines on Hydrops Fetalis and Associated Disorders. Indonesian College of Obstetrics and Gynecology.
Referensi ini
dapat digunakan untuk penyusunan skripsi dan melengkapi sumber dari jurnal yang relevan untuk penelitian lebih lanjut.
Komentar