Langsung ke konten utama

Sindrom Antifosfolipid pada Ibu Hamil

 

I. Definisi

Sindrom antifosfolipid (APS) adalah gangguan autoimun yang ditandai dengan peningkatan antibodi antiphospholipid (aPL), yang dapat menyebabkan peningkatan kecenderungan untuk mengalami pembekuan darah (trombosis) baik di pembuluh darah arteri maupun vena. Pada ibu hamil, sindrom ini dapat berisiko tinggi menyebabkan komplikasi kehamilan yang serius, termasuk keguguran, kelahiran prematur, dan preeklampsia. APS dapat terdiri dari satu atau lebih antibodi, termasuk antibodi lupus antikoagulan (LA), antibodi anticardiolipin (aCL), dan antibodi anti-β2-glikoprotein I (anti-β2GPI).

II. Patofisiologi

Pada sindrom antiphospholipid, antibodi yang beredar dalam tubuh ibu menyerang fosfolipid, yaitu komponen dari membran sel yang terlibat dalam proses pembekuan darah. Interaksi antara antibodi ini dan fosfolipid pada permukaan sel menyebabkan aktivasi jalur koagulasi, menghasilkan pembentukan trombus (gumpalan darah). Mekanisme ini meningkatkan risiko trombosis arteri dan vena serta gangguan pada aliran darah ke plasenta, yang dapat memengaruhi perkembangan janin. APS pada ibu hamil juga dapat menyebabkan gangguan pada dinding pembuluh darah plasenta, yang mengarah pada kekurangan suplai darah dan oksigen ke janin.

III. Tanda dan Gejala

Beberapa gejala dan tanda yang terkait dengan sindrom antiphospholipid pada ibu hamil meliputi:

1. Keguguran Berulang: Salah satu gejala yang paling sering pada wanita dengan APS adalah keguguran berulang, yang sering terjadi pada trimester pertama atau kedua kehamilan.

2. Kelainan Plasenta: Seperti insufisiensi plasenta, yang dapat mengarah pada pertumbuhan janin yang terbatas (IUGR) dan kelahiran prematur.

3. Preeklampsia: Wanita hamil dengan APS berisiko tinggi mengalami preeklampsia, yang ditandai dengan hipertensi dan proteinuria pada kehamilan.

4. Trombosis: Ibu dengan APS dapat mengalami trombosis pada berbagai pembuluh darah, yang bisa menjadi manifestasi awal atau berlanjut selama kehamilan. Trombosis dapat terjadi pada pembuluh darah vena atau arteri.

5. Kelahiran Prematur: Gangguan pada aliran darah plasenta dapat menyebabkan kelahiran prematur.

6. Stroke atau Gangguan Saraf Lainnya: Trombosis di otak dapat menyebabkan stroke pada ibu hamil yang memiliki APS.

IV. Kriteria Diagnosis

Diagnosis APS pada ibu hamil didasarkan pada kombinasi dari gejala klinis dan hasil tes laboratorium, yang mencakup:

1. Riwayat Keguguran atau Komplikasi Kehamilan: Keguguran berulang atau komplikasi kehamilan lain yang terkait dengan insufisiensi plasenta atau preeklampsia

2. Pemeriksaan Antibodi Antifosfolipid:

Antibodi Lupus Antikoagulan (LA): Deteksi lupus antikoagulan dalam darah ibu.

Antibodi Anticardiolipin (aCL): Peningkatan kadar antibodi anticardiolipin juga menjadi indikator APS.

Antibodi Anti-β2-Glikoprotein I (anti-β2GPI): Antibodi ini berperan penting dalam diagnosis APS.

3. Tes Ulang: Hasil tes antibodi harus didiagnosis lebih dari satu kali dengan interval 12 minggu atau lebih untuk memastikan diagnosis APS

4. Riwayat Klinis: Wanita dengan riwayat trombosis atau keguguran berulang sering kali menjadi indikasi untuk melakukan skrining lebih lanjut untuk APS.

V. Pemeriksaan Penunjang

1. Tes Antibodi:

Lupus Antikoagulan (LA): Pemeriksaan koagulasi untuk mendeteksi lupus antikoagulan.

Anticardiolipin (aCL) dan Anti-β2-Glikoprotein I: Tes darah untuk memeriksa antibodi ini.

2. Ultrasonografi Doppler:

Pemeriksaan ini digunakan untuk memantau aliran darah melalui pembuluh darah janin dan plasenta untuk mendeteksi adanya insufisiensi plasenta, gangguan aliran darah, atau pertumbuhan janin yang terhambat.

3. Ekokardiografi:

Dapat digunakan untuk memeriksa kelainan jantung pada ibu hamil yang memiliki APS, karena ada risiko trombosis pada jantung atau pembuluh darah besar.

4. Pemantauan Kehamilan:

Pemantauan lebih sering diperlukan pada ibu dengan APS, termasuk tes untuk preeklampsia, analisis pertumbuhan janin, dan pemantauan tekanan darah.


VI. Tatalaksana

Tatalaksana untuk ibu hamil dengan sindrom antiphospholipid meliputi pendekatan medis yang berfokus pada pencegahan trombosis dan komplikasi kehamilan. Pendekatan tersebut meliputi:

1. Terapi Antikoagulan:

Penggunaan heparin (terutama heparin dosis rendah) dan aspirin dosis rendah untuk mencegah pembekuan darah pada ibu hamil dengan APS.

Heparin digunakan karena tidak melintasi plasenta dan tidak membahayakan janin, sementara aspirin dosis rendah membantu mencegah trombosis vaskular.

2. Pemantauan Kehamilan:

Kehamilan harus dipantau dengan ketat untuk mendeteksi tanda-tanda preeklampsia, gangguan plasenta, atau pertumbuhan janin yang terhambat.

3. Kelahiran Prematur atau Induksi Kelahiran:

Pada beberapa kasus, kelahiran mungkin perlu dilakukan lebih awal untuk mengurangi risiko komplikasi yang dapat membahayakan ibu atau janin.

4. Pemberian Kortikosteroid:

Kortikosteroid mungkin diberikan untuk mengelola kondisi peradangan yang terkait dengan APS, khususnya pada ibu dengan SLE.

5. Pengelolaan Preeklampsia dan Komplikasi Lain:

Jika ibu mengalami preeklampsia atau komplikasi terkait, manajemen medis untuk menurunkan tekanan darah dan pengelolaan kelahiran sangat penting.


VII. Referensi

1. Williams Obstetrics, 25th Edition. McGraw-Hill Education; 2018.

2. Sarwono, S. Prawirohardjo. Buku Ajar Obstetri. Jakarta: EGC; 2020.

3. Royal College of Obstetricians and Gynaecologists. Antiphospholipid Syndrome in Pregnancy. RCOG Green-top Guideline No. 37. 2020.

4. Petri, M., et al. Systemic Lupus Erythematosus and Pregnancy: A Review of the Literature. Journal of Clinical Rheumatology. 2020; 26(2): 88-96.

5. ACOG. Management of Pregnancy in Women with Autoimmune Diseases. American College of Obstetricians and Gynecologists; 2021.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidak Perlu

Suatu hari nak.. Jika kamu menyalahkan orang lain atas keadaanmu.. Jika kamu menyalahkan situasi atas kejadian yang terjadi pada dirimu... Ingatlah selalu... Dunia ini tidak hanya berpusat kepada dirimu... Kehidupanmu lah yang membuat dunia terasa bergerak pada dirimu.. Bukan Bapak memintamu untuk menyalahkan hidupmu, tetapi Bapak minta kamu berjalan bergeraklah dengan kehidupanmu itu untuk mengubah apa yang terjadi kepadamu... Mungkin ada hal yang bisa bapak ajarkan kepadamu.. Mungkin ada hal yang sempat bisa bapak contohkan kepadamu.. Tetapi masih ada banyak hal... Ada banyak ilmu.. Ada banyak pelajaran yang selalu bisa kamu pahami dan pelajari sendiri kelak.. Ingatlah selalu.. Kita bertanggungjawab atas hidup kita sendiri.. atas apa yang kita pilih.. kita lakukan.. Kita bisa sedih karena orang lain.. Kita bisa kecewa karena perbuatan orang lain.. Bahkan kita pun bisa ikut bahagia hanya karena orang lain bahagia... Lalu, kenapa bisa begitu? Itulah tadi.. Pilihanmu untuk b...

Sesingkat itu..

 Nak, kali ini bapak akan mengingatkanmu tentang konsep manners matter. Ya bagaimana manners Kita sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Bagaimana attitude akan berpengaruh besar dalam kehidupan kita. Sepenting itu kah. Benar. Manners Dan attitude ternyata adalah rangkaian dari habit yg harus dipupuk sejak dini. Di era dewasa ini dan kehidupan dewasa ini penting karena nantinya habit kecil kecil kitalah yg akan membuat manners Kita terhadap kejadian terhadap orang lain yang tentunya tidak akan kita ketahui ke depannya akankah menjadi takdir besar kita ataukah hanya numpang lewat saja.  Bapak pernah memberitahumu tentang memilih dengan dewasa, memilih dengan bertanggung jawab dan teknisnya seperti apa. ketika kita memilih untuk berbuat ataupun tidak berbuat tentu kita akan tahu konsekuensinya. Bapak ulangi, kita harus menakar konsekuensinya. Penyesalan adalah hal yang hadir ketika ekspektasi tidak sesuai dengan realita. Ketika ada diskrepansi antara apa yang kita perhitungkan...

Kurva Lubchenko

Kurva Lubchenko adalah kurva untuk menaksir perkiraan berat badan janin pada kehamilan, apakah janin tersebut kecil sesuai atau besar dari masa kehamilan. Berikut wallpaper Hp yang dapat didownload untuk anda. Feel free to take pals.