1. Peripartum Cardiomyopathy (PPCM)
Definisi
PPCM adalah suatu bentuk kardiomiopati yang berkembang pada trimester terakhir kehamilan atau dalam waktu empat bulan setelah melahirkan, yang ditandai dengan penurunan fungsi ventrikel kiri tanpa adanya penyebab yang jelas, seperti penyakit jantung yang sudah ada sebelumnya (Regitz-Zagrosek et al., 2020).
Patogenesis
Patogenesis PPCM masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa teori menunjukkan bahwa kondisi ini dapat dipicu oleh faktor-faktor genetis, hormon, imunologis, dan hemodinamik. Penyakit ini berhubungan dengan ketidakseimbangan antara beban volume dan kapasitas kompresi miokardium, serta gangguan pada regulasi sirkulasi darah.
Patofisiologi
Penurunan fungsi ventrikel kiri yang ditandai dengan ejeksi fraksi rendah (EF<45%) menyebabkan penurunan curah jantung. Hal ini menyebabkan penurunan perfusi organ, termasuk ginjal, dan meningkatkan beban kerja jantung (Kew et al., 2019).
Patomekanisme
Peningkatan kadar prolaktin dan perubahan hemodinamik dalam kehamilan dapat memperburuk fungsi jantung. Hipertensi gestasional, diabetes, dan infeksi juga dapat berperan dalam meningkatkan risiko PPCM.
Tanda dan Gejala
- Sesak napas
 - Edema ekstremitas
 - Kelelahan berat
 - Nyeri dada
 - Palpitasi
 - Orthopnea
 
Penegakan Diagnosis
Diagnosis PPCM ditegakkan berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan ekokardiografi yang menunjukkan disfungsi ventrikel kiri, dan evaluasi elektrokardiogram (EKG). Tes biomarker, seperti BNP (B-type natriuretic peptide), dapat membantu dalam diagnosis dan pemantauan.
Tatalaksana
- Pengobatan dengan ACE inhibitor atau ARB (jika tidak hamil)
 - Beta-blockers dan diuretik untuk mengatasi gejala gagal jantung
 - Pengelolaan simtomatik dengan pemberian oksigen dan pengaturan posisi tidur
 - Pemantauan ketat terhadap tekanan darah dan fungsi jantung selama kehamilan
 
Komplikasi dalam Kehamilan
- Gagal jantung kongestif
 - Disfungsi organ multi
 - Risiko melahirkan prematur
 - Kematian ibu dan janin
 
2. Oedema Pulmo pada Kehamilan
Definisi
Oedema pulmo adalah penumpukan cairan di jaringan paru-paru yang mengganggu pertukaran gas normal, yang bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat, terutama pada wanita hamil yang memiliki beban hemodinamik lebih tinggi.
Patogenesis
Pada kehamilan, pembuluh darah dilatasi dan volumenya meningkat. Pada wanita dengan penyakit jantung atau hipertensi, aliran darah yang berlebihan ke paru-paru dapat menyebabkan peningkatan tekanan hidrostatik, yang memicu cairan keluar ke dalam alveoli paru-paru.
Patofisiologi
Cairan yang terakumulasi di paru-paru mengganggu difusi oksigen, meningkatkan kerja pernapasan, dan dapat menyebabkan hipoksia. Penurunan curah jantung dan peningkatan tekanan vena pulmonal berkontribusi pada pembengkakan jaringan paru.
Patomekanisme
Terlalu banyak cairan dalam tubuh, baik akibat penurunan fungsi ginjal atau karena retensi cairan yang berlebihan selama kehamilan, berpotensi menyebabkan oedema paru. Ini diperburuk pada kasus gagal jantung atau preeklampsia.
Tanda dan Gejala
- Sesak napas, terutama saat berbaring
 - Batuk, terkadang dengan dahak berbusa
 - Kelelahan ekstrem
 - Nyeri dada dan rasa cemas
 - Perubahan warna kulit (cyanosis)
 
Penegakan Diagnosis
- Pemeriksaan klinis dengan auskultasi paru
 - Foto rontgen dada untuk melihat tanda-tanda oedema
 - Oksimetri darah dan gas darah arteri untuk mengevaluasi tingkat oksigenasi
 - Echocardiogram untuk mengevaluasi fungsi jantung
 
Tatalaksana
- Pemberian diuretik untuk mengurangi volume cairan
 - Pengelolaan oksigenasi dengan pemberian oksigen
 - Pengelolaan tekanan darah untuk menghindari kerusakan jantung
 - Pembedahan atau terapi lainnya jika kondisi parah (seperti operasi cesar bila diperlukan)
 
Komplikasi dalam Kehamilan
- Gagal jantung kongestif
 - Hipoksia pada janin
 - Kematian ibu dan janin
 - Persalinan prematur
 
3. Pulmonal Hipertensi pada Kehamilan
Definisi
Pulmonal hipertensi (PH) pada kehamilan merujuk pada peningkatan tekanan di arteri pulmonalis, yang dapat menyebabkan kegagalan jantung kanan dan berpotensi berisiko tinggi bagi ibu dan janin.
Patogenesis
PH disebabkan oleh peningkatan resistensi pembuluh darah pulmonalis, yang dapat disebabkan oleh penyakit jantung kongenital, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), atau kelainan hemodinamik lainnya. Pada kehamilan, peningkatan volume darah dan perubahan hormon dapat memperburuk PH.
Patofisiologi
Resistensi yang meningkat pada pembuluh darah paru mengganggu aliran darah ke paru-paru, menyebabkan peningkatan tekanan di ventrikel kanan jantung. Ini mengarah pada kegagalan jantung kanan, penurunan curah jantung, dan hipoksia.
Patomekanisme
Obstruksi vaskular di paru-paru meningkatkan beban pada jantung kanan. Pada wanita hamil, perubahan fisiologis terkait kehamilan—seperti peningkatan volume darah dan perubahan hormon—dapat memperburuk PH.
Tanda dan Gejala
- Sesak napas progresif
 - Nyeri dada
 - Pusing atau pingsan (sinkop)
 - Edema ekstremitas bawah
 - Pembesaran liver (hepatomegali)
 
Penegakan Diagnosis
- Echocardiogram untuk menilai fungsi jantung kanan
 - Kateterisasi jantung kanan untuk mengukur tekanan pulmonal
 - Pemeriksaan gas darah untuk mengevaluasi hipoksia
 - CT scan atau MRI jika diperlukan untuk menilai jaringan paru
 
Tatalaksana
- Terapi oksigen untuk memperbaiki oksigenasi
 - Obat-obatan vasodilator, seperti sildenafil atau bosentan
 - Pemberian diuretik untuk mengatasi edema
 - Pemantauan ketat selama kehamilan dan di ruang rawat intensif jika diperlukan
 
Komplikasi dalam Kehamilan
- Gagal jantung kanan
 - Hipoksia pada janin
 - Kematian ibu dan janin
 - Preeklampsia
 
Perbandingan dan Perbedaan Antara PPCM, Oedema Pulmo, dan Pulmonal Hipertensi
| Aspek | PPCM | Oedema Pulmo | Pulmonal Hipertensi | 
|---|---|---|---|
| Definisi | Kardiomiopati peripartum | Penumpukan cairan di paru | Peningkatan tekanan arteri pulmonalis | 
| Patogenesis | Ketidakseimbangan hemodinamik dan hormon | Gagal jantung atau peningkatan volume darah | Penyempitan atau obstruksi pembuluh darah paru | 
| Tanda dan Gejala | Sesak napas, nyeri dada | Sesak napas, batuk berbusa | Sesak napas, sinkop, nyeri dada | 
| Diagnostik | Ekokardiografi, BNP | Foto rontgen, oksimetri | Kateterisasi jantung, ekokardiogram | 
| Tatalaksana | Diuretik, beta-blocker | Diuretik, oksigenasi | Vasodilator, diuretik, oksigenasi | 
| Komplikasi | Gagal jantung, prematuritas | Hipoksia, prematuritas | Gagal jantung kanan, prematuritas | 
Referensi
- Regitz-Zagrosek, V., et al. (2020). Peripartum Cardiomyopathy. Journal of the American College of Cardiology.
 - Kew, A., et al. (2019). Management of Peripartum Cardiomyopathy. Current Obstetrics and Gynecology Reports.
 - Sandoval, J., et al. (2021). *Pulmonary Hypertension and Pregnancy:
 
Komentar